Berita Internasional
Berkendara Sambil Main Handphone, Remaja Tabrak Ibu Satu Anak hingga Alami Kelumpuhan
Seorang remaja merekam dirinya sendiri yang sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang remaja merekam dirinya sendiri yang sedang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Dia kemudian menabrak sebuah mobil dan menyebabkan seorang wanita lumpuh.
Dilansir dari mirror.co.uk, Rabu (27/11/2024) pelaku bernama George Taylor (19) dari Ely, Cambridgeshire.
Remaja itu divonis penjara selama dua tahun dua bulan.
Dia didakwa bersalah karena menyebabkan cedera serius akibat mengemudi dengan cara yang berbahaya.
Dia juga didiskualifikasi dari mengemudi selama 40 bulan.
Pengadilan memutuskan bahwa dia harus mengikuti tes mengemudi sebelum dia dapat mengemudi lagi.
Pengadilan Norwich Crown melaporkan bahwa Taylor baru memiliki SIM selama kurang dari 12 minggu.
Dia mengemudikan mobil VW Golf hitam sekitar pukul 11 pagi pada 18 Januari tahun lalu.
Dia tidak melihat ada mobil lain yang sedang menunggu untuk berbelok ke kanan di depannya.
Remaja itu kemudian menabrak bagian belakang kendaraan tersebut.
Catherine Davies, seorang instruktur kebugaran berusia 40-an tahun, mengemudikan mobil tersebut.
Dia mengalami serangan jantung saat kejadian.
Wanita itu segera diberikan pertolongan yang menyelamatkan nyawanya oleh paramedis.
Hingga akhirnya, dia dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Korban merupakan ibu dari seorang putra berusia sembilan tahun.
Dia mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah tubuhnya.
Dia membutuhkan perawatan seumur hidup termasuk ventilasi untuk bernapas.
Analisis terhadap ponsel Taylor menunjukkan bahwa dia telah menggunakannya selama perjalanan.
Dia juga melakukan dua panggilan telepon, mengirim satu pesan singkat, dan merekam lima video.
Video-video itu menunjukkan bahwa dia mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Dia menyalip kendaraan lain sambil menggunakan lututnya di setir.
Salah satu orang yang diteleponnya menjadi sangat khawatir sehingga mereka memperingatkannya untuk berhenti.
Ayah korban, Jeremy, mengatakan suatu hal kepada pengadilan.
"Sebagai akibat dari kecelakaan ini, kehidupan Catherine benar-benar hancur," ungkap Jeremy.
"Dia tidak akan pernah bisa bernapas sendiri lagi, apalagi merasakan apa pun dari leher ke bawah."
"Dia tidak akan pernah merasakan makanan lagi, dia akan selalu kesulitan untuk berkomunikasi."
"Dia tidak akan pernah bisa memeluk putranya lagi."
"Dia mungkin tidak akan bisa bekerja."
"Dia sekarang membutuhkan perawatan 24 jam."
"Saya tidak akan pernah melupakan hari ketika kami diberitahu bahwa dia mengalami kecelakaan."
"Tiba di rumah sakit untuk menghadapi kenyataan bahwa kami mungkin akan kehilangan dia."
"Mendengar bahwa putri saya satu-satunya mungkin tidak akan bertahan hidup sungguh memilukan."
"Sebagai ayahnya, yang ingin saya lakukan adalah membuat segalanya lebih baik untuknya."
"22 bulan terakhir ini sangat traumatis."
"Meskipun saya tidak dapat mengubah apa pun, saya berharap dapat menyadarkan orang lain akan apa yang dapat terjadi di jalan raya."
"Kehidupan Catherine berubah dalam sekejap."
"Saya tidak ingin hal itu terjadi pada siapa pun."
"Fokus saya sekarang adalah membantu Catherine dan putranya."
"Saya ingin membuat hidup mereka senyaman mungkin," tambahnya.
"Catherine selalu menjadi orang yang suka berteman," ungkap keluarga korban.
"Dia memiliki selera humor yang tinggi dan penuh dengan kehidupan."
"Dia memiliki etos kerja yang kuat."
"Dia akan mengulurkan tangannya untuk melakukan apa saja."
"Dia juga sangat menyayangi putranya," tambahnya.
Pemimpin investigasi, Sersan Callum Walchester, mengatakan suatu hal.
"Ini adalah kasus yang sangat tragis, ini sebenarnya dapat sepenuhnya dihindari," ungkap Walchester.
"George Taylor tidak bermaksud untuk menyebabkan cedera pada orang lain, tetapi sayangnya itulah yang dia lakukan."
"Catherine adalah seorang ibu yang bugar dan sehat."
"Sebagai akibat dari tindakan Taylor, dia menjalani sisa hidupnya dalam keadaan lumpuh."
"Dia membutuhkan perawatan dan dukungan seumur hidup."
"Karena insiden seperti inilah kami tidak hanya menegakkan pelanggaran ponsel, tetapi juga empat pelanggaran fatal."
"Insiden seperti ini tidak pandang bulu, bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja."
"Anda mempertaruhkan nyawa setiap pengguna jalan yang Anda temui," tambahnya.
(mag/vania elisha/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Tak Sadar Jadi Selingkuhan, Wanita Ini Syok Kekasihnya Ternyata Sudah Punya Istri dan Anak |
|
|---|
| Pulang Kerja Lebih Awal, Wanita Ini Syok Temukan Suami dan Kakak Perempuannya tanpa Busana di Dapur |
|
|---|
| Viral Paman Pengantin Pria Ditampar Penari Wanita Gegara Lakukan Pelecehan selama Dansa di Panggung |
|
|---|
| Viral Pengantin Wanita Diduga Kawin Lari dengan Selingkuhannya Beberapa Jam setelah Resmi Menikah |
|
|---|
| Baru 10 Hari Menikah, Janda Anak 4 Laporkan Suaminya atas Dugaan Pencurian dan Ancaman Kekerasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Potret-rekaman-remaja-itu-mengemudi-tanpa-menggunakan-tangan.jpg)