Sumut Terkini

Ini Strategi KSOPP Danau Toba Hadapi Lonjakan Penyeberangan Saat Libur Nataru

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memberikan pelayanan yang optimal. 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba, Rijaya Simarmata  bersama Kepala Bidang Multilateral Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan International (PFKKI) Amirudin tinjau Pelabuhan Ajibata saat libur Nataru, Selasa (24/12/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE- Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Danau Toba Rijaya Simarmata meninjau pelabuhan penyeberangan Ajibata pada Selasa (24/12/2024). 

Kepala Bidang Multilateral Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan International (PFKKI) Amirudin menjelaskan kedatangannya ke pelabuhan penyeberangan Ajibata guna memastikan kelancaran dan kenyamanan angkutan pada liburan Nataru

"Penyeberangan di pelabuhan Ajibata teratur dan berjalan dengan baik, lancar dan belum ada lonjakan kendaraan menuju Kabupaten Samosir, ”ujar Amirudin, Rabu (25/12/2024).

Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memberikan pelayanan yang optimal. 

"Kepada masyarakat, baik dalam kelancaran, kenyamanan dan keamanan pengguna jasa penyeberangan harus menjadi prioritas utama kita bersama," sambungnya.

“Kami juga akan terus memantau moda transportasi penyeberangan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba untuk memastikan arus perjalanan Nataru berjalan lancar," terangnya.

Hingga saat ini, belum ada lonjakan kendaraan di Pelabuhan Ajibata.

"Namum hingga saat ini, kami juga mencatat belum ada lonjakan kendaraan di pelabuhan Ajibata," terangnya.

Lalu, Rijaya Simarmata menjelaskan soal mengantisipasi potensi antrean kendaraan di pelabuhan penyeberangan.

Pihaknya bersama operator kapal telah menyiapkan berbagai strategi.

"Strategi yang telah disiapkan yakni, pengoperasian kapal penyeberangan selama musim libur Nataru  dengan menerapkan tiga skema," tuturnya. 

"Jika kondisi operasi berjalan normal maka pola pengoperasian kapal akan dilakukan sesuai jadwal," sambungnya.

Namun jika kondisi operasi padat, operator kapal penyeberangan akan melakukan opsi penambahan jadwal. 

"Dan jika operasi sangat padat, operator kapal mempercepat layanan bongkar muat dan mempercepat waktu berlayar kapal.” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved