Berita Olahraga

SD Negeri 2 Martoba Juara Festival Sepakbola Program Kemenkeu Mengajar 9

Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Martoba menjadi juara festival sepakbola program Kemenkeu Mengajar (KM 9) yang berlangsung di lapangan sepakbola Ambarita.

TRIBUN MEDAN/HO
SD Negeri 2 Martoba meraih gelar juara Festival Sepakbola Program Kemenkeu Mengajar (KM 9) di lapangan sepakbola Ambarita, Senin (7/10/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Martoba menjadi juara festival sepakbola program Kemenkeu Mengajar (KM 9) yang berlangsung di lapangan sepakbola Ambarita, Senin (7/10/2024).

Di partai final, mereka berhasil mengalahkan SDN 1 Ambarita dengan skor 2-1.

Sementara di peringkat ketiga diduduki SD Negeri 20 Garoga setelah mengalahkan SDN 16 Unjur dengan skor 4-3 lewat adu penalti. SD Negeri 2 Martoba juga menyabet gelar juara di kategori pertunjukan seni. 

Program Kemenkeu Mengajar (KM 9) yang menyertakan festival sepakbola ini dipimpin oleh Gusti Lubis yang dibantu oleh para sukarelawan. 

Ketika di konfirmasi, Gusti mengaku sangat senang kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan sukses. 

"Kami sangat senang sekali acara ini bisa terselesaikan dengan sukses dan gembira. Itu terlihat dari antusiasme masyarakat atas pegelaran Festival Seni dan festival sepakbola KM 9 Samosir sangat positif. Mungkin bisa dijadikan ide untuk menarik wisatawan, karena tadi pada saat pertunjukan seni ada beberapa turis mancanegara hadir menyaksikan kegiatan kami hari ini," kata Gusti Lubis, Selasa (8/10/2024). 

Lebih lanjut, katanya, ketika hujan mengguyur lapangan sepakbola Ambarita, tidak menyurutkan semangat para peserta dan orangtua siswa-siswi. 

"Meskipun selama pertandingan sepakbola cuaca hujan, namun siswa guru dan orangtua tetap antusias menonton pertandingan sepakbolanya. Salutnya, Saya dan kawan - kawan tidak ada kata - kata kasar yang terdengar sepanjang pertandingan. Para pemain dari masing-masing sekolah dasar ini benar - benar sportif dan positif menurut Saya," ucap Gusti. 

Pria yang juga bekerja di Kemenkeu sekaligus telah mengantungi lisensi kepelatihan D ini melihat potensi besar pada para pemain yang ikut di festival tersebut. 

"Dari pandangan Saya, para pemain tadi, fisik dan mental sepertinya menjadi keunggulan siswa yang ada di Pulau Samosir ini," katanya

"Kemudian mereka kuat dan termasuk dalam determinasi untuk menunjukan pantang menyerah. Itu benar-benar ditunjukkan mereka hari ini. Selain sportif, yang kalah legowo dan yang menang juga tidak berlebihan merayakannya. Ada satu lagi, mereka kerap membantu lawannya yang sedang cidera pasca benturan. Ini top menurut ku," tambahnya. 

Namun disisi lain, Gusti juga melihat fasilitas dan jumlah Sekolah Sepakbola (SSB) yang belum mendukung menjadi faktor besar dalam menghambat perkembangan sepakbola di Samosir. Termasuk soal perangkat pertandingan yang harus didatangkan dari Kabupaten seputaran Samosir. 

"Kalau ditanya apa kendala untuk perkembangan sepakbola disini, ya mungkin ada di fasilitas. Dan belum banyaknya sekolah sepakbola yang ada di Samosir. Termasuk perangkat pertandingan, karena untuk festival hari ini kami mendapat kabar dari Asprov PSSI Sumut untuk wasit yang ditugaskan berasal dari Tapanuli Utara dan Dairi. Ini juga perlu menjadi perhatian bersama seharusnya," tutupnya. 

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved