Pilkada 2024

Kampanye ke Karo, Edy Rahmayadi Singgung Progress Jalan Alternatif Medan-Karo yang Terhenti 

Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, melakukan kunjungan dalam rangka kampanye ke Kabupaten Karo, Senin (28/10/2024).

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, menyapa masyarakat Kabupaten Karo dalam kampanyenya yang digelar di balai pertemuan Milala Mas, di Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe, Senin (28/10/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, melakukan kunjungan dalam rangka kampanye ke Kabupaten Karo, Senin (28/10/2024).

Kali ini, Calon Gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menggelar pertemuan dengan masyarakat di balai pertemuan Milala Mas, di Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe. 

Dalam kampanyenya kali ini, terlihat Edy tak banyak menyampaikan perihal visi maupun misinya maju dalam kontestasi Pilkada 2024.

Namun, dari beberapa poin yang disampaikannya dalam pertemuan tadi ada satu hal yang cukup menarik. 

Dimana, Edy sempat menyinggung progres jalan alternatif dari Kota Medan ke Kabupaten Karo yang dibangun saat dirinya mejabat sebagai Gubernur Sumatera Utara periode lalu sudah terhenti. 

Ia menjelaskan, terhitung dari bulan September 2023 dimana ia sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur progres jalan itupun dihentikan. 

"Itu saya kemarin yang minta langsung sama kementerian kehutanan dan lingkungan hidup, karena kan ada sebagaian jalan yang masuk kawasan hutan. Tapi setelah masa jabatan saya habis, jalan itupun tak lagi dilanjutkan," ujar Edy. 

Dirinya mengungkapkan, padahal jalan tersebut merupakan salah satu proyek yang sangat digantikan oleh warga Kabupaten Karo. Dimana dengan adanya jalan alternatif tersebut, tentunya akan membantu masyarakat terutama para penguasa pertanian agar bisa menyalurkan hasil pertaniannya untuk dijual ke Kota Medan lebih lancar lagi. 

"Dulu dari Medan ke Kabupaten Karo ini bisa cepat, tapi karena sekarang sudah banyak kendaraan bisa dua jam kita di jalan. Apalagi kalau ada kejadian seperti mobil rusak atau bencana alam, bisa lebih dari setengah hari macetnya," katanya. 

Dirinya menjelaskan, akses jalan ini merupakan akses utama untuk perjalanan logistik Sumatera Utara dari Kabupaten Karo. Dimana, sekitar 65 persen logistik terutama hasil pertanian yang tersebar di Sumatera Utara, bersumber dari Kabupaten Karo. 

"Jalan itu saya usahakan bukan untuk Edy, tapi untuk masyarakat Kabupaten Karo, masyarakat Kota Medan, dan itu punya masyarakat Sumatera Utara," ungkapnya.

Ketika disinggung perihal bagaimana progres ke depan, dirinya menjelaskan ia akan mengusahakan proyek tersebut untuk kembali dilanjutkan. Sampai saat ini, dirinya menjelaskan total ruas jalan yang masih harus dikerjakan hingga nantinya bisa dilalui dengan layak sepanjang 12 kilometer lagi.

(mns/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved