SELAIN Sering Hina Orang, Gus Miftah Juga Bohong Ngaku-Ngaku Keturuanan Kyai Ageng Muhammad Besari

TRIBUN-MEDAN.com - Gus Miftah mengaku sebagai keturunan dari Kyai Ageng Muhammad Besari, Tegalsari Ponorogo. 

Gus Miftah tengah menjadi sorotan netizen setelah menghina pedagang es teh dengan kata tak pantas. 

Selain itu, Gus Miftah juga sering menghina orang bahkan dia pernah menyamakan seniman Yati Pesek dengan PSK. 

Bagaimana faktanya?

Tribun mendatangi Masjid Tegalsari yang merupakan peninggalan Kyai Ageng Muhammad Besari. Disana ketemu dengan Raden Kunto Pramono.

Raden Kunto adalah dzuriyah (keturunan) generasi ke-8 dari Kyai Ageng Muhammad Besari. 

“Sejauh saya mencari memang tidak ada. Artinya bukan keturunan dari Kyai Ageng Muhammad Besari,” ungkap Raden Kunto Pramono, Sabtu (7/12/2024).

Namun, Kunto mengaku tidak mempermasalahkan siapapun mengaku sebagai keturunan keluarga besar Tegalsari. Tetapi tentu ada catatannya.

“Namun kepada siapapun yang mengaku-ngaku untuk menunjukan bukti konkrit bahwa dia adalah keturunan Kyai Ageng Muhammad Besari,” urainya.

Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Batak Nunga Jumpang Muse Ari Pesta I yang Dinyanyikan oleh Punxgoaran

Baca juga: Lirik Lagu Tapsel Tega yang Dipopulerkan oleh Sopian Adam Rambe

Kunto menyebutkan bahwa sudah mencari di keturunan Kyai Ilyas dari beberapa istrinya.  

Akan tetapi, upaya tersebut juga tidak menemukan silsilah yang dimaksud.

Dengan begitu, dia menyatakan tidak ada sangkut paut antara keluarga besar Tegalsari dengan Gus Miftah.

"Insyaallah tidak ada sangkut pautnya," tegasnya.

Kunto menjelaskan setahunya bahwa Gus Miftah memang berasal dari Ponorogo, tepatnya Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo.

“Lokasi asal Gus Miftah itu persis di sisi timur Desa Tegalsari. Orang tua dari Gus Miftah merupakan murid dari Imam Utama Masjid Agung Tegalsari, Kyai Syamsuddin,” pungkasnya.

Silsilah 8 Generasi Kyai Ageng muhammad Besari yang dimiliki R Kunto Pramono

1. Kyai Ageng muhammad Besari

2. Kyai Ageng Muhammad Ilyas

3. Kyai kanjeng bagus Hasan Besari

4. Kyai Kasan Anom I

5. Kyai Kasan Anom II

6. Eyang Gatut muhammad Ismail

7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo

8. R. Kunto Pramono

(*/tribun-medan.com)