Bekal untuk Masa Depan, Warga Binaan Lapas Rantauprapat Kini Terampil Produksi Rak Sepatu dan Sandal

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Rantauprapat kini berhasil memproduksi rak sepatu dan sandal berkat program pelatihan keterampilan

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Rantauprapat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut), kini berhasil memproduksi rak sepatu dan sandal berkat program pelatihan keterampilan yang diadakan di dalam lapas.  

TRIBUN-MEDAN.com, RANTAUPRAPAT - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Rantauprapat Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut), kini berhasil memproduksi rak sepatu dan sandal berkat program pelatihan keterampilan yang diadakan di dalam lapas. 

Program ini merupakan bagian dari upaya Lapas Rantauprapat untuk memberikan pembinaan yang tidak hanya bermanfaat selama masa tahanan, tetapi juga menjadi bekal keterampilan bagi para narapidana saat kembali ke masyarakat. Rabu (13/11/24). 

Dalam pelatihan ini, para WBP diajarkan mulai dari cara memilih bahan hingga teknik pembuatan rak yang kokoh dan bernilai jual. Hasil dari pelatihan ini cukup membanggakan, dengan produk rak sepatu dan sandal yang berkualitas dan siap digunakan.

Para Warga Binaan kini memiliki keterampilan baru yang dapat menjadi modal untuk membangun usaha atau mencari pekerjaan di bidang pertukangan setelah mereka menyelesaikan masa hukuman.

Kalapas Rantauprapat, Batara Hutasoit menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah kepada warga binaan, membekali mereka dengan keterampilan praktis yang diminati pasar, dan mengarahkan mereka pada produktivitas.

Baca juga: Pastikan Layak Pakai, Rutan Kelas I Medan Lakukan Perawatan dan Pengecakan Senjata Api

Kegiatan ini pun disambut positif oleh keluarga dan masyarakat sekitar yang melihat adanya perubahan positif serta kesiapan para warga binaan dalam menyongsong kehidupan baru setelah bebas.

"Kami sangat bangga melihat perkembangan keterampilan yang dicapai warga binaan dalam program pembuatan rak sepatu dan sandal ini. Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi bagian dari komitmen kami untuk memberikan bekal nyata bagi mereka ketika kembali ke masyarakat," ujarnya. 

"Harapannya, keterampilan ini dapat menjadi jalan mereka untuk mandiri dan produktif, serta mampu berkontribusi secara positif di luar lapas. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik," ungkap Batara. 

Bagi banyak WBP, keterampilan membuat rak sepatu dan sandal ini adalah harapan untuk masa depan yang lebih cerah dan kesempatan untuk menebus masa lalu dengan karya yang bermanfaat. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved