Berita Viral

TANGGAPI Survei Litbang Kompas Bobby Unggul, PDIP Klaim Edy yang Unggul di Survei Internal Partainya

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengaku, partainya memiliki hasil survei internal untuk Pilkada Sumut 2024.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
PDI-P klaim Edy Rahmayadi yang unggul berdasarkan survei internal partainya. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengaku, partainya memiliki hasil survei internal untuk Pilkada Sumut 2024. 

Aswan mengatakan, dari survei tersebut, elektabilitas pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala lebih tinggi dibanding paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya. 

“Hasil survei kami, elektabilitas Edy-Hasan di angka 41,6 persen, sedangkan Bobby-Surya di angka 36 persen,” klaim Aswan kepada Kompas.com menanggapi hasil survei Litbang Kompas untuk Pilkada Sumut melalui sambungan telepon, Rabu (6/11/2024). 

Aswan mengatakan, dari hasil survei internal, ada beberapa faktor yang membuat pasangan Edy unggul dibanding Bobby, mulai dari ketokohan hingga program yang sudah dan akan dilakukan Edy.

“Lalu, sudah mulai ada kesadaran masyarakat Sumut menjadi gubernur ini bukan semata-mata karena sesuatu di belakangnya. Apakah menantu presiden, atau didukung oleh aparat hukum, atau didukung partai besar,” ungkap Aswan.

 “Tapi, kapasitas dan kemampuannya itu juga harus memadai. Ada kesadaran itu sehingga berbalik mendukung Edy. Itu fakta yang kita temukan,”jelasnya.

Faktor lain yang membuat Edy unggul yaitu kader PDI-P Sumut beserta relawan telah terkonsolidasi secara masif.

Namun, hasil survei internal PDI-P itu berbanding terbalik dengan survei Litbang Kompas.

Dari survei yang digelar pada 22-28 Oktober 2024, Bobby-Surya memperoleh elektabilitas 44,9 persen dan Edy-Hasan 28 persen.

Sementara itu, pemilih yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 27,1 persen.

Dari hasil survei juga terlihat bahwa suara pemilih PDI-P terpecah, di mana mayoritas memilih Bobby dibanding Edy.

Padahal, Edy merupakan calon gubernur yang diusung PDI-P.

PDI-P: Karena Menantu Jokowi  

Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumut, Aswan Jaya, mengatakan, ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan elektabilitas Bobby lebih tinggi.

Salah satunya soal ketokohan Presiden ke-7 Joko Widodo.

Aswan mengatakan, Bobby sebelumnya bukan orang yang dikenal sebagai tokoh di Sumut.

Namun, Bobby lebih dikenal sebagai menantu Jokowi.

 “Karena memang Bobby sejak awal tidak dikenal sebagai tokoh di Sumut. Apakah dari sisi politik, intelektual, ekonom, atau lain sebagainya. Cuma dikenal sebagai menantu Presiden Jokowi,” ungkap Aswan, Rabu (6/11/2024).

Aswan menilai, karena kini Jokowi tak lagi menjabat, maka Bobby ke depan hanya akan mengandalkan ide dan ketokohannya sendiri. 

“Makanya kami dalam hal ini, posisinya sangat optimis kalau Edy Rahmayadi 20 hari ke depan semakin kuat posisinya. Kita akan lakukan konsolidasi kampanye ke berbagai sektor masyarakat,” kata Aswan.

“Kita masih optimis bisa mengejar ketertinggalan itu,” kata Aswan menambahkan.

Faktor lainnya yang membuat elektabilitas Bobby tinggi karena partai koalisi gemuk yang mengusungnya. 

"Ada faktor partai koalisi gemuk. Saat ini kan Edy-Hasan hanya diusung PDI-P, Hanura, serta beberapa partai kecil. Tentu ini yang kemungkinan membuat ketertinggalan sementara,” ucap Aswan.

Namun, Aswan melihat masih ada peluang mendapatkan pemilih yang belum menentukan pilihan.

“Masih ada yang belum menentukan pilihan. Sepanjang belum melewati 51 persen, maka peluangnya masih 50:50 untuk keduanya,” kata Aswan.

Adapun Bobby-Surya diusung sejumlah besar partai, yaitu Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, PKS, Perindo, PPP, dan PSI.

Sementara Edy-Hasan diusung dan didukung oleh PDI-P, Hanura, Partai Gelora, Ummat, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Buruh.

Sebelumnya diberitakan, dari survei Litbang Kompas yang digelar 22-28 Oktober 2024, Bobby-Surya memperoleh elektabilitas 44,9 persen dan Edy-Hasan 28 persen.

Sementara pemilih yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters) mencapai 27,1 persen.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved