Berita Viral
Kasus Ibu dan Balita Disekap Bos Sawit di Kandang Bekas Anjing, Kini Terungkap Keberadaan Sang Suami
Terungkap alasan suami lari dari tanggung jawab hingga meninggalkan istri dan bayinya yang diduga dikurung.
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya terkuak keberadaan suami yang kabur saat istri dan bayinya diduga disekap di kandang anjing.
Terungkap alasan suami lari dari tanggung jawab hingga meninggalkan istri dan bayinya yang diduga dikurung.
Sebelumnya diwartakan, viral kasus seorang ibu dan bayi berusia 1 tahun lebih disekap di kandang anjing oleh manajer PT PMM di Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Kasus yang terjadi pada Sabtu (7/12/2024) itu sontak membuat satu Indonesia murka terhadap perusahaan sawit tersebut.
Terlebih wanita yang disekap bersama bayinya, Nadia (19) merekam video saat ia merasakan kepiluan di kandang anjing tersebut.
Nadia pun sempat menangis dan meminta tolong lewat video.
"Saya dimasukkan ke kandang yang suka ditiduri anjing, tempat anjing tidur. Saya dari jam 5 sore sampai jam 12 siang, saya tidak diberi makan. Begitu juga anak saya tidak diberi susu," kata Nadia.
Terkait alasan ia dan bayinya disekap di kandang anjing, Nadia mengurai cerita.
Ternyata penyebabnya karena pihak perusahaan mencari-cari suami Nadia.
Alasan pencarian itu adalah PT PMM mencurigai suami Nadia menggelapkan bahan bakar minyal (BBM) jenis solar sebanyak 20 liter.
Lantaran hal tersebut, Nadia mengaku dirinya dijadikan jaminan oleh perusahaan agar suaminya mau mengakui perbuatannya.
"Suami saya diduga, baru diduga katanya menggelapkan solar 20 liter. Lalu saya dibawa ke PT sebagai jaminan, lalu saya dipaksa dibawa ke PT supaya suami saya menyerahkan diri ke PT PMM," ungkap Nadia, dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube tv one news, Senin (9/12/2024).
Namun rupanya, hingga Nadia viral dan diselamatkan oleh pengacaranya, sang suami tak kunjung kembali ke Bangka Belitung.
Diakui Nadia, suaminya ketakutan karena dituduh mencuri oleh perusahaan yang memecatnya.
"Suami saya sudah enggak ada (saat Nadia dan bayinya dikurung di kandang anjing) karena mungkin takut, baru diduga karena kejadian sempat laka lantas kemarin kan," imbuh Nadia.
Sempat buron dicari-cari perusahaan, terkuak keberadaan suami Nadia.
Diungkap Nadia, suaminya kini berada di Palembang.
"Suami di Palembang. Aku sih enggak tahu (soal tuduhan penggelapan solar) karena keseharian aku di rumah," kata Nadia.
Hingga kini Nadia dan bayinya masih berada di Bangka sementara suaminya pergi ke Palembang.
Kasusnya kini viral, suami Nadia sempat menghubungi istrinya seraya mengurai pengakuan soal tuduhan mencuri BBM.
"Komunikasi (dengan suami) ada, katanya (suami) tidak menggelapkan solar," akui Nadia.
Kata pihak kepolisian
Terkait tudingan perusahaan sawit yang menyebut suami Nadia mencuri BBM, pihak kepolisian buka suara.
Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka menyebut hingga kini PT PMM belum melaporkan suami Nadia atau terkait isu pencurian BBM tersebut.
"Suaminya korban adalah sopir di perusahaan tersebut, diduga sopir tersebut menggelapkan BBM di perusahaan. Modusnya belum tahu, akan kita dalami lagi," pungkas AKBP Toni Sarjaka.
Karenanya, pihak kepolisian belum tahu rincian kasus tersebut.
"Karena laporannya belum ada ke kita, jadi kita belum tahu seberapa banyak. Cuma informasi dari perusahaan, ada BBM yang diduga digelapkan atau dicuri," sambungnya.
Sementara itu, pihak PT PMM akhirnya mengurai klarifikasi atas tuduhan menyekap ibu dan anak di kandang anjing.
Dalam penjelasannya, pihak PT PMM menyebut tempat yang ditinggali Nadia dan bayinya beberapa waktu lalu bukanlah kandang anjing.
Namun tempat tersebut adalah bekas ruangan loket pembayaran.
"Tidak adanya unsur penyekapan yang dilakukan oleh karyawan kami terutama yang sudah kita saksikan bersama, manajer kita dan staf HO, tidak ada unsur penyekapan. Dikatakan tempat yang ditinggali mereka itu adalah kandang anjing. Saya perjelas, itu bukan kandang anjing, tapi bekas kantor admin, loket pembayaran yang sudah tidak digunakan lagi," ungkap perwakilan perusahaan PT PMM bernama Tian Teralandu dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan Bangka Pos.
Lebih lanjut, pihak PT PMM juga membantah mengurung Nadia dan bayinya selama nyaris 24 jam.
Diungkap Tian, Nadia lah yang bersedia tinggal di ruangan sempit 2x2 meter tersebut tanpa paksaan dari perusahaan.
"Dia (Nadia) bebas keluar dari tempat itu, dia menggunakan HP, stand by 24 jam, ada kasur, bantal, guling, selimut, air minum, bahkan ada susu di tempat itu," ujar Tian.
"Karena sudah malam kondisinya, kita memberikan tempat. Dia yang mau nginap di ruang tamu kantor. Tapi tidak diberikan izin oleh manajer kita karena kantor kan sifatnya sensitif dan tidak ada tempat tidur di situ. Jadi dia dibawa ke luar kantor dan terlihat ruangan yang sekarang diberitakan seperti kandang itu," sambungnya.
Untuk diketahui, terkait kasus dugaan penyekapan ibu dan bayi, pihak kepolisian telah menetapkan dua orang sebagai tersangka.
Dua tersangka adalah manajer dan petinggi di perusahaan sawit tersebut.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/disandera-bos-sawit-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.