Berita Viral

Rocky Sebut Dokumen Skandal Elite Negara Goyahkan KPK, Jokowi: Jangan Jadi Framing Jahat

Menanggapi itu Jokowi menegaskan untuk menanyakan langsung pada Ketum PDIP Megawati atau Puan Maharani.

HO
Dokumen yang dititipkan Hato Kristiyanto ke Connie Rahakudini Bakrie membuat penasaran publik. 

TRIBUN-MEDAN.com - Dokumen yang dititipkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ke Connie Rahakudini Bakrie membuat publik penasaran.

Betapa tidak, Hasto menyebut bahwa dokumen itu berisi skandal elite negara dan upaya Jokowi 3 periode. 

Diketahui bahwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Harun Masiku. 

Dia terlibat dalam membantu Harun kabur dan menghalangi penyelidikan KPK. 

Menanggapi soal dokumen yang menjadi tanda tanya, Pengamat politik Rocky Gerung menganalisa isi dokumen rahasia milik Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dokumen yang dititip pada Connie Rahakudini Bakrie juga dinilai bisa menggoyahkan KPK dalam penanganan kasus Hasto Kristiyanto hingga menyeret anak dan istri Jokowi.

Disebut-sebut berkas rahasia itu di antaranya berisi tentang bukti peran Jokowi dalam menerapkan masa jabatan 3 periode.

Menanggapi itu Jokowi menegaskan untuk menanyakan langsung pada Ketum PDIP Megawati atau Puan Maharani.

"Saya ulang lagi, tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau 3 periode kepada siapapun, tanyakan saja ke ibu Mega atau tanyakan saja ke Mbak Puan atau tanyakan saja ke partai-partai. Kapan ? dimana ? atau siapa yang saya utus ? gak pernah ada," kata Jokowi.

Ia menilai bahwa isu soal dokumen rahasia Hasto Kristiyanto dan tentang masa jabatan 3 periode ini merupakan framing jahat.

"Jangan menjadi framing jahat seperti itu, gak baik," kata Jokowi.

Sementara itu, akademisi sekaligus pengamat Rocky Gerung berpendapat bahwa besar kemungkinan Hasto Kristiyanto memang memiliki bukti soal skandal pejabat.

 "Kalau Connie menunjukan dengan seksama bahwa peristiwa yang mungkin akan dicicil dalam perseteruan antara Hasto dan Jokowi itu pasti memunculkan banyak spekulasi, terutama 10 tahun Jokowi memerintah pasti ada di PDIP," kata Rocky.

Isu tentang dokumen Hasto ini dinilai sebagai bentuk perlawanan.

"Ibu Mega tidak mungkin ditaklukan dengan ancaman Jokowi mentersangkakan Hasto. Hasto sebagai sekjen paham apa yang dilakukan Jokowi. Dalam hati mungkin, 'aku tahu lah apa yang anda lakukan di musim panas lalu'," katanya.

Oleh karena itu kata Rocky Gerung, Jokowi sudah pasti tahu akan ada duel isu dengan PDIP.

"Jadi pak Jokowi tentu tahu akan ada duel isu, duel skandal. Publik Indonesia harus bersiap drama Turki yang panjang ini," katanya.

Rocky Gerung menduga dokumen Hasto Kristiyanto di Connie Bakrie bisa dalam bentuk tertulis atau video.

"Jenis dokumen apa yang dipegang bu Connie yang tertulis ok, video mungkin. Bukti yang menduga gratifikasi, misalnya ini," katanya.

Rocky Gerung mengatakan isu politik dibaca dalam lapisan.

Mulai dari lapisan yang ditampilkan, sampai lapis untuk membantah tampilan sebelumnya.

"Sampai akhirnya terbaca secara lengkap satu sampai seterus adalah satu rangkaian," katanya.

Ia menduga dokumen atau berkas yang dimiliki Hasto berisi dugaan kejahatan pejabat.

"Seluruh dokumen begitu otentik, pasti ada dokumen kejahatan Jokowi, gak mungkin dokumen kejahatan ibu Mega. Ibu Connie memberi jaminan apa yang dia ketahui tentang sesuatu kekuasaan Jokowi," katanya.

Dokumen tersebut pula, kata Rocky Gerung,akan membuat KPK menjadi dilema.

"Menjadi dilema bagi KPK, kalau mau diterusin maka konsekuensi KPK harus panggil anak presiden itu yang diindikasi ibu Mega. Ibu Iriana mungkin dipanggil KPK bila ada dokumen keluarga Presiden. Itu semua indikasi yang menunjukan bukti itu tidak sekadar yang akan disodorkan KPK mungkin disodorkan pihak ketiga yaitu ibu Connie," kata Rocky Gerung.

Connie Benarkan Pegang Skandal Elite Negara

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie membenarkan menyimpan sejumlah dokumen dalam berbagai bentuk diduga berisi informasi mengenai dugaan skandal sejumlah pejabat dalam negeri.

Dokumen itu disebut dititipkan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Betul. Silakan cek Instagram saya, karena itu sumber beritanya. Saya yang sampaikan," kata Connie saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/12/2024).

Melalui unggahan pada Instagram pada 3 hari lalu, Connie yang saat ini menjadi Guru Besar Universitas Negeri Saint Petersburg, Rusia, langkah itu diambil sebagai langkah pengamanan supaya dokumen itu tidak dihilangkan.

Menurut Connie, berbagai dokumen itu dititipkan ketika dia pulang ke Jakarta dan dibawa ketika kembali ke Rusia.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara PDI-P Guntur Romli mengungkapkan bahwa Hasto Kristiyanto telah menitipkan dokumen penting terkait video dugaan skandal yang melibatkan petinggi negara kepada pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie.

Guntur mengeklaim bahwa dokumen dan video yang dimiliki Hasto mencakup skandal korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, serta penggunaan alat negara untuk kepentingan politik pribadi para petinggi negara.

“Jadi membunuh karakter lawan politik dengan kasus hukum, kemudian penyalahgunaan petinggi penegak hukum untuk menyelesaikan masalah pribadi anak penguasa. Kemudian bukti-bukti perpanjangan 3 periode, pengambilalihan partai-partai politik dengan kasus-kasus hukum dan lain-lain,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 dan perintangan penyidikan terhadap buronan Harun Masiku.

Ketua KPK Setyo Budiyanto menyatakan bahwa KPK memiliki bukti keterlibatan Hasto dan orang kepercayaannya dalam suap yang diberikan oleh eks caleg PDIP Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Surat perintah penyidikan (Sprindik) penetapan tersangka Hasto diterbitkan oleh KPK dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 pada 23 Desember 2024.

(*/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved