Berita Viral

CURHAT Siswa di Semarang ke Guru, Uang Saku Dipotong karena Program Makan Siang Gratis di Sekolah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto membawa dampak bagi siswa SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah. 

Editor: Liska Rahayu
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
CURHAT Siswa di Semarang ke Guru, Uang Saku Dipotong karena Program Makan Siang Gratis di Sekolah 

TRIBUN-MEDAN.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto membawa dampak bagi siswa SMP Negeri 12 Semarang, Jawa Tengah. 

Beberapa siswa bahkan curhat kepada guru mereka bahwa uang saku yang biasa diberikan oleh orang tua kini dipotong karena adanya makanan gratis di sekolah.

“Kan ada makan gratis, uangnya ditabung. Ada yang bilang uang jajanku sekarang dipotong karena ada MBG. Jadi ini kan orang tua support, lebih ayem,” ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Semarang, Rini Rusmiasih, Kamis (9/1/2025).

Rini menjelaskan bahwa Program MBG berjalan dengan lancar di sekolahnya, meski sempat terjadi keterlambatan pengiriman pada hari kedua, Selasa (7/1/2024).

“Hari kedua agak terlambat ngirim,” kata Rini.

Biasanya, paket MBG dikirim sebelum pukul 12.00 WIB, namun saat itu pengiriman baru tiba sekitar pukul 13.30 WIB. “Akhirnya kami harus sesuaikan.

Hanya itu saja (mengalami keterlambatan),” ujarnya.

Secara keseluruhan, program tersebut berjalan baik dan membawa manfaat bagi siswa, termasuk meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat.

“Alhamdulillah lancar, dan makin tertata. Ada yang awalnya tak suka sayur akhirnya jadi suka sayur,” tambah Rini.

Biasanya, paket MBG dikirim sebelum pukul 12.00 WIB, namun saat itu pengiriman baru tiba sekitar pukul 13.30 WIB.

“Akhirnya kami harus sesuaikan. Hanya itu saja (mengalami keterlambatan),” ujarnya.

Secara keseluruhan, program tersebut berjalan baik dan membawa manfaat bagi siswa, termasuk meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat.

“Alhamdulillah lancar, dan makin tertata. Ada yang awalnya tak suka sayur akhirnya jadi suka sayur,” tambah Rini.

SMP Negeri 12 Semarang menerima 797 paket MBG, sesuai dengan jumlah siswa.

Program ini tidak hanya disambut baik oleh siswa, tetapi juga oleh para wali murid yang merasa lebih tenang dengan penghematan uang saku anak-anak mereka.

Ada Makan Bergizi Gratis, Pedagang Kantin Sekolah tak Berjualan

Sejumlah pedagang di kantin sekolah mengeluhkan omzetnya menurun drastis.

Turunnya hasil penjualan ini diduga dampak dari realisasi program makan bergizi gratis (MBG). Seperti pedagang di kantin SMP Negeri Kota Ternate.

Untuk menghindari kerugian akibat sepi pembeli, sejumlah pedagang kantin memilih untuk tidak berjualan.

Dari total 16 pedagang kantin di sekolah tersebut, hanya sekitar empat lapak pedagang kantin yang tampak masih tetap berjualan pada Kamis (9/1/2025).

"Di sini, semua ada 16 pedagang. Hari pertama makan gratis itu, mereka masih berjualan. Di hari Selasa dorang (mereka) bilang mau istirahat jualan dulu, karena sepi pembeli sejak ada makan gratis ini," kata Ci Sus, salah satu pedagang nasi kuning ini saat di temui di lokasi kantin SMP Negeri 1 Kota Ternate, Kamis (9/1/2025).

Ci Sus mengaku memilih tetap berjualan meskipun omzetnya menurun demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Menurutnya, sebelum direalisasikan makan bergizi gratis ini, omzetnya dari hasil berjualan nasi kuning bisa mencapai Rp 900.000 per hari.

"Di rumah juga tidak ada kegiatan. Mending saya berjualan, bisa tambah-tambah kebutuhan sehari-hari. Walaupun sejak ada makan gratis ini pendapatan tidak menentu. Kadang masih bisa dapat Rp 600.000, dan kalau sepi sekali paling laku Rp 300.000. Kalau untuk lapak kita bayar, ada yang Rp 30.000, ada yang Rp 50.000," jelasnya.

Hal senada dikatakan Judin. Pedagang bakso ini membenarkan banyak yang tidak berjualan akibat sepinya pembeli.

"Biasanya dari ujung sana sampai di sini, semuanya ramai sebelum ada makan gratis. Tapi sekarang mereka memilih untuk istirahat berjualan. Anak-anak kalau sudah makan, sudah kurang jajan," kata Judin.

Judin memilih tetap berjualan dan menerima keadaan yang terjadi saat ini. Ia mengaku tetap mendukung program pemerintah.

"Kalau saya prinsip sebagai warga negara, kita ikuti saja pemerintah saja, memang ini program pemerintah. Jualan tetap ikhtiar, usaha. Selama masih ada anak-anak yang makan, ya tetap berjualan," ujarnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved