PDI Perjuangan Sumut

Reses Perdana Rapidin Simbolon di Taput, Serap Aspirasi Terkait Jalan dan Pertanian

Dalam kunjungan reses perdananya ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), anggota DPR RI Komisi XIII, Drs. Rapidin Simbolon, MM, hadir di Pangaribuan

|
Editor: Arjuna Bakkara
IST
Anggota Komisi XIII DPR RI Drs Rapidin Simbolon MM berdiskusi dengan warga Kecamatan Sipahutar Tapanuli Utara, menyoroti kebutuhan mendesak di bidang infrastruktur dan pertanian di Kecamatan SIpahutar, Taput, Kamis (12/12/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, TAPUT–Dalam kunjungan reses perdananya ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), anggota DPR RI Komisi XIII, Drs Rapidin Simbolon, MM, hadir di Kecamatan Pangaribuan, salah satu kecamatan terjauh dari ibu kota kabupaten, Kamis (12/12/2024). Bertemu langsung dengan warga lintas Desa di kecamatan Pangaribuan dan sekitarnya, Rapidin mendengarkan aspirasi masyarakat tentang kebutuhan mendesak, mulai dari infrastruktur jalan hingga peralatan pertanian.  

Dialog interaktif yang berlangsung penuh kehangatan itu dipenuhi oleh berbagai harapan dari warga. Maradi Simatupang, warga Desa Purbatua, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Rapidin. “Kami sangat bangga, ini kali pertama Kecamatan Pangaribuan dikunjungi anggota DPR RI. Kami berharap pembangunan jalan di desa kami bisa segera terealisasi,” ujarnya.  

Maradi juga mengungkapkan harapan sederhana namun mendesak. “Kalau jetor (traktor kecil) sulit, cangkul pun jadi. Kami butuh alat untuk mendukung pertanian kami,” katanya.  

di taput
Rapidin Simbolon berdiskusi dengan warga Pangaribuan, menyoroti kebutuhan mendesak di bidang infrastruktur dan pertanian di Kecamatan Sipahutar, Taput, Kamis (12/12/2024).

James Sinurat, warga Desa Parlombuan, menyoroti pentingnya dukungan bagi pertanian di desanya. “Parlombuan sudah jadi penghasil jeruk terbesar di sini. Tapi kami butuh alat pertanian agar hasilnya lebih maksimal. Kami berharap, Pak Rapidin bisa membawa aspirasi kami ini ke Senayan,” tuturnya.  

Selain itu, kondisi jalan menjadi keluhan utama. Togap Simatupang dari Desa Lumban Sinaga menyampaikan tantangan yang dihadapi anak-anak sekolah saat musim hujan. “Jalan ke desa kami paling jelek. Saat hujan, anak-anak sekolah harus melintasi jalan berlumpur. Dulu ada janji untuk mengaspal jalan ini, tapi belum terealisasi,” katanya berharap.  

Rumping Pakpahan dari Desa Sibingke menambahkan bahwa desanya, yang dikenal sebagai pintu masuk ke Pangaribuan, masih tertinggal dalam pengembangan pertanian karena akses jalan yang buruk. “Kami memohon bantuan hand traktor. Lokasi pertanian di Aek Bulu sangat potensial, tapi jalan ke sana rusak parah,” ungkapnya.

foto bersama di pangaribuan
Rapidin Simbolon bersama para warga berbagai desa sesaat setelah berdiskusi terkait infrastruktur dan pertanian di Kecamatan Pangaribuan, Kamis (12/12/2024).

Rapidin Simbolon: Berkomitmen Mendukung Perubahan 
Menanggapi aspirasi warga, Rapidin menyampaikan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan yang paling prioritas. “Saya minta semua kepala desa dan camat segera memetakan status jalan—mana jalan provinsi, kabupaten, dan nasional. Kita akan perjuangkan sesuai kewenangan masing-masing,” katanya.  

Rapidin juga menegaskan bahwa dana reses akan dimanfaatkan untuk bantuan konkret. “Saya tidak akan hanya bicara. Untuk permintaan jetor, saya akan coba berikan kepada desa yang paling membutuhkan,” ujarnya.  

Ia juga meminta pemerintah daerah dan anggota DPRD setempat untuk ikut terlibat aktif. “Kalau jalan kabupaten, itu tugas DPRD dan pemerintah kabupaten. Saya akan tegur kalau tidak ada tindakan nyata,” tegasnya.  

diuloasi di pangaribuan
Rapidin Simbolon diolosi para tokoh masyarakat Kecamatan Pangaribuan sesaat setelah berdiskusi dengan warga Pangaribuan, menyoroti kebutuhan mendesak di bidang infrastruktur dan pertanian di Kecamatan Pangaribuan, Kamis (12/12/2024).

Selain infrastruktur dan pertanian, warga Desa Rahut Bosi menyuarakan kebutuhan di bidang pendidikan. Mereka meminta penambahan jurusan kejuruan di SMKN Batu Nadua, seperti menjahit, untuk mendukung keterampilan siswa. Kekurangan guru PNS juga menjadi perhatian karena warga harus membayar mahal untuk guru honor.  

Rapidin menyampaikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. “Soal guru, saya akan dorong pemerintah kabupaten untuk segera menangani ini. Kita perlu pastikan generasi muda mendapatkan pendidikan yang layak,” katanya.

Rapidin Simbolon berdialog hangat dengan warga Kecamatan Pangaribuan, mendengar aspirasi tentang infrastruktur jalan dan dukungan pertanian di Kecamatan Pangaribuan, Kamis (12/12/2024)/
Rapidin Simbolon berdialog hangat dengan warga Kecamatan Pangaribuan, mendengar aspirasi tentang infrastruktur jalan dan dukungan pertanian di Kecamatan Pangaribuan, Kamis (12/12/2024)/ (ARJUNA BAKKARA/TRIBUN MEDAN)

Reses di Kecamatan Pangaribuan ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat yang merasa wilayah mereka selama ini kurang mendapatkan perhatian. Dengan membawa aspirasi ke tingkat nasional, Rapidin Simbolon berkomitmen untuk menjadikan suara warga pedalaman sebagai bagian penting dalam pembangunan bangsa.  

“Anggaran negara memang terbatas, tapi saya akan berusaha sekuat tenaga agar aspirasi ini tidak hanya menjadi janji. Semoga kehadiran saya di sini membawa arti,” pungkas Rapidin.  

Dengan semangat kebersamaan, reses perdana ini menjadi awal perubahan yang diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi Kecamatan Pangaribuan dan sekitarnya. Kemudian Rapisin melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Sipahutar untuk menyerap aspirasi warga.(Jun-tribun-medan.com).

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved