Gerindra Minta PDIP Akui Kekalahan, Berharap Tak Berspekulasi soal Hasil Pilgub Sumut

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - PDIP menuding kemenangan Bobby Nasution pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara dilakukan dengan kecurangan, Gerindra sebagai partai utama pendukung Bobby-Surya menampik hal tersebut. Gerindra meminta agar PDIP tak berspekulasi dan mengakui kekalahan pasangan calon yang mereka usung, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala.

Hal itu disampaikan sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso. Menurutnya keunggulan Bobby-Surya mestinya diterima oleh PDIP. 

"Kita bisa melihat, berdasarkan data yang sudah dirilis beberapa lembaga jika Bobby-Surya unggul jauh daripada Edy-Hasan. Harusnya PDIP sebagai partai pendukung pasangan Edy-Hasan mengakui kekalahan itu, dan tidak lagi menyebut ada kecurangan," kata Sugiat Sabtu, (30/11/2024). 

Anggota DPR RI itu meminta agar PDIP bersikap dewasa dan tidak mencari alasan perihal kekalahan Edy dan Hasan. 

"Jadi kita harus bersikap seperti seorang kesatria. Tidak sibuk mencari kambing hitam siapa yang salah yang menyebabkan kekalahan itu," ucapnya.

Berdasarkan hasil hitung cepat, Bobby-Surya meraih perolehan suara mencapai 62 persen. Sementara Edy dan Hasan meraih 37 persen suara. 

Dengan jumlah yang terpaut jauh harapan Edy dan Hasan untuk menggugat perolehan suara di Pilgub Sumut pun ke MK pun berpeluang kecil. 

Sugiat yakin Bobby-Surya akan melenggang memimpin Sumut 5 tahun kedepan. 

"Kalau kita lihat data kemarin, kemenangan Bobby-Surya itu 62 persen lebih. Ini jumlah yang sangat signifikan dan bisa saja menjadi alasan MK menolak gugatan yang dilayangkan jika nanti Pak Edy dan timnya mau melayangkan gugatan. Karena menurut ketentuan ada ambang batas perselisihan itu untuk diajukan ke MK," tutupnya. 

Sebelumnya PDIP menuding kemenangan Bobby-Surya di Pilgub Sumut penuh kecurangan. Selain intimidasi terhadap Kepada Desa, PDIP juga menduga ada keterlibatan partai coklat atau Polri dalam pemenangan Bobby. 

(cr17/tribun-medan.com)