VIDEO

INTIP Proses Upa-upa Manggobak Tondi Edy Rahmayadi dan Istri Jelang Debat Pilkada 2024

Keluarga Lubis Dohot Boru Lubis untuk Upa Upa Manggobak Tondi datang mengenakan pakaian serba merah dan hitam mengikuti serangkaian acara.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Satia

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi mendapat dukungan dan doa khusus dari ratusan Keluarga Lubis Dohot Boru Lubis.

Edy Rahmayadi bersanding Nawal Lubis mengikuti proses adat Mandailing Upa-upa Manggobak Tondi di Rumah Pemenangan Edy-Hasan, Jalan Sudirman No 39, Medan, Selasa (29/10/2024) 

Keluarga Lubis Dohot Boru Lubis untuk Upa Upa Manggobak Tondi datang mengenakan pakaian serba merah dan hitam mengikuti serangkaian acara.

Acara Upa-upa ditandai dengan para raja Marga Lubis mengelilingi Edy Rahmayadi dan istrinya dengan sajian makanan khusus untuk dimakan oleh Edy Rahmayadi dan Istri. 

Makanan yang disajikan sebagai bentuk syukur dan doa kepada Allah. Dijelaskan makna sajian dengan alas bambu, telur, ayam sebagai cinta kasih yang selalu melindungi anaknya, udang sebagai simbol siasah dalam hidup, semua disatupadukan sebagai karunia nikmat dan persatuan. 

Raja marga Lubis yang hadir di antaranya Syahrin, Sutan Lubis, Indra Lubis, Fadly Ashari Lubis, Nazirwan Lubis, Syahruddin Lubis, Yulizar Lubis, Darwis Lubis, Mawardi Lubis.

Edy Rahmayadi usai Upa-upa Manggobak Tondi mengatakan Lubis itu bukan kaleng-kaleng. Itu alasannya memilih Nawal Lubis sebagian pendamping hidup. 

"10 tahun kami pacaran, dan kami tak pernah berpisah sampai sekarang. Sampai kami punya anak. Itu lah sekelumit kesetiaan yang bisa saya gambarkan," katanya. 

Edy Rahmayadi menilai, dari 33 Kabupaten di Sumut, Mandailing lah yang wilayahnya potensi nomor 1. Sumber daya alam Mandailing terbilang beragam dan potensial. 

"Mandailing ada bahan semen terbaik di dunia. Nikel ada, emas ada, batu bara. Itu lah untuk anak cucu kita, saya akan pertahankan. Masih banyak bisa dikelola, apapun ditanam hidup di sana. Saya mau Mandailing untuk pulang ke kampung Marsipature Hutanabe," ungkapnya. 

"Saya Gubernur 11 kali datang ke Mandailing. Tidak mudah ke Mandailing, harus Tapteng baru lewat darat. Saya selalu tidur di rumah rakyat," ujarnya. 

Edy Rahmayadi juga bercerita kekayaan dan potensi alam Mandailing yang harus dibangun, yakni jalur Pagur ke Palas. Saat ini jalur harus berputar dengan jarak 9 jam, dan ditargetkan bisa dibangun aspal untuk memangkas jarak 1 jam. 

"Jalur itu luar biasa potensinya, lereng-lereng gunungnya potensi penghasil sayur dan buah-buah. Kalau saya menang, pasti saya bangun itu. Arab Saudi saja bisa tumbuh sayur buah kenapa kita Sumut tidak bisa," pungkasnya. 

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved