Sumut Terkini

Jalanan di Kota Balige Ramai Lancar Saat Arus Balik Libur Nataru

Sejumlah kendaraan berplat di luar Kabupaten Toba mengular dari Bundaran DI Panjaitan hingga Makam Raja  Tandang Buhit Pardede.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Jalanan di jantung Kota Balige sempat alami kemacetan saat arus balik livur Nataru, Jumat (3/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Jalanan di jantung Kota Balige terlihat ramai lancar hari ini, Jumat (3/1/2025).

Sejumlah kendaraan berplat di luar Kabupaten Toba mengular dari Bundaran DI Panjaitan hingga Makam Raja  Tandang Buhit Pardede.

Kebetulan hari ini, masyarakat sekitar berbelanja di pasar tradisional yang menjadi lokasi kemacetan.

Seorang warga sekitar, Rikardo Pardede (47) menjelaskan, kemacetan terjadi karena adanya pasar tumpah. Setelah berselang beberapa menit, arus lalulintas kembali normal.

"Kalaupun macet di sini, itu karena pasar tumpah tersebut. Bahu jalan juga digunakan oleh pedagang sebagai areal berjualan. Sebelumnya, saat liburan Nataru ini, jalanan kelihatannya sepi," ujar Rikardo Pardede, Jumat (3/1/2025).

"Mungkin karena ini waktunya bagi perantau kembali ke tempat tinggalnya. Sejak tadi kita lihat kebanyakan plat mobilnya dari luar Kabupaten Toba," terangnya.

Ia tambahkan, tahun ini jalanan di jantung Kota Balige lebih sepi dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun lalu jauh lebih ramai. Sampai berhari-hari, Balige alami macet. Tahun ini, tidak begitu banyak mungkin perantau yang pulang kampung atau mungkin saja mereka menggunakan jalur bypass Balige," tuturnya.

Untuk menghindari kemacetan di jantung Kota Balige, petugas di pos pelayanan (posyan) mengarahkan pelintas menggunakan jalur alternatif, Jalan Bypass Balige. Jalur ini berada di lingkar luar Kota Balige sehingga tidak akan melewati Kota Balige.

"Walau sempat alami kemacetan tadi, beberapa waktu kemudian arus lalulintas kembali normal. Dari amatan kita, pengunjung kebanyakan sambangi Samosir," terangnya.

Bila pasar tumpah, waktu ke areal Venue Sisingamangaraja lebih lama dibanding biasanya. Jalur tersebut kerap juga digunakan sebagai jalan alternatif manakala jantung Kota Balige alami kemacetan.

"Tanpa dari bypass, pelintas biasanya gunakan jalan menuju Venue Sisingamangaraja. Tapi kalau lagi pasar tumpah, jalur itu sulit dilalui," sambungnya.

Beberapa waktu lalu, pihak Polres ingatkan para pedagang agar jangan bertransaksi di bahu jalan yang dapat mengakibatkan kemacetan.

(Cr3/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved