Siswa SD Meninggal karena Terlambat Dapat Penanganan Medis, Sudah Berulangkali Minta Tolong ke Guru

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini seorang murid kehilangan nyawa karena lama mendapat penanganan medis.

 Dia sudah berulang kali meminta bantuan kepada gurunya.

 Dilansir dari sanook.com, Jumat (11/10/2024) insiden tragis ini terjadi di Tiongkok.

 Peristiwa ini tidak hanya mengejutkan para warganet di dunia maya, tetapi juga mengguncang masyarakat umum secara luas.

 Kejadian memilukan ini menimpa seorang anak laki-laki berusia 8 tahun bernama Xiao Guo.

 Xiao Guo masih duduk di bangku sekolah dasar,

 Dia mengalami kondisi medis darurat saat berada di sekolah.

 Dia merasa tidak enak badan ketika sedang mengikuti kegiatan belajar pada pagi hari.

 Dalam keadaan tersebut, dia sering kali mencoba mengangkat tangannya untuk meminta bantuan gurunya.

 Menurut informasi yang disampaikan oleh orang tuanya, sejak pukul 10 pagi, Xiao Guo mulai merasa lemas dan tidak sehat.

 Dalam rentang waktu 10 menit, dia telah mengangkat tangannya sebanyak 7 kali untuk menarik perhatian sang guru.

 Dia berharap agar kondisinya yang semakin buruk segera mendapat pertolongan.

 Namun, guru di kelas tampaknya tidak merespon permintaan Xiao Guo.

 Sebaliknya, guru tersebut menyuruhnya menunggu sampai jam pulang sekolah untuk mendapatkan bantuan.

 Tidak mendapat pertolongan tepat waktu, Xiao Guo mulai kehilangan kesadaran di meja karena kelelahan.

 Pada pukul 10.53 pagi, saat pelajaran berakhir dan waktu sekolah usai, guru membantu Xiao Guo keluar dari kelas.

 Kondisinya pun mulai menurun dan semakin memburuk secara drastis.

 Di tengah perjalanan keluar dari ruang kelas, Xiao Guo jatuh dari tangga.

 Anak laki-laki tersebut kehilangan kesadaran sepenuhnya.

 Pihak sekolah segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan darurat.

 Namun, nyawa Xiao Guo tidak dapat diselamatkan.

 Dia meninggal dunia akibat komplikasi kondisi medis yang dideritanya.

 Ternyata saat Xiao Guo jatuh tidak terekam oleh kamera pengawas yang ada di sekolah.

 Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait detail dari insiden tersebut.

 Keluarga Xiao Guo sangat terpukul oleh kejadian ini.

 Mereka merasa bahwa ketidakpedulian guru menjadi penyebab utama tragedi yang merenggut nyawa anak mereka.

 Pascatragedi ini, pihak sekolah mencoba menjelaskan bahwa Xiao Guo meninggal akibat kondisi medis yang sudah dideritanya sebelumnya.

 Namun, orang tua Xiao Guo tidak menerima penjelasan tersebut.

 Mereka memutuskan untuk menggugat pihak sekolah atas kelalaian dalam menangani situasi darurat di lingkungan sekolah.

 Kasus ini akhirnya dibawa ke pengadilan.

 Proses persidangan sedang berlangsung untuk menentukan tanggung jawab sekolah dalam kematian tragis ini.

 Saat ini, hasil dari persidangan kedua masih dalam tahap peninjauan ulang.

 Banyak pihak menunggu keputusan akhir dari pengadilan.

 Kematian tragis Xiao Guo telah memicu kemarahan luas dari publik.

 Mereka menuntut tanggung jawab lebih besar dari pihak sekolah.

 Situasi darurat seperti itu dapat mengancam keselamatan murid-murid.

 (mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan