Berita Viral
Guru Selamat Lompat dari Jendela, Kasus Kebakaran Bus Sekolah Thailand, Sopirnya Ditangkap
Salah satu guru yang selamat menceritakan insiden mengerikan tersebut menewaskan murid dan beberapa rekannya.
TRIBUN-MEDAN.com - Kebakaran bus sekolah di Thailand yang menewaskan 23 orang dari total 45 penumpang terdiri guru dan murid viral.
Kejadian yang terjadi pada hari selasa lalu (1/10/2024) membawa siswa dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama untuk kegiatna karyawisata ke Bangkok.
Adapun Tiga Guru dan 19 siswa dinyatakan selamat dari insiden kebakaran tersebut.
Salah satu guru yang selamat menceritakan insiden mengerikan tersebut menewaskan murid dan beberapa rekannya.
Kepada polisi, sang guru menyebut jika api menyebar sangat cepat di dalam bus.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Polisi Thailand Kitrat Phanphet melansir dari Kompas.com, Jumat (4/10/2024)
"Insiden seperti ini menimbulkan kesedihan dan dukacita yang besar," kata Kitrat.
Video kebakaran yang diunggah ke media sosial menunjukkan bahwa seluruh badan bus dikepung api dan mengeluarkan asap pekat yang membubung tinggi. Sejumlah korban terjebak dalam bus selama berjam-jam kebakaran.
Sejumlah siswa dan guru disebut berhasil menyelamatkan diri melalui pintu atau lompat dari jendela. Kebanyakan jenazah korban ditemukan di bagian tengah dan belakang bus.
Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa atas insiden kebakaran bus tersebut. Paetongtarn menegaskan bahwa pemerintah akan memberi kompensasi untuk keluarga korban dan menjamin biaya perawatan penyintas.
Saat ditanya wartawan mengenai insiden kebakaran itu di kantornya, Paetongtarn tidak bisa membendung emosi dan menangis. Perempuan berusia 38 tahun ini baru dilantik Agustus lalu dan merupakan ibu dari dua anak.
PM Thailand itu pun telah menjenguk korban yang dirawat di rumah sakit. Tiga anak perempuan dilaporkan dirawat di rumah sakit dekat lokasi kejadian dengan luka bakar.
Dokter bedah di Rumah Sakit patRangsit, Anocha Takham menyebut seorang anak perempuan berusia 7 tahun terancam kehilangan penglihatan akibat luka bakar.
Dugaan Penyebab
Kebakaran bus yang membawa rombongan murid TK dan guru di Thailand mengegerkan dunia.
Setelah 23 penumpang terdiri dari murid dan guru tewas terbakar sedangkan 22 orang lainnya selamat.
Melansir dari Kompas.com, Jumat (4/10/2024) Polisi setempat belum secara resmi menyimpulkan apa penyebab kebakaran tersebut.
Akan tetapi, sopir bus mengatakan kepada para penyelidik bahwa dia mengemudi dengan normal sampai ban depan mengalami kerusakan dan membuat bus kehilangan keseimbangan.
Bus tersebut kemudian menabrak sebuah mobil dan pembatas jalan raya yang terbuat dari beton.
Polisi mengatakan, percikan api dari gesekan tersebut mungkin telah memicu tabung gas yang sangat mudah terbakar, dan menyulut kobaran api.
Kitrat mengatakan, fakta bahwa pengemudi tidak segera berhenti setelah merasa kehilangan kendali atas bus dapat menjadi dasar kelalaian.
Kepala forensik polisi Trairong Phiwpan menyampaikan, pemeriksaan terhadap bus menemukan bahwa pintu keluar daruratnya dapat dibuka.
Namun, tidak jelas apakah itu berfungsi dengan baik atau tidak.
Dia juga mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya pemecah jendela darurat.
Sementara itu, pemilik perusahaan bus Songwit Chinnaboot mengatakan, kendaraan tersebut telah diperiksa keamanannya dua kali dalam setahun sesuai dengan yang dipersyaratkan. Ia menambahkan bahwa tabung-tabung gas yang dibawa bus tersebut telah memenuhi standar keamanan.
Departemen Transportasi Darat Thailand mengatakan, mereka sedang melakukan inspeksi mendesak terhadap semua bus berbahan bakar gas alam.
Departemen ini juga akan meningkatkan pedoman keselamatannya dengan mewajibkan pelatihan manajemen krisis untuk pengemudi dan inspeksi keselamatan setiap kali kendaraan tersebut akan digunakan oleh sekolah-sekolah.
Sopir Ditangkap
Pada Rabu (2/10/2024), polisi mengatakan, mereka sedang menyelidiki apakah kebakaran bus itu disebabkan oleh kelalaian dan akan mengajukan beberapa tuntutan awal terhadap sopir bus. Sopir bus tersebut, Saman Chanput, ditangkap beberapa jam setelah kecelakaan.
Sopir bus didakwa dengan tuduhan mengemudi secara ugal-ugalan yang menyebabkan kematian dan luka-luka, tidak berhenti untuk menolong orang lain, dan tidak melaporkan kecelakaan tersebut.
Begitu terjadi kecelakaan, Saman Chanput melarikan diri dari tempat kejadian.
Namun setelah ditangkap, ia mengatakan kepada polisi bahwa dia berlari untuk mencoba mengambil alat pemadam kebakaran dari kendaraan lain.
Saman mengatakan, ia panik dan melarikan diri ketika api tidak terkendali, sebelum dia bisa mendapatkan bantuan. Saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki apakah kebakaran tersebut mungkin disebabkan oleh kelalaian perusahaan bus dan juga sopir bus.
Penjabat kepala polisi Kitrat Phanphet dalam sebuah konferensi pers mengatakan, mereka juga akan menuntut semua pihak yang bertanggung jawab.
Meskipun penyelidikan awal menunjukkan bahwa sopir bus tidak mengebut, namun polisi menemukan 11 tabung gas alam di dalam bus. Padahal, bus hanya memiliki izin untuk memasang enam tabung. Banyak kendaraan di Thailand menggunakan Natural Gas Vehicle (NGV) atau CNG, gas alam terkompresi sebagai bahan bakar.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/guru-kebakaran-thailand-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.