Pria Diam-diam Masukkan Obat Penggugur Kandungan ke Minuman hingga Pasangannya Kehilangan Calon Bayi

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria sengaja membuat seorang wanita mengalami keguguran.

Dia diam-diam menambahkan obat penggugur kandungan ke dalam jus jeruk wanita itu.

Dilansir dari mirror.co.uk, pelaku bernama Stuart Worby yang berumur 40 tahun.

Dia menghancurkan sebuah tablet ke dalam minuman tersebut pada tahun 2022.

Pria itu memberi korbannya sejumlah tablet obat aborsi lain.

Dia menggunakan tipu daya untuk melakukan aktivitas seksual dengan korban saat matanya ditutup.

Wanita tersebut sedang hamil 15 minggu saat dia mengalami keguguran.

Edmund Vickers,  jaksa penuntut, mengatakan pada sidang bahwa wanita itu ingin memiliki bayi.

Wanita tersebut mengatakan bahwa dia merasa telah gagal melindungi bayinya.

"Rasa sakit ini tidak akan pernah hilang dari saya," ungkapnya.

"Bayi ini bisa saja menjadi satu-satunya kesempatan saya untuk menjadi seorang ibu dalam hidup saya."

"Menjadi seorang ibu adalah impian saya."

"Saya belum tentu bisa hamil dan memiliki bayi lagi," tambahnya.

Wanita tersebut mengatakan bahwa ia telah berpindah-pindah dari satu klinik kesuburan ke klinik lainnya.

Vickers mengatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan Worby disengaja, terencana, dan tidak berperasaan.

Dia dibantu untuk mendapatkan obat aborsi oleh temannya, Nueza Cepeda.

Dia mengatakan bahwa Worby membayar 9 juta rupiah untuk membuatkan janji temu dengan Cepeda di sebuah pusat ginekologi di London.

Janji temu itu terjadi pada musim panas 2022.

Resep itu dibuat untuk dua obat aborsi bersama dengan obat penghilang rasa sakit.

Worby dinyatakan bersalah setelah persidangan sebelumnya di Pengadilan Norwich Crown Court.

Dia didakwa tuduhan memberikan racun dengan maksud untuk menyebabkan keguguran.

Dia juga dinyatakan bersalah atas penyerangan dengan penetrasi.

Pada hari Jumat, dia mengakui kepemilikan ganja yang ditemukan saat polisi menangkapnya.

Hakim juga membuat perintah penahanan, melarang Worby untuk menghubungi wanita tersebut tanpa batas waktu.

Dia juga memerintahkan pelaku untuk membayar wanita tersebut sebesar 200 juta rupiah.

Cepeda juga mengaku bersalah atas tuduhan menyediakan alat untuk menggugurkan kandungan.

Hakim menjatuhkan hukuman 22 bulan penjara ditangguhkan selama dua tahun kepada ibu tiga anak itu.

Dia juga memerintahkan agar Cepeda menyelesaikan 40 jam kerja tanpa bayaran.

Dia mengatakan bahwa Cepeda tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Kepolisian Norfolk merilis rekaman kamera pengawas saat penyerahan obat aborsi kepada Worby.

Kepala Inspektur Detektif menyampaikan suatu hal.

"Pikiran kami tetap bersama korban yang sangat menderita," ungkapnya.

"Sulit untuk membayangkan kejahatan yang lebih keji."

"Hal ini membutuhkan perencanaan yang terperinci."

"Manipulasi terhadap korban untuk melakukan kekerasan yang mematikan terhadap anaknya yang belum lahir."

"Worby tidak menunjukkan penyesalan dan tidak dapat keringanan."

"Dia ingin memegang kendali dengan cara yang paling keji."

"Sekarang, sudah sepantasnya dia dihukum untuk itu," tambahnya.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan