Berita Timnas

Bukan Pilihan Patrick Kluivert, 2 Asisten Pelatih Timnas Alex Pastoor dan Denny Landzaat

Pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert akan dibantu dua asisten asal Belanda yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

|
Editor: Salomo Tarigan
FOOTBALL ORANJE
Patrick Kluivert melatih Timnas Indonesia dibantu dua asisten Alex Pastoor dan Denny Landzaat. 

TRIBUN-MEDAN.com -  Pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert akan dibantu dua asisten asal Belanda yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

Selain itu, Patrick juga akan dibantu oleh dua asisten pelatih asal Indonesia yang sampai saat ini belum diumumkan.

Mantan pelatih Adana Demirspor ini cukup percaya diri dengan tim kepelatihan skuad Garuda saat ini dan siap bertugas setelah tiba di tanah air pada 12 Januari 2025 nanti.

Alex Pastoor
Alex Pastoor (HO)

Peringatan Serius Erick Thohir pada Patrick Kluivert soal Terlibat Judi Online hingga Berutang

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan keterangan yang cukup mengejutkan.

Dalam wawancara di program ROSI, dia mengabarkan bahwa Alex dan Denny bukan pilihan pribadi Patrick.

Hal ini memberikan sinyal bahwa dua sosok tersebut memang dipersiapkan secara terpisah oleh PSSI.

Namun, mereka bertiga saling mengenal satu sama lain meski belum pernah bertugas di tim yang sama.

Keputusan ini dipilih agar pelatih timnas tidak mengandalkan ego dan lebih fokus dalam kerja tim.

"Sebagian bukan, justru inilah saya wawancara dengan mereka apakah mereka figur yang sentral ego atau mereka team work."

"Yang saya perlukan dan percaya kesuksesan sebuah misi dan strategi itu karena team work bukan karena individu," kata Erick Thohir.

Sosok yang menjabat seperti Menteri BUMN ini melanjutkan bahwa timnas Indonesia bukan milik individu.

Dia menegaskan bahwa skuad Garuda adalah milik negara dan masyarakat Indonesia.

Tugas PSSI adalah memberikan semua fasilitas terbaik agar Indonesia semakin berprestasi dan memberikan rasa bangga bagi semua masyarakat.

"Timnas ini bukan punya saya atau siapa, ini punya negara dan kita semua."

"Kecintaan kita kepada sepak bola, jadi itu yang saya bilang semua dengan pelatih saya mau asistennya yang lebih muda."

"Karena saya perlu keberlanjutan untuk tim sepak bola Indonesia," lanjutnya.

Erick melanjutkan, mimpi besar Indonesia adalah bisa tampil konsisten di Piala Dunia.

Hal ini juga ditekankan saat dia melakukan wawancara kepada calon pelatih timnas Indonesia.

Mereka harus memiliki asisten yang potensial untuk melanjutkan estafet kepelatihan timnas.

"Kita baru mimpi tapi dari blue print yang kita paparkan."

"Kita konsisten masuk ke Piala Dunia itu yang susah, ini yang sering buat kita terjebak di salah satu figur saja," tutupnya.

Setelah resmi diumumkan menjadi pelatih Timnas Indonesia, kepada media Belanda, De Telegraaf, Kluivert memilih Danny Landzaat karena disebutnya sebagai orang kepercayaannya.

Sedangkan Alex Pastoor dipilih lebih karena keahlian teknisnya. 

"Saya mengikuti Kursus Pelatih Sepak Bola Profesional bersama Alex. Kami memiliki koneksi yang baik. Di Almere City baru-baru ini dia (Alex Pastoor) menunjukkan bahwa dia menguasai bidangnya. Dia seorang profesional," kata mantan pemain Barcelona itu.

"Dan Denny adalah teman saya yang bermain sepak bola dengan saya di masa muda Ajax, tapi yang terpenting, dia adalah asisten yang sangat baik dan setia," lanjut Kluivert. 

"Dia pernah bekerja sama dengan John van den Brom dan Pascal Jansen, antara lain tahu budaya Indonesia bahkan bisa bahasanya."

"Bagusnya Alex dan Denny sudah pernah bekerja sama di AZ. Saya rasa kami bertiga punya pengalaman yang sam bagus dan bisa membentuk tim," ujarnya.

Profil Alex Pastoor

Alex Pastoor mantan pesepak bola profesional asal Belanda.

Ia memiliki nama lengkap Alexander Anton Aiko Pastoor.

Alex Pastoor lahir di Amsterdam, Belanda, pada 26 Oktober 1966.

Selama menjadi pemain, Alex Pastoor lama menghabiskan masa kariernya di FC Volendam yakni sejak 1989 hingga 1995.

Kemudian, dia meneruskan perjalanannya bersama Heerenveen, kemudian berpindah ke KRC Harelbeke, lalu ke Austria Lustenau hingga akhirnya gantung sepatu pada 2001.

Setelah pensiun, Alex Pastoor mengawali karier sebagai pelatih untuk tim muda AZ Alkmaar pada 2001 hingga 2005.

Kemudian, ia ditunjuk sebagai pelatih tim cadangan Fenerbache untuk musim 2005, dan kemudian menjadi asisten Gertjan Verbeek di bekas klubnya, SC Heerenveen pada 4006 hingga 2008.

Lalu, Alex Pastoor ditunjuk sebagai pelatih muda klub papan atas Belanda, Feyenoord untuk musim 2008/2009.

Kariernya sebagai pelatih kepala baru dimulai pada 2009 ketika bergabung bersama Excelsior yang berbasis di Rotterdam, Belanda.

Selama melatih Excelsior, timnya selalu mengakhiri musim reguler di tempat ketiga dan lolos ke babak playoff promosi.

Setelah itu, Alex Pastoor hijrah ke NEC untuk menggantikan Wiljan Vloet pada 2011. Alex Pastoor membawa NEC ke posisi kedelapan di Eredivisie pada musim pertamanya.

Alex Pastoor dipecat dari NEC pada 19 Agustus 2013 setelah mengawali  kompetisi dengan buruk pada musim 2013/2014.

Baca juga: Profil Siti Fadia Silva Ramadhanti, Atlet Bulu Tangkis Wanita Beerprestasi Indonesia

Tujuh bulan setelahnya, Alex Pastoor diangkat menjadi pelatih di Slavia Praha. Tetapi, ia memutuskan tidak memperpanjang kontraknya.

Kemudian, ia memilih menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar yang dilatih oleh Marco van Basten.

Saat pelatih utamanya harus mengundurkan diri ke posisi asisten, Alex Pastoor dipecat karena menolak menandatangani kontrak hanya sembilan bulan.

Selama jeda musim dingin musim 2014–15, Pastoor diangkat sebagai pelatih kepala baru klub lapis kedua Eerste Divisie Sparta Rotterdam.

Baca juga: Profil Usman Jasad, Dai Kondang yang Juga Dosen UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia

Di musim keduanya, ia memenangkan gelar Eerste Divisie dengan Sparta dan promosi ke Eredivisie.

Pada bulan Maret 2019, Alex Pastoor menjadi pelatih klub Bundesliga Austria SCR Altach, tempat ia pernah bermain sebagai pemain. 

Pada saat pengangkatannya, Altach berada satu poin di atas zona degradasi di tempat kedua terakhir di klasemen liga. 

Di bawah pelatih asal Belanda itu, tim Vorarlberg kembali stabil dan akhirnya berhasil bertahan di liga pada akhir musim.

Baca juga: Profil Fadjry Djufry, Pj Gubernur Sulawesi Selatan yang Merupakan Peneliti Tanaman Ahli Pertanian

Setelah itu, Alex Pastoor diangkat menjadi manajer klub Eerste Divisie Almere City pada bulan Desember 2021. 

Di bawah kepemimpinannya, Almere City memenangkan promosi pertama mereka ke Eredivisie pada musim 2022–2023 .

Dikutip dari Transfermarkt, berikut beberapa klub dan karier kepelatihan Alex Pastoor

  • Pelatih di Almere City (2021-2024)
  • Pelatih di SCR Altach (2019-2021)
  • Pelatih di Sparta Rotterdam (2015-2017)
  • Pelatih sementara di AZ Alkmaar (2014)
  • Asisten pelatih di AZ Alkmaar (2014)
  • Pelatih di Slavia Prague (2014)
  • Pelatih NEC Nijmegen (2011-2013)
  • Pelatih di Excelsior (2009-2011)
  • Pelatih di Feyenoord U-21 (2008-2009)
  • Asisten pelatih di Heerenveen (2006-2008)
  • Pelatih di Fenerbahce (2005-2006)
  • Pelatih di Fenerbahce U-21 (2005-2006)
  • Pelatih AFC'34 (2001-2005)
  • Pelatih di AZ U-19 (2001).

Profil Denny Landzaat

Denny Landzaat adalah mantan pemain sepak bola Belanda yang bermain sebagai gelandang tengah atau gelandang bertahan dan saat ini asisten manajer tim Ekstraklasa Lech Poznań.

Ia memiliki nama lengkap Denny Domingues Landzaat.

Denny Landzat lahir di Amsterdam, Belanda, 6 Mei 1976. 

Baca juga: Profil Febri Hariyadi, Winger Andalan Persib Bandung yang Alami Cedera Panjang

Meski lahir di Belanda, ternyata Denny Landzat punya darah keturunan Indonesia melalui garis ibu yang berasal dari Maluku.

Sebagai pemain, karier Denny Landzaat cukup baik.

Ia adalah pemain yang bermain di posisi gelandang dan pernah membela AZ Alkmaar dan Feyenoord.

Tak hanya itu, Landzaat mencatatkan 38 caps termasuk tiga diantaranya di Piala Dunia 2006 silam.

Setelah pensiun sebagai pemain, ia mengembangkan karier kepelatihannya dengan menjadi asisten pelatih di beberapa klub ternama. 

Baca juga: Profil Siti Fadia Silva Ramadhanti, Atlet Bulu Tangkis Wanita Beerprestasi Indonesia

Sejumlah klub Eredivisie pernah dibantunya, mulai AZ Alkmaar, Feyenoord hingga Williem II. Tak hanya itu, ia juga pernah membantu dua klub Liga Arab Saudi, Al Ittihad dan Al Taawun.

Adapun peran terakhir yang dipegangnya adalah menjadi bagian dari staf teknis Pascal Jansen di klub Hungaria Ferencváros hingga akhir 2024 kemarin.

Setelah Jansen pindah ke New York City FC, Landzaat memutuskan untuk menghadapi tantangan baru bersama Timnas Indonesia.

Pengalamannya sebagai pemain di level tertinggi dan sebagai pelatih akan menjadi tambahan berharga bagi staf teknis Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert.

Baca juga: Profil Usman Jasad, Dai Kondang yang Juga Dosen UIN Alauddin Makassar Meninggal Dunia

Biodata Denny Landzaat

  • Tanggal Lahir : 6 Mei 1976
  • Posisi (Saat Bermain) : Gelandang 

Karier Pemain:

  • AZ Alkmaar : Salah satu masa keemasannya, di mana ia menjadi pemain kunci.
  • Wigan Athletic : Bermain di Premier League Inggris pada 2006–2008.
  • Feyenoord : Menjadi bagian penting di lini tengah.
  • Timnas Belanda : Landzaat mencatatkan 38 caps dan mencetak satu gol untuk De Oranje. Ia juga berpartisipasi di Piala Dunia 2006 bersama Timnas Belanda. 

Karier Kepelatihan:

Setelah pensiun, Landzaat memulai kariernya sebagai pelatih dengan fokus membantu pengembangan pemain. Ia pernah menjadi bagian dari staf kepelatihan:

  • AZ Alkmaar U17 (2016–2017) - Sebagai manajer tim U17
  • Feyenoord Rotterdam (2018–2019) Assisten Giovanni van Bronckhorst dan Jaap Stam 
  • Al-Ittihad Club (2019–2020) Assisten Pelatih
  • Willem II Tilburg (2021–2022) Assisten Pelatih
  • Lech Poznań (2022–2023) Assisten Pelatih
  • Ferencvárosi TC (2024) Assisten Pelatih

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved