Berita Viral
CURHAT Terakhir Kristina Sebelum Tewas Bersama Suami dan Anak, Dihabisi Sang Adik Demi Uang
Sunardi, seorang sepupu korban, mengatakan, sekitar dua hari sebelumnya terdapat pengendara motor yang mendatangi rumah korban.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah curhat terakhir Kristina sebelum tewas bersama suami dan anak.
Kristina tewas dihabisi sang adik demi uang.
Kristina (34), korban yang tewas sekeluarga dibunuh kerabatnya ternyata sempat curhat ke keluarga.
Baca juga: Jarwo Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Asahan, Keluarga Ngaku Sempat Larang Korban Keluar Rumah
Diketahui, satu keluarga korban pembunuhan yang tewas terdiri dari Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan sang anak sulung berinisial CAW (9).
Jasad korban ditemukan di tiga tempat berbeda di rumahnya, yaitu dapur, ruang tengah, dan kamar.
Sementara, SPY (8) anak bungsu selamat kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.
Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Unika Medan yang Terlibat Tawuran dan Bikin Onar Ditangkap Polisi
Dari peristiwa itu, pihak keluarga rupanya sudah mencurigai sosok yang sempat muncul beberapa hari sebelum penemuan jenazah para korban.
Sunardi, seorang sepupu korban, mengatakan, sekitar dua hari sebelumnya terdapat pengendara motor yang mendatangi rumah korban.
"Sempat ada dua orang naik motor yang datang ke sini,” ujar Sunardi, ditemui Kompas.com di lokasi rumah perampokan, Jumat (7/12/2024).
Dari informasi sejumlah keluarga, salah satu dari pengendara itu sebenarnya bukan orang asing karena termasuk kerabat. Namun, selama ini tidak jelas tempat tinggalnya.
Bahkan, Sunardi menambahkan, seorang kerabat tersebut selama ini juga dianggap bermasalah, terutama perihal keuangan.
Menurut Sunardi saat kejadian tewas, kerabatnya itu juga tidak terlihat, padahal yang tewas keluarga sendiri.
"Bahkan saat ramai-ramai kejadian ini, dia juga tidak tampak. Padahal keluarga,” lanjutnya.
Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Unika Medan yang Terlibat Tawuran dan Bikin Onar Ditangkap Polisi
Sunardi menambahkan, almarhumah Kristina sebelumnya juga sempat berkeluh kesah perihal perangai kerabat itu kepadanya.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu penyelidikan lengkap dari kepolisian untuk mengungkap pelakunya.
"Nanti nunggu polisi,” lanjutnya.
Pelaku Ditangkap
Inilah pengakuan Yusak alias Yusa Cahyo Utomo, pembunuh sekeluarga di Kediri.
Ternyata pelaku adalah adik kandung korban.
Yusak sempat pinjam uang.
Baca juga: Gadis yang Diduga Dirudapaksa di Deli Serdang Sebut Pelaku Ada 3 Orang
Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (6/12/2024).
Tersangka adalah Yusa Cahyo Utomo (35), yang merupakan adik kandung dari korban Kristina.
Pelaku ditangkap di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, pada Kamis (5/12/2024).
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan, motif pembunuhan ini bermula dari rasa tersinggung pelaku setelah tidak diberi pinjaman uang oleh korban.
Baca juga: Besok Rekapitulasi Hasil Pilgub Sumut, KPU Sudah Terima Rekapitulasi dari 16 Daerah
Sebelumnya, pada Minggu (1/12/2024), Yusa datang ke rumah Kristina untuk meminjam uang, namun permintaannya ditolak.
"Pelaku merasa tersinggung karena korban tidak memberikan pinjaman uang. Ini memicu pelaku untuk merencanakan tindakan kejam tersebut," kata AKBP Bimo Ariyanto dalam konferensi pers, Jumat (6/12/2024).
Pada Rabu (4/12/2024) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, Yusa kembali mendatangi rumah korban.
Ia menunggu Kristina keluar rumah menuju dapur di bagian belakang.
Saat itulah, pelaku menghabisi nyawa Kristina menggunakan martil.
Mendengar teriakan Kristina, suaminya Agus Komarudin langsung keluar untuk memeriksa.
Namun Agus juga dibunuh Yusa.
Tidak berhenti di situ, pelaku juga menyerang anak pertama pasangan tersebut, CAW, hingga meninggal dunia.
"Setelah melakukan aksi sadis tersebut, pelaku mengambil sejumlah barang berharga dari rumah korban, termasuk sebuah mobil dan beberapa telepon genggam. Ia meninggalkan lokasi sekitar pukul 05.00 WIB dan melarikan diri ke rumahnya di wilayah Lamongan," terangnya.
Baca juga: MIFTAH Maulana Akhirnya Mundur dari Jabatan Utusan Presiden, Video Lecehkan Yati Pesek Viral Lagi
Polisi yang melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, akhirnya berhasil melacak keberadaan pelaku.
Yusa ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12/2024).
Saat dilakukan penangkapan, pelaku sempat melawan petugas sehingga polisi terpaksa melumpuhkannya dengan tembakan.
"Pelaku akhirnya berhasil diamankan dan saat ini sedang menjalani proses hukum. Tindakan tegas dilakukan karena pelaku berusaha melawan saat ditangkap," jelas AKBP Bimo.
Atas perbuatannya, Yusa dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Baca juga: MIFTAH Maulana Akhirnya Mundur dari Jabatan Utusan Presiden, Video Lecehkan Yati Pesek Viral Lagi
Hukuman maksimal yang dapat dijatuhkan adalah hukuman mati.
"Kasus ini merupakan pembunuhan berencana dengan motif yang sangat keji. Kami akan memprosesnya secara hukum dengan ancaman hukuman tertinggi, yaitu pidana mati," tegas AKBP Bimo Ariyanto.
Sebelumnya, satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan tewas diduga dibunuh pada Kamis (5/12/2024).
Tiga anggota keluarga yang tewas adalah Agus Komarudin (38), Kristina (34), dan anak mereka, CAW (12).
Sementara anak bungsu keluarga ini, SPY (8), berhasil selamat dan kini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Kediri.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu diketahui sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat itu, sejumlah saksi datang untuk mengecek kondisi Agus Komarudin (38), yang tidak masuk sekolah setelah izin pada Rabu sebelumnya.
Saat dicek, pintu rumah Agus tertutup rapat dan tidak ada yang keluar, meski telah diketuk beberapa kali.
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi korban tanpa hasil, salah satu anggota keluarga, Supriono, memutuskan untuk membuka jendela kamar.
Ia terkejut menemukan bercak darah di atas kasur, namun tidak berani masuk ke dalam rumah.
Kecurigaan semakin menguat ketika salah satu saksi yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya pemandangan mengerikan.
Sebuah tangan tergeletak di lantai dapur yang diduga milik korban Kristina (37), istri Agus.
Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Ngancar.
Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi, dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: BESOK Rekapitulasi Hasil Pilgub Sumut, KPU Sudah Terima Rekapitulasi 16 Daerah
Dua korban ditemukan tergeletak di dapur dalam kondisi berlumuran darah, yaitu Agus Komarudin dan Kristina.
Sementara itu, CAW, anak pertama pasangan tersebut yang masih duduk di bangku SMP, ditemukan tergeletak di ruang tengah dengan kondisi serupa.
Sementara itu, anak bungsu pasangan tersebut, SPY (8), yang masih duduk di bangku SD, ditemukan dalam keadaan terluka parah, namun masih hidup.
Ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemakaman-sekeluarga-korban-perampokan-di-Kediri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.