Berita Viral

Sudah 3 Tahun Sakit Jiwa, Aipda Nikson Polisi yang Bunuh Ibu, Pernah Masuk RSJ di Grogol

Menurutnya, sudah dua minggu yang lalu Nikson selalu marah-marah, menonjok lantai dan memukul meja. 

Tribunnewsbogor.com
Mantan istri Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi yang tega bunuh ibu kandung kini jadi sorotan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok (41), polisi yang tega menghabisi nyawa ibu kandung sendiri pakai tabung gas diketahui memiliki gangguan kejiwaan.

Paman Nikson, Rony Saud Pangaribuan (75) mengatakan pada saat kejadian anak lainnya kebetulan tidak ada di rumah.

 “Jadi ada Nikson, ada di rumah sama ibunya. Jadi sempat dokter yang menangani dia di rumah sakit adiknya yang mengetahui menanyakan ke adiknya dia,” Rony kepada wartawan, Selasa (3/12/2024).

Nikson, kata Rony, pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta Barat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaannya.

Menurutnya, sudah dua minggu yang lalu Nikson selalu marah-marah, menonjok lantai dan memukul meja. 

“Nikson sudah menderita gangguan jiwa sejak tiga tahun lalu. Direhab dibawa ke RSJ Grogol  setahun yang lalu selama beberapa bulan perawatan tapi kemudian dibawa pulang karena sudah dinyatakan mendingan,” ujar Rony.

Seorang ibu bernama Herlina Sianipar (61) terpaksa tewas di tangan anaknya sendiri, seorang anggota polisi Aipda Nikson Pangaribuan (41) pada Minggu (1/12/2024) malam. (Istimewa)
Seorang ibu bernama Herlina Sianipar (61) terpaksa tewas di tangan anaknya sendiri, seorang anggota polisi Aipda Nikson Pangaribuan (41) pada Minggu (1/12/2024) malam. (Istimewa) (istimewa)

Sebelumnya, Aipda Nikson Pangaribuan menghantam kepala ibu kandungnya HS (61) memakai tabung elpiji 3 kilogram (kg) hingga korban tewas.

 Peristiwa tragis itu terjadi di warung milik korban di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Minggu (1/12/2024).

Kapolres Bogor AKBP AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan kejadian nahas tersebut di mana pelaku saat ini sudah ditangkap.

“Saat kejadian saksi melihat pelaku yang merupakan anak kandung korban, mendorong ibunya hingga jatuh. Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian mengambil tabung gas LPG 3 kg dan memukulkannya ke kepala korban sebanyak tiga kali, dari saksi mata yang melihat langsung,” ujarnya kepada wartawan, Senin (2/12/2024).

Korban sempat dibawa ke RS Kenari oleh warga yang melaporkan kejadian tersebut. 

Namun nyawanya tidak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia.

Setelah kejadian, pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki pickup.

Beberapa jam kemudian, pelaku ditemukan di sekitar Jalan Raya depan RS Hermina Cileungsi Dan berhasil diamankan Polres Bogor.

Barang bukti berupa tabung gas LPG 3 kg telah diamankan oleh polisi. 

Sementara jenazah korban telah dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi guna mendukung penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres memastikan bahwa meskipun pelaku merupakan anggota Polri, proses hukum akan dilakukan secara profesional dan transparan. 

“Kami terus berkoordinasi dengan Propam Polda Metro Jaya untuk terkait Kode Etik nya, terkait Tindak Pidana nya akan Diproses lebih lanjut di Polres Bogor,” ucapnya.

“Kami pastikan penanganan kasus ini dilakukan sesuai prosedur karena berkaitan dengan tega membunuh Ibu Kandungnya sendiri ,” tegas Kapolres.

Sempat Curhat ke Pak RT

Aipda Nikson Pangaribuan yang membunuh ibu kandungnya sempat curhat soal mantan istri. 

Aipda Nikson diduga mengalami depresi setelah pisah dari istrinya. 

Aipda Nikson sempat curhat ke Ketua RT setempat.

Menurut Ketua RT, Hamid, Aipda Nikson memang seperti orang yang tengah stres.

Aipda Nikson cerita soal perkembangan rumah tangganya pada lima hari lalu. 

Diketahui, Aipda Nikson membunuh ibu kandungnya di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Minggu (1/12/2024) malam.

"Lima hari lalu bapak main ke rumah pelaku, dia nawarin kopi. 'Pak RT ngopi gak?' saya bilang 'gak usah repot-repot'. Ternyata dia bikinin kopi, ngobrol sekitar 30 menit," tutur Hamid.

Rupanya saat itu Aipda Nikson Pangaribuan curhat soal mantan istrinya.

Diketahui, Aipda Nikson kini sudah bercerai dengan sang istri.

"Dia kan punya istri, punya anak, istrinya orang Ciamis, terus cerai," kata Hamid.

"Dia bilang katanya, 'Pak RT saya dikerjain', kata dia, saya mah gak tahu," lanjut Hamid lagi.

Ia pun menduga kalau Aipda Nikson Pangaribuan sedang stres karena masalah tersebut.

"Kemungkinan (stress karena keluarga)," kata dia.

Sebab selama ini Hamid mengenal sosok Aipda Nikson Pangaribuan sebagai orang yang baik.

"Dia kayaknya stres, saya kenal baik sama dia dan ibunya. Selama ini dia dan ibunya dikenal baik," kata dia.

Menjawab dugaan stress itu, AKP Teguh Kumara mengatakan masih melakukan penyidikan.

"Sampai saat ini kami masih mendalami motif pelaku melakukan penganiayaan, karena sampai sekarang terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan," tandasnya.

Dilihat dari sosial media mantan istrinya, ia kini sering memamerkan video jalan-jalan ke luar negeri.

Aipda Nikson Pangaribuan diduga memiliki satu anak laki-laki dari pernikahannya dengan wanita berinisial RB.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved