News Video

Warga Desa Ketawaren Dua Pekan Tinggal Di Pengungsian, Minta Pemkab Karo Segera Lakukan Penanganan

Seratusan warga Desa Ketawaren, Kec. Juhar, tinggal di pengungsian. Hal ini dikarenakan desa Ketawaren menjadi titik terparah pada saat bencana banjir

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Lebih dari dua pekan terakhir, seratusan warga Desa Ketawaren, Kecamatan Juhar, tinggal di pengungsian. Hal ini dikarenakan desa Ketawaren menjadi titik terparah pada saat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menghantam Kecamatan Juhar pada awal bulan Oktober lalu, sehingga masyarakat terpaksa diungsikan. 

Diketahui, warga Desa Ketawaren mulai menempati pengungsian di salah satu bangunan SDN di Desa Juhar sejak tanggal 13 Oktober lalu. Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu langkah pasti dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo untuk memastikan nasib dari sekitar 70 keluarga yang masih mengungsi ini. 

Saat dikunjungi Forkopimda Karo, salah satu warga Desa Ketawaren Jambu Pinem mengungkapkan masyarakat berharap kepada Pemkab Karo bisa menangani permasalahan ini sesegera mungkin. Pasalnya, hingga saat ini masyarakat sudah banyak yang tidak betah tinggal di pengungsian dan ingin kembali ke desa. 

"Ya namanya seperti ini tidak ada yang betah. Walaupun kita diberikan bantuan tapi kalau terkurung gini kan pasti lebih nyaman di rumah sendiri," ujar Pinem, Selasa (29/10/2024). 

Diketahui, pada siang tadi Pemkab Karo beserta Forkopimda Karo melakukan peninjauan langsung ke Desa Ketawaren untuk melihat kondisi terkini. Setelahnya, rombongan langsung menemui masyarakat yang berada di pengungsian untuk menjelaskan langkah yang akan diambil. 

Dari pertemuan tadi, Bupati Karo Cory br Sebayang menjelaskan jika masyarakat nantinya dalam waktu dekat akan kembali dikembalikan ke desa. Keputusan tersebut, dikatakannya karena mengingat desa yang masih layak untuk kembali dihuni namun tetap dilakukan penanganan untuk memastikan keamanan bagi masyarakat. 

"Sama-sama kita akui desa kita sudah terkenal sekarang, tadi kami sudah ke sana nanti akan kami bahas lagi penanganan lebih lanjut. Akan kita pastikan dulu keamanannya, supaya masyarakat bisa kita tempatkan kembali ke desa," ujar Cory. 

Ketika ditanya perihal rencans Pemkab Karo untuk mengembalikan masyarakat ke desa, Pinem mengaku masyarakat sangat setuju. Pasalnya, sejak awal adanya rencana relokasi masyarakat sebenarnya menginginkan Pemkab Karo agar memindahkan masyarakat tak jauh dari kawasan desa. 

"Harapan kami masih di sekitar desa lah, karena kita mau membangun desa kita agar lebih baik lagi," ungkapnya. 

Sebelum nantinya masyarakat dikembalikan ke desa, dirinya juga berharap kepada Pemkab Karo beserta Forkopimda agar memastikan keamanan bagi masyarakat. Terutama perihal titik-titik yang sempat longsor dan kawasan yang potensial akan kembali terjadi bencana, agar benar-benar diantisipasi. 

"Harapan kami agar dikerjakan dulu desa agar bencana tidak kembali terulang, supaya masyarakat bisa merasa aman dan nyaman," pungkasnya. 

Lebih lanjut, dirinya juga berharap agar sekitar tujuh rumah warga desa yang rusak akibat dihantam banjir bandang dan tanah longsor agar bisa diberikan bantuan untuk dibangun kembali. Meskipun nantinya tak dibangun di lokasi awal, dirinya berharap kepada Pemkab Karo dan Forkopimda bisa memberikan lokasi yang aman dan tak jauh dari desa.

(mns/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved