Breaking News

Berita Medan

Libatkan Anak dan Orang Tua, BBPSU Lakukan Uji Keterbacaan Bahasa Daerah untuk Buku Cerita Anak

Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri atas 20 orang tua, 20 guru SD, dan 20 siswa kelas I s.d. VI. 

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
BBPSU gelar uji keterbacaan yang dilakukan oleh anak dan orang tua, terhadap buku bacaan anak berbahasa daerah, yang akan terbit tahun 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) menyelenggarakan kegiatan Uji Keterbacaan Bahasa Daerah Cerita Anak Hasil Bimtek Penulisan dan Penerjemahan Cerita Anak Tahun 2024 di SD Negeri 030332, Jl. SM. Raja No. 245, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. 

Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri atas 20 orang tua, 20 guru SD, dan 20 siswa kelas I s.d. VI. 

Buku yang diuji dalam kegiatan ini berjumlah 22 judul hasil produk kegiatan Bimbingan Teknis Penulisan dan Penerjemahan Buku Cerita Anak yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Uji keterbacaan dilakukan, sebelum buku-buku bacaan itu, menjadi konsumsi publik secara keseluruhan di Sumatera Utara.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Drs. Jonni Waslin Purba. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, Drs. Jonni Waslin Purba, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dan diharapkan mampu meningkatkan literasi di Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Dairi.

"Buku-buku ini nantinya bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak, mengenal bahasa daerah dengan cara yang menyenangkan," ujarnya.

Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto, mengatakan bahwa kegiatan ini didasarkan pada dua hal, yaitu melestarikan bahasa daerah melalui buku cerita berbahasa daerah yang berkualitas dan meningkatkan literasi masyarakat.

"Dimana, buku tersebut merupakan buku bacaan untuk anak, berupa cerita anak dengan berbagai bahasa daerah di Sumatera Utara," ujar Hidayat kepada Tribun Medan, Senin (30/9/2024).

Peserta kegiatan mendapat pembekalan materi dari Koordinator KKLP Penerjemahan, Yolferi, yang memaparkan mengenai Pedoman Perjenjangan Buku dan Penilaian Buku Anak.

"Selanjutnya, selain menilai keterbacaan, peserta kategori orang tua dan guru juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran dan masukan guna penyempurnaan buku," jelas Hidayat.

Peserta dari kategori siswa dibimbing dalam kegiatan membaca bersama, sehingga uji keterbacaan dilakukan dengan lebih interaktif dan bervariasi.

(cr26/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved