Berita Viral
6 Fakta Penyerangan 33 TNI ke Warga Sibiru-biru, Cari Geng Motor tapi Kakek 61 Tahun yang Tewas
Pelaku penyerangan dikabarkan merupakan prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
TRIBUN-MEDAN.com - Fakta-fakta penyerangan 33 TNI ke warga Sibiru-biru, berawal tegur geng motor tapi kakek 61 tahun yang tewas.
Puluhan prajurit TNI melakukan penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (8/11/2024) malam.
Pelaku penyerangan dikabarkan merupakan prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Akibat dari insiden tersebut menyebabkan puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia.
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) memastikan akan terus mengawal proses hukum keterlibatan oknum anggota TNI dalam penyerangan tersebut.
Berikut sejumlah fakta terkait penyerangan prajurit TNI yang membabi buta, dari berbagai sumber.
1. 33 Prajurit TNI terlibat
33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kila Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara kini jalani pemeriksaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha melansir dari Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
"Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang, Sudah ada langkah-langkah yang dilakukan Kodam. Dari pihak Pangdam sudah melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Batalyon Armed 2 KS,” kata Dody.
Puluhan pria berambut cepak membabi-buta mendatangi pemukiman, menyerang hingga menyiksa warga tanpa ampun.
Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus.
2. Kesaksian Korban
Melansir dari Tribumedan.com, Minggu (10/11/2024) salah satu korban penganiayaan, Rofikar Sanjaya Tarigan, 18 tahun mengatakan, kejadian begitu mencekam.
Saat itu dirinya baru keluar rumah hendak membeli rokok tiba-tiba melihat segerombolan orang datang ke kampungnya.
Melihat situasi memanas karena gerombolan pria berambut cepak membawa senjata tajam berbagai jenis ia melarikan diri ke rumah neneknya.
Rupanya, dia dikejar sekitar puluhan orang hingga merangsek masuk ke rumah neneknya.
Awalnya, orang tak dikenal itu menanyakan keberadaan yang disebut adiknya dan Rofikar mengaku tak mengetahui orang yang disebut.
Ternyata, puluhan orang mendobrak pintu dan langsung menyeretnya keluar dari rumah dan menghajar nya.
Katanya, ia dipukuli menggunakan berbagai jenis benda tumpul.
Bahkan, tangan kanannya dihantam menggunakan gagang pistol.
"Saya keluar dari rumah mau membeli rokok, rupanya melihat keramaian masuk ke gang atau perkampungan. Setelah itu saya lari ke rumah nenek saya,"ungkapnya.
"Di situ pintu didobrak dan mereka menanyakan keberadaan Andre Ginting. Setelah itu saya buka pintu, saya diseret keluar dan saya dipukuli,"sambungnya.
Setelah diseret dan dipukuli, pria berusia 18 tahun ini dibawa ke Batalyon Artileri Medan Armed 2/105 Kilap Sumagan.
Di sini dia diperlakukan seperti penjahat.
3. Berawal Tegur Geng Motor
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pemicu penyerangan 33 prajurit TNI karena keberadaan kelompok atau geng motor di wilayah tersebut yang dinilai meresahkan masyarakat, sehingga prajurit TNI berinisiatif untuk menegur mereka.
"Jadi memang diawali oleh ya anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota. Karena kan mengganggu masyarakat, meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan," kata Panglima TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Senin (11/11/2024) dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, teguran yang diberikan anggota TNI tidak diterima oleh para anggota geng motor, yang kemudian berujung pada adu mulut dan perkelahian massal.
"Anggota Pangdam 1 (Bukit Barisan) menegur, tidak terima. Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal," sambungnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menegaskan bahwa penertiban geng motor sangat penting, mengingat mereka sering kali menggunakan motor yang tidak memenuhi standar.
4. Pangdam Bukit Barisan Minta Maaf ke Keluarga Korban Tewas
Permintaan maaf langsung disampaikan Panglima Kodam I Bukti Barisan Letjen Mochamad Hasan atas penyerangan dilakukan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terhadap warga Desa Selamat Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada jumat lalu (8/11/2024).
Akibat serangan tersebut satu orang meninggal dunia atas nama Raden Barus (61) sedangkan puluhan lainnya terluka.
“Atas nama keluarga Kodam I/BB, kami menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024). melansir Kompas.com.
Hasan bertemu langsung dengan keluarga Raden.
Dia juga telah berjumpa dengan keluarga dari warga yang terluka akibat penyerangan.
Hasan memastikan warga yang terluka akan ditangani pengobatannya sebaik mungkin.
Dia juga memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” tambahnya.
Sementara itu, Keluarga Raden berterima kasih atas kedatangan Hasan. Keluarga berharap agar kejadian itu dapat diusut.
"Kami dari pihak keluarga Barus sangat berharap masalah proses hukum yang Bapak janjikan. Kami serahkan ke tangan bapak. Semoga arwah saudara kami diterima Tuhan,” kata seorang pria yang mewakili keluarga Raden.
5. Warga Tuntut Keadilan
Ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang yang kampungnya diserang sekelompok personel TNI pada Jumat malam hingga Sabtu dinihari menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Mereka membawa mayat Raden Barus (60) korban dugaan penganiayaan yang dilakukan personel TNI dengan kondisi kepala luka dan perut diduga kena tusuk senjata tajam.
Kedatangan mereka ke Batalyon menuntut keadilan tewasnya Raden Barus diduga akibat digebuki dan ditusuk.
"Ke sini nuntut keadilan. Dia pelindung kenapa dia pembunuh,"kata Herna, dijumpai di depan Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, Sabtu (9/11/2024).
Herna mengungkap sejauh ini korban tewas akibat penyerangan ini baru satu orang.
Ada belasan korban luka, tapi dikabarkan hanya tujuh orang yang luka parah.
Dari tujuh orang itu, satu diantaranya tangannya hampir putus akibat ditebas.
6. Pangdam Ambil Tindakan
33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kila Sumagan kini jalani pemeriksaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha melansir dari Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
"Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang, Sudah ada langkah-langkah yang dilakukan Kodam. Dari pihak Pangdam sudah melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Batalyon Armed 2 KS,” kata Dody.
Dody menjelaskan, Pangdam I/BB juga telah memberikan arahan kepada seluruh prajurit di Armed 2/105 KS untuk tidak mengulangi peristiwa itu.
penyerangan-warga-di-sibiru-biru-pangdam-ambil-tindakan.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” tambahnya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
Batalyon Armed
Sibiru-biru
geng motor
Tribun-medan.com
Berita Viral
Penyerangan 33 TNI ke Warga Sibiru-biru
Artileri Medan
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Alvaro, Bocah 6 Tahun Diculik di Masjid lalu Dibekap oleh Ayah Tiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ratusan-warga-ke-markas-armed.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.