Berita Viral

PILU Curhat Rais, Bocah Difabel Gantungkan Dagangan di Leher demi Sambung Hidup: Rais Sendirian Pak

Pilu curhat Rais, bocah difabel yang gantungkan dagangan di leher demi sambung hidup. Tidak seberuntung rekan sebayanya, Rais harus berkeliling sambi

Editor: Liska Rahayu
HO
PILU Curhat Rais, Bocah Difabel Gantungkan Dagangan di Leher demi Sambung Hidup: Rais Sendirian Pak 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu curhat Rais, bocah difabel yang gantungkan dagangan di leher demi sambung hidup.

Tidak seberuntung rekan sebayanya, Rais harus berkeliling sambil menggantungkan dagangan di leher.

Pasalnya, Rais tidak mempunyai kedua tangan sejak lahir. Kisah Rais menjadi viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @ceritasaudaraku.

Rais kini tinggal bersama neneknya. Ia berstatus pelajar SD asal Kampung Cijamiur, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.

Akun TikTok tersebut membagikan perjuangan Rais saat berkeliling berjualan makanan.

Meski tidak memiliki tangan, ia tetap bersyukur ia masih bisa menggunakan kakinya untuk tetap beraktivitas hingga menjalani hidup.

Di usianya yang sangat belia, Rais berjualan makanan ringan, meski kondisinya yang kekurangan fisik.

Karena tak punya kedua tangan, Rais menggantungkan dagangannya di lehernya.

Pada pagi hari, Rais semangat berangkat sekolah seperti teman-teman sebayanya.

Namun, ada hal yang memilukan.

Sebelum berangkat sekolah, ketika dirinya merindukan sosok ayahnya, ia mampir berziarah ke makam.

Saat ziarah, Rais mengungkap curhatan pilunya yang ditinggal kabur oleh ibu kandunngnya.

“Rais kangen sama bapak, ibu pergi ninggalin Rais, sekarang Rais sendirian pak,” ungkap Rais, dalam narasi video tersebut.

Curhatan bocah difabel itu seakan mengisyaratkan bahwa mungkin keadaannya tak sepilu yang dirasakannya saat ini jika ayahnya masih hidup.

“Kalau bapak masih ada, mungkin Rais bisa hidup kayak teman-teman lain yang masih punya orang tua Pak,” tambahnya.

Karena itulah, Rais bocah difabel di Bandung Barat ini juga menerima nasib pilu tersebut.

Ia ditinggal ibu kandungnya yang kabur, sehingga keadaan membuatnya terpaksa menjadi dewasa sejak dini.

Sementara dirinya ditinggal ibu, Rais tinggal bersama neneknya yang sudah tua.

Tak ingin menyusahkan sang nenek, Rais pun rela jualan makanan ringan.

Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, Rais berkeliling sebentar untuk jualan.

Kemudian, ia akan melanjutkan jualan makanannya di siang hari setelah pulang sekolah.

Meski memiliki kekurangan fisik, tak membuat Rais kehilangan semangat untuk sekolah.

Rais tegas ingin terus bersekolah demi meraih cita-citanya membahagiakan orang yang menyayanginya.

“Rais ingin tetap sekolah. Rais ingin mencapai cita-cita Rais menjadi kebanggaan," ungkap Rais.

Di sekolah, meski tak punya tangan Rais bisa menulis dan makan menggunakan kakinya.

Bersyukurnya dengan keadaan tersebut, ia tak pernah sekalipun mendengar ejekan dari lingkunganya.

Kini, kisah pilu Rais difabel berusia 6 tahun jualan makanan mencari nafkah itu menarik perhatian warganet.

Tak sedikit warganet yang merasakan simpati dan keprihatinan atas nasib pilu yang dialami Rais.

Berikut beragam komentar warganet.

ATOK PISTOL
“semangat yah dek”

user9730667948151
“sing ageng milik kasep soleh bageur”

Ridho Jbi136
“ya allah berilah adek ini kehidupan yang layak..amiiiinn”

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved