Berita Viral
TANGIS Anak Bos Rental Dituduh Keroyok Oknum TNI hingga Ayahnya Tewas Ditembak: Susah Cari Keadilan
Tangis anak bos rental mobil Ilyas Abdurahman (60) yang kini dituduh mengeroyok oknum TNI AL setelah ayahnya tewas ditembak
TRIBUN-MEDAN.COM – Tangis anak bos rental mobil Ilyas Abdurahman (60) yang kini dituduh keroyok oknum TNI AL.
Usai ayahnya ditembak mati, kini dituduh mengeroyok oknum TNI AL.
Padahal bos rental mobil Ilyas Abdurahman sempat mengajak oknum TNI AL bicara baik-baik sebelum terjadi penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak Banten pada Kamis (2/1/2025).
Namun Ilyas Abdurahman tewas ditembak peluru yang dilesatkan oknum anggota TNI AL.
Agam Muhammad Nasrudin (26), anak pertama almarhum Ilyas Abdurahman menceritakan setelah GPS di mobil yang disewakannya terdeteksi dicopot, ia dan rombongan keluarganya langsung berangkat mengejar mobil yang diduga hendak dicuri tersebut.
Kejadian itu, menurutnya terjadi sekira satu jam sebelum ayahnya tewas ditembak oknum TNI AL.
Setelah menemukan mobil miliknya tersebut di daerah Saketi Pandeglang, kata dia, oknum TNI AL yang mengendarai mobil miliknya itu justru menodongkan pistol dan mengancam.
"Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. 'Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak'.
Langsung kita ditodongkan. Bapak saya langsung, 'Tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik'," ungkap Agam di Mako Koarmada RI pada Senin (6/1/2025).
Baca juga: Khawatir Istrinya Belum Pulang hingga Larut Malam, Pria Ini Syok Pergoki Lagi Selingkuh
"Tiba-tiba datanglah itu mobil Sigra, temannya dia, pengawalannya dia. Menabrakan kita dengan mundur, bukan ke mobil, tapi ke orang-orang yang berkumpul di situ," lanjutnya.
Setelah itu, kata dia, ia dan rombongan lalu mendatangi Polsek Cinangka dan meminta pendampingan sambil menunjukkan bukti kepemilikan sah atas mobil tersebut dan menyatakan mereka dari rental mobil.
Hal itu, kata dia, karena ia dan rombongan telah ditodongkan pistol dan ditabrak.
"Kita telah terjatuh kan. Tiba-tiba itu kabur. Seperti itu. Jadi waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'kamu ke sana saja susulin mobil kamu. Nanti kalau itu penyelesaiannya di sini'," ungkap dia.
Agam pun sempat ditanya petugas piket di Polsek Cinangka tersebut soal ciri-ciri pistol yang dilihatnya.
Ia pun menjelaskan bahwa ciri-cirinya berwarna hitam dan terlihat seperti airsoft gun.
"Saya kan awam dalam masalah pistol. Saya bilang itu kayak warna hitam, kayak air soft gun. Terus 'ya sudah kamu susul saja ke sana'.
Terus bagaimana Pak? Dia kan bawa pistol. 'Ah paling juga itu cuma pistol bohongan', kata anggota piket saat itu," ungkap dia.
"Setelah itu saya cek GPS, mobil sudah jalan kembali, saya dan ayah saya berniat melakukan hal yang sama waktu nanti kalau berhenti kembali mobil tersebut," ungkapnya.
Ia pun menyayangkan pernyataan Pangkoarmada RI Laksdya TNI Denih Hendrata yang menyebut bahwa mereka melakukan pengeroyokan terhadap oknum anggota TNI AL tersebut.
Agam membantah pernyataan itu.
"Aduh saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena nggak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi.
Kita tidak mengeroyok. Waktu kita di rest area waktu itu dia lah yang menodongkan pistol di Saketi," ungkap dia.
Baca juga: VIRAL Ayah Ribut di Grup WA Gara-gara Kesal Sekolah Anaknya Gelar Pesta Penghargaan di Akhir Pekan
"Makanya ada di video (viral) itu, 'mana pistol kamu, mana pistol kamu. Jatuhkan'. Bapak saya sebenarnya menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut. Ternyata dari jauh sudah dapat pengawalan, ditembaklah ayah saya dari situ. Pak Ramli kebetulan tertembak di bagian perut," sambungnya.
Adik Agam, Rizki Agam Saputra, juga menyayangkan pernyataan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto.
Menurutnya, pernyataan Suyudi dalam konferensi pers tidaklah lengkap karena tidak menjelaskan peristiwa di Saketi Pandeglang tersebut.
"Sangat disayangkan sekali tadi pernyataan dari Bapak Kapolda adanya pengurangan kata. Jadi awal mulanya itu tadi kita sudah ditodongkan pistol terlebih dahulu pada saat di Pandeglang," kata Rizki di lokasi yang sama.
"Maka dari itu, ketika kita sudah ditodong pistol, maka saya ini dan keluarga meminta tolong kepada siapa kalau bukan kepada polisi? Karena kita mempercayakan keselamatan kita pada Polisi," lanjutnya.
Rizki juga menangis saat menceritakan kejadian tewas ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Merak - Tangerang pada Kamis (2/1/2025).
Ia masih ingat saat dirinya harus membuka baju untuk menutupi tubuh ayahnya yang tersungkur dan mengeluarkan darah.
"Saya buka baju, untuk menutupi darah ayah saya. Bayangkan ya anak melihat kematian orang tua pada saat sakaratul maut. Itu sangat sulit dibayangkan," ungkapnya sambil tersedu-sedu.
Baca juga: PAK Muh Syok Tahu Shin Tae Yong tak Lagi Jadi Pelatih Timnas Usai Dipecat PSSI: Papa Jadi Sedih
Oknum TNI AL Tak Merasa Bersalah dan Ngaku Korban Pengeroyokan
Oknum TNI AL pelaku tembak bos rental tak merasa bersalah dan malah sebut dirinya korban pengeroyokan.
Adapun oknum TNI AL yang menembak bos rental Ilyas Abdurrahman (60) di Tol Tangerang merasa dirinya korban pengeroyokan.
Bahkan oknum TNI AL itu tak merasa bersalah setelah menembak bos rental hingga tewas.
Hal itu diungkap oleh Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dalam konferensi pers, Senin (6/1/2024).
Denih menuturkan, pelaku tidak tahu bahwa mobil yang dibelinya adalah hasil penggelapan.
"Sementara ini, kita melihatnya murni sebagai pembeli karena ingin memiliki sebagai kendaraan untuk pribadi," ujarnya dikutip Tribun-medan.com dari Kompas TV.
Ia juga menyebutkan bahwa para pelaku tidak terlihat merasa bersalah atas kejadian itu.
"Menurut pengakuan salah satu anggota, dia beli Rp 40 juta, itu mobil dibeli tanpa surat," kata dia.
Bahkan menurut Denih, uang itu baru transaksi DP dari harga yang ditawarkan.
"Pembelian online Rp 130 juta, karena penjual tidak bisa memberikan STNK dan BPKB, sebetulnya mau dicancel, tapi karena bujuk rayu akhirnya dibawa juga," jelas dia.
Ia juga mengungkap satuan dari ketiga pelaku.
"Ada tiga, dua dari kopaska armada 1, dan satu itu dari Bontang," tuturnya.
Terkait senjata yang dilakukan pelaku, kata dia, yakni merupakan senjata inventaris.
Denih juga menyinggung soal dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh korban bersama anak dan rekannya.
Menurut Denih, anggotanya sedang berusaha membela diri saat peristiwa itu terjadi.
"Kalau bicara pengeroyokan, kan tidak tahu siapa yang akan mati. Kita saja kalau dikeroyok kan akan membela diri, mungkin ini digunakan karena ada senjata api yang dibawa," jelas dia.
"Pengeroyokan juga kan tidak berpikir resiko bahwa yang dikeroyok itu akan mati.
Kill or to be killed (terbunuh atau membunuh)," tambahnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/TANGIS-Anak-Bos-Rental-Dituduh-Keroyok-Oknum-TNI-AL-hingga-Ayahnya-Tewas-Ditembak.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.