News Video

Bantah Diganti dari Ketua Gerindra Sumut, Ade Jona Sebut Upaya Memecah Belah

Ketua Gerindra Sumatera Utara Ade Jona Prasetyo memastikan isu pergantian dirinya adalah informasi yang tidak benar. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Ketua Gerindra Sumatera Utara Ade Jona Prasetyo memastikan isu pergantian dirinya adalah informasi yang tidak benar. 

Ade Jona yang baru saja dilantik sebagai ketua DPD Gerindra Sumut pada Agustus 2024 lalu menyebut, isu pergantian dirinya sebagai ketua Gerindra Sumut upaya untuk memecah belah Gerindra jelang Pilkada. 

"Ya kan isu, isu itu kan dibuat oleh orang-orang yang coba ingin memecah belah saat kontestasi Pilkada, itu hal yang biasa dalam politik," kata Ade Jona Prasetyo saat ditemui di posko pemenangan calon Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Surya di Medan, Jumat (25/10/2024). 

Sebagai kader, Jona mengatakan akan selalu tunduk dan patuh terhadap keputusan dan aturan Gerindra. Termasuk memenangkan Pilkada serentak 2024.

"Kami taat dan patuh kepada aturan partai kami. Termasuk memenangkan Pilkada memenangkan Bobby dan Surya," ucapnya. 

Jona menegaskan isu pergantian dirinya tak akan mengurangi semangat dan kerja kerja kader Gerindra dalam Pilkada Sumut. 

Anggota DPR RI itu menyakinkan kader Gerindra di Sumut solid dan terus bergerak memenangkan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024 dan juga calon Bupati dan Walikota. 

"Solid untuk memenangkan pasangan Bobby-Surya dan secara partai kami juga mulai dari DPD, DPC, PAC dan ranting serta sayap partai untuk bergerak bersama memenangkan pasangan Bobby-Surya dan kader-kader yang bertarung di kabupaten/kota," ujarnya. 

"Kami seluruh kader Gerindra sesuai dengan arahan DPP kami harus mengikuti, taat dan patuh untuk memenangkan calon yang diusung oleh Partai Gerindra, kami akan berjuang sekuat tenaga kami dan memohon doa restu masyarakat khususnya Sumatera Utara untuk bisa memberi dukungan yang terbaik kepada kami sehingga menjadi pemenangnya," jelasnya. 

Jona juga berharap kontestasi Pilkada yang tinggal yang tinggal menyisakan waktu satu bulan mengedepankan politik santun, riang dan gembira. 

"Yang paling penting kami tetap mengedepankan politik santun, riang dan gembira, tidak mau memfitnah pasangan yang lain, biarkan saja orang memfitnah kita, kalau kata Pak Prabowo kita jogetin saja."

(cr17/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved