Pulang Kampung ke Langkat, Edy Rahmayadi Dicium, Dipeluk Warga: Saya Cucu Ishak Ahmad
Langkah cepat ratusan emak-emak menyambut kedatangan Edy Rahmayadi, calon Gubernur Sumut setiba di Lapangan Desa Bukit Mas, Besitang, Langkat
TRIBUNMEDAN.COM, LANGKAT- Langkah cepat ratusan emak-emak menyambut kedatangan Edy Rahmayadi, calon Gubernur Sumut setiba di Lapangan Desa Bukit Mas, Besitang, Langkat. Mereka langsung mengampiri untuk menyalami, memeluk dan mencium mantan Pangkonstrat itu.
Di antara mereka bahkan meminta bayi yang digendong untuk didoakan. Mereka pengin kelak lahir pemimpin seperti Edy Rahmayadi di desa tersebut. Edy kemudian mencium kening bayi sembari mendoakan.
"Terimakasih, terima kasih. Terima kasih semua," ujar Edy Rahmayadi sembari menuju panggung utama yang disediakan.
Baca juga: Edy Rahmayadi Safari Politik ke Medan Utara, Singgung soal Banjir Rob, Nelayan dan Layanan Kesehatan
Kala itu, warga tidak henti-hentinya nyanyikan lagu "dua, dua pilihanku. Mereka juga tidak mencari tempat berteduh kendati cuaca siang itu terik.
Tidak lama kemudian, Edy Rahmayadi diminta untuk menyampaikan kata sambutan. Ia bilang sedang pulang kampung. Sebab, kakeknya merupakan warga asli Besitang, Langkat.
"Ada yang bilang saya bukan orang Sumut. Padahal saya ini cucu Ishak Ahmad dari kampung sebelah. Ketika terjadi pertempuran, Atok saya lari ke Aceh, menikah sama orang Aceh. Dan, akhirnya meninggal di Aceh. Itulah Ishak Ahmad," katanya.
Ia juga menceritakan ibunya yang merupakan orang Jawa berasal dari Tanjungpura. Akan tetapi, karena ayahnya prajurit TNI AD mengharuskan mereka berpindah-pindah.
"Karena ayah saya seorang prajurit, saya lahir di Sabang, Aceh. Lima bulan setelah saya lahir pindah lagi atau pulang ke kampung ini. Saudara-saudara sekalian, saya mohon doa dan dukungan," ujarnya.
Dihadapan hampir seribu orang yang berkunjung, Edy Rahmadi memaparkan sejumlah program. Seperti program kesehatan untuk warga di Sumut. Ia pengin pelayanan kesehatan harus dirasakan warga hingga pelosok desa.
"Nanti kita siapkan puluhan bus berjalan untuk melayani masyarakat kita di tiap-tiap daerah hingga pelosok desa," katanya.
Program bus kesehatan bermartabat sudah direalisasikannya saat menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023. Akan tetapi, jumlah unitnya belum banyak.
Maka dari itu, ia akan melanjutkan program tersebut serta meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan di Sumut.
"Petugas kesehatan yang mendatangi warga, kita juga akan buat RSU Haji bertaraf Internasional," ujarnya disamput tepuk tangan ratusan warga.
Selain itu, dalam kesempatan itu, Edy Rahmayadi berdialog langsung dengan warga. Warga menyampaikan langsung keluhan dan harapan. Seperti pelayanan kesehatan, Pendidikan di desanya.
"Bapak, saya berharap Bapak harus benar-benar memperhatikan pelayanan kesehatan. Beberapa hari lalu, suami saya sakit. Saya bawa di Puskesmas tapi pelayanan lambat. Bahkan, suami saya terkendala layanan karena tidak punya BPJS. Sehingga kami berobat di rumah melalui bidan desa," ujar warga bernama Sulizah.
Gaya Kepemimpinan Dekat sama Rakyat.
Kunjungan Edy Rahmayadi ke Desa Bukit Mas, Besitang Langkat menggambarkan gaya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat. Edy Rahmayadi lebih suka tidak berjarak dengan warganya.
Ia juga tidak sungkan-sungkan berdialog langsung dengan masyarakat. Bahkan, kebiasaannya selalu mencium bayi yang digendong warganya. Beberapa foto dan video terlihat Edy Rahmayadi mencium bayi, dan bernyanyi bersama warga.
Pada momen-momen seperti ini memperlihatkan seakan tidak ada Batasan antara Edy Rahmayadi dengan rakyatnya. Gaya kepemimpinan itu tidak datang tiba-tiba karena sudah dilakukan Edy Rahmayadi saat menjadi perwira di TNI AD.
Baca juga: Edy Rahmayadi Kendarai Becak Motor di Pasar Tradisional Raya Simalungun
"Selama beberapa bulan mendampingi Pak Edy, saya melihat setiap jumpa sama anak-anak dan balita langsung dicium. Pak Edy sangat menyukai dan sayang dengan anak-anak," kata Edy Sofian, Koordinator Media Center tim pemenangan yang rutin mendampingi Edy Rahmayadi.
Edy Sofian menambahkan, seorang pemimpin bukan sekadar persoalan teknis dan teknokratik saja. Tetapi juga spiritualisme. Edy Rahmayadi merupakan pemimpin yang punya nilai spiritualisme yang tinggi.
"Setiap waktunya salat, pasti salat. Singgah ke masjid untuk ibadah. Setiap senin dan kamis, Bapak juga rutin berpuasa. Bapak selalu merasakan tangis rakyat, dan bayangan takut kepada Allah," ujarnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Edy-Rahmayadi-Menyapa-Warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.