Beli Rumah dengan Uangnya Sendiri, Wanita Ini Syok Orangtua Pacarnya Ingin Anaknya Ikut Jadi Pemilik

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita curhat tentang permintaan aneh orang tua kekasihnya.

Wanita itu bercerita bahwa dia membeli rumah pertamanya dengan bantuan orang tuanya.

Dilansir dari mirror.co.uk, Selasa (10/12/2024) dia merasa terganggu dengan tuntutan tersebut.

Wanita tersebut takut orang tua pacarnya mencoba memanfaatkannya untuk mendapatkan uang.

Dia memutuskan untuk mengunggah kisahnya tersebut melalui media sosial.

Dia membutuhkan para warganet untuk meminta bantuan.

Pasangan tersebut, yang sama-sama berusia 25 tahun, telah bersama selama satu dekade.

Mereka menjalin hubungan bersama selama 10 tahun.

Namun, keduanya tidak bertunangan, mereka tidak pernah tinggal bersama.

Pacarnya masih menempuh pendidikan dan tidak memiliki pekerjaan.

Karena hal itu, pria tersebut tidak memiliki penghasilan tetap.

Namun, wanita itu tidak membiarkan hal tersebut menghalangi jalannya.

Dia mengungkapkan bahwa dia telah membeli rumah baru-baru ini.

Dia juga mendapatkan bantuan dari orang tuanya untuk melunasi cicilan.

Mereka turut menandatangani perjanjian.

Menyatakan bahwa 100 persen dari cicilan KPR akan ditanggung oleh orang tuanya.

Dia sangat senang dengan perjanjian tersebut.

Namun, orang tua dari pihak kekasihnya tidak.

"Saya memutuskan untuk tinggal sendiri untuk sementara waktu," ungkap wanita itu.

"Saya membiarkan segala sesuatunya berjalan dengan baik."

"Pasangan saya sepertinya tidak ingin pindah untuk sementara waktu."

"Dia masih harus membayar biaya sekolah."

"Rumah saya dalam kondisi yang cukup buruk."

"Saya telah menghabiskan lebih dari 800 juta rupiah untuk renovasi saja," tambahnya.

Namun, masalah dimulai ketika orang tua pasangannya mengetahui apa yang sedang terjadi.

Mereka sangat marah dengan ide anak mereka tidak membayar cicilan rumah.

Saat itu juga, putranya tidak tertarik untuk tinggal bersama pacarnya.

Wanita itu menjelaskan alasan orang tua kekasihnya di balik hal tersebut.

"Mereka percaya bahwa sangat penting nama putranya untuk tercantum dalam hipotek," ungkapnya.

"Anaknya juga harus tercatat untuk ikut serta membayar cicilan rumah tersebut."

"Saya diberitahu bahwa mereka tidak ingin anak mereka dikacaukan jika kami berpisah."

"Orang tuanya tidak ingin putranya tidak memiliki apa-apa di masa depan."

"Dari sudut pandang saya, saya bingung mengapa mereka berasumsi bahwa separuh rumah itu akan menjadi miliknya jika dia tidak membayarnya."

"Sementara saya telah menghabiskan ratusan juta rupiah untuk investasi ini," tambahnya.

Wanita itu khawatir orang tua itu mencoba untuk mengacaukannya.

Orang-orang di Reddit dengan cepat memberikan tanggapan mereka.

"Anda mengizinkannya masuk ke dalam rumah, orang tuanya datang, dan mereka mencoba mengusir Anda. Skenario mimpi buruk ini telah sering terjadi," ungkap warganet pertama.

“Ingatlah! Jika orang tuanya berbicara seperti ini, pacarmu juga berpikir seperti ini. Anda melakukan hal yang benar dengan menjauhkannya dari cicilan rumah," tulis warganet kedua.

"Dia berusia 25 tahun dan tidak memiliki pekerjaan. Anda memiliki uang untuk renovasi.

Kalian berdua jelas tidak sama dalam hal keuangan," kata warganet ketiga.

"Jika dia tidak mampu membayar sewa rumah, maka dia harus tetap tinggal di rumah orang tuanya sampai dia selesai sekolah dan bisa menghidupi dirinya sendiri," lanjut warganet keempat.

"Jika orang tuanya begitu peduli, mereka seharusnya membantu putra mereka dengan rumah dan hipoteknya sendiri," tambah warganet kelima.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan