Polres Pematangsiantar

Setelah Pajak Horas Pematang Siantar, Kini Kobaran Api Lahap Rumah Warga Jalan Dr Wahidin

"Tolong! Ada api,"teriak Maria dari belakang rumah yang dihuninya di Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar

Editor: Arjuna Bakkara

TRIBUN-MEDAN.COM, PEMATANGSIANTAR-Suasana malam yang tenang, terdengar suara gemericik kopi dari warung Buk Anim.

Dua sahabat, Frans dan Andre, duduk sambil bercengkerama.

Frans menggenggam cangkir, sambil berbincang dan Andre tertawa.

Tiba-tiba, suara teriakan memecah ketenangan malam.

"Tolong! Ada api,"teriak Maria dari belakang rumah yang dihuninya di Jalan Dr Wahidin, Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar, Senin (23/9/2024).

Frans dan Andre langsung beranjak berdiri, melihat ke arah rumah Maria.

Api sudah mulai menjalar dari loteng rumah Maria.

Keriuhan mulai terjadi, warga berlarian ke arah rumah.

"Kita harus bantu padamkan api,"teriak Andres dengan panik.

Warga lainnya ikut berlari membawa ember dan alat seadanya.

Suasana semakin chaos ketika angin bertiup kencang, menyebarkan api ke rumah-rumah di sekitarnya.

"Ayo, cepat! Api menyebar,"timpal Frans kemudian.

Di tengah usaha mereka, sirine pemadam kebakaran dari Pemko Siantar dan PT STTC mulai terdengar dari jauh.

Sekitar pukul 03.30 WIB, dua unit pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Para petugas langsung beraksi, mencoba mengendalikan api.

Kami butuh semua orang mundur! Jangan dekat-dekat,"pinta petugas Damkar.

Dalam usaha memadamkan api, dua unit rumah terpaksa dirusak untuk mencegah api meluas.

Pukul 06.15 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan.

Semua orang terlihat lelah dan cemas, tetapi tidak ada korban jiwa.

Petugas kepolisian dari Polres Pematangsiantar dan Polsek Siantar Utara tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP.

Mereka mengamankan area tersebut dan mulai mengumpulkan keterangan dari saksi.

"Kita akan selidiki penyebab kebakaran ini. Sementara itu, semua yang terkena dampak harus melapor untuk penghitungan kerugian,"kata personel Polres Pematangsiantar.

Frans dan Andre berdiri di samping Maria, yang terlihat shock.

"Semua yang aku miliki... hilang dalam sekejap,"keluh Maria sambil menangis.

Dari kejauhan, Personel Polres Pematang sedang mencatat informasi dan memeriksa sisa-sisa kebakaran.

Di antara tumpukan puing, terlihat benda-benda yang mungkin menjadi petunjuk.*

"Kita harus menemukan penyebabnya. Semua ini tidak boleh terulang lagi,"kata Petugas Inafis Polres Pematangsiantar.

Peristiwa kebakaran ini diketahui terjadi pada tanggal yang sama dengan kejadian kebakaran Pasar Horas Pematang Siantar.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved