Berita Viral

Remaja Tawuran Tewas Mengambang di Sungai, Diduga Takut Dikejar Patroli Polisi, Propam Turun Tangan

Adapun Propam Polri bakal menyelidiki perihal patroli yang dilakukan polisi hingga membuat para korban nekat menceburkan diri ke kali. 

Istimewa
Kelompok remaja terlibat tawuran di Bekasi, Jawa Barat, pada pada Jumat 20/9/2024) malam. Dua kelompok remaja ini saling serang dengan menggunakan senjata tajam. Setelah tawuran, 7 orang pria remaja ditemukan jadi mayat mengambang di kali Bekasi, Jawa Barat, Minggu pagi. (Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Propam Polri bakal turun tangan dalam kasus 7 remaja tewas mengambang di kali Bekasi, Jatiasih, kota Bekasi, Minggu (22/9/2024).

Adapun Propam Polri bakal menyelidiki perihal patroli yang dilakukan polisi hingga membuat para korban nekat menceburkan diri ke kali. 

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melansir dari Wartakotalive.

"Untuk langkah ke depan, kami libatkan nanti dari Propam Mabes," ucap Irjen Karyoto.

Nantinya kehadiran Propam Polri akan menyelidiki apakah polisi yang patroli melakukan kesalahan. 

Apabila benar ada pelanggaran, maka pihaknya akan memberikan hukuman yang sesuai ketentuan. 

Lokasi penemuan 7 mayat laki-laki di Kali Bekasi Jatiasih, Minggu (22/9/2024). Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani mengakui adanya informasi dari warga bahwa dugaan tewas ketujuh mayat mengapung di kali Bekasi karena hendak tawuran
Lokasi penemuan 7 mayat laki-laki di Kali Bekasi Jatiasih, Minggu (22/9/2024). Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani mengakui adanya informasi dari warga bahwa dugaan tewas ketujuh mayat mengapung di kali Bekasi karena hendak tawuran (Youtube Warta Kota Production)

"Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan minta pertanggungjawaban," jelas Karyoto. 

Meski begitu, kegiatan patroli dilakukan polisi semata untuk mencegah tawuran di wilayah tersebut.

"Saya katakan patroli tidak salah. Dan kenapa Patroli lewat sini, karena memang patroli ini datangnya 03.00 WIB, tapi orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat,'" jelas dia.


Karyoto menjelaskan sejumlah remaja tersebut diketahui masih muda, berkisar di bawah 18 tahun. 

Namun juga terdapat yang berusia diatas 18 tahun.

Hanya saja pihaknya belum dapat memastikan secara pasti identitas ke tujuh jenazah tersebut.

“Memang secara identifikasi kami belum temukan semua, tapi dari pengakuan rekan-rekannya akan bisa terungkap siapakah yang meninggal sedang dikonfirmasi oleh keluarganya,” jelasnya.

Sebelumnya Karyoto menjelaskan pada saat itu ada sekitar puluhan remaja kedapatan nongkrong di warung kecil di bantaran Kali Bekasi, kawasan industri Cipendawa. 

Sekitar pukul 03.00 WIB, tim patroli perintis presisi datang menggerebek mereka.

Kepada polisi, para remaja tersebut mengaku sedang merayakan ulang tahun. 

Namun, 15 remaja ditangkap polisi dan beberapa remaja lainnya memilih nekat terjun ke sungai. 

Kemudian, tiga di antaranya ditetapkan tersangka karena kedapatan membawa sajam saat tengah nongkrong.

Minggu pagi, tujuh jenazah laki-laki ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.

Ketujuh jenazah tak memiliki identitas itu sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk menjalani pemeriksaan.

Senada disampaikan Dani yang mengatakan berdasarkan informasi dari warga, dugaan tewas jenazah tersebut karena tawuran.

“Informasi dari warga karena tawuran, tapi perlu kami konfirmasi juga dugaan itu, dan kami belum bisa pastikan,” imbuh Dani.

Dani menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari tewasnya tujuh jenazah tersebut.

Hanya saja pihaknya baru dapat memastikan kondisi jenazah tidak ditemukan bekas luka.

“Kalau kondisi jenazah tidak ada bekas luka,” jelasnya.

Dani mengungkapkan selanjutnya pihaknya tengah menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Selanjutnya jenazah masih diperiksa di RS Polri guna keperluan penyelidikan lebih lanjut, terkhusus juga identitas para jenazah,” tutup Dani.

Keluarga 7 Remaja Tewas Menangis

Satu jasad dari 7 remaja tewas mengambang di Kali Bekasi Jatiasih Kota Bekasi jawa barat dikenal pihak keluarga bernama Muhammad Rizky berusia 19 tahun.

Tewasnya Muhammad Rizky sontak membuat pihak keluarga berduka hingga tangis yang tak terbendung.

Kepastian sosok Muhammad Rizky setelah keluarga mengenali pakaian terakhir yang dikenakan korban.

Melansir dari Tribunnews.com, minggu (22/9/2024)  Dwi Septiani Wulandari, sepupu korban Muhammad Rizky menangis setelah mengenali jasad keluarganya.

Korban Muhammad Rizky menurut Dwi, terakhir mengenakan pakaian Crewneck hitam, persis seperti yang melekat di tubuh korban saat ditunjukkan pihak rumah sakit.

"Ini pak, ini pak)," kata  Dwi sambil menangis dan menunjuk foto jenazah korban di RS Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu sore.

Reza Kurniawan, kakak kandung korban pun membenarkan bila jenazah tersebut adiknya yang bernama Muhammad Rizky.

"Iya ini adik saya, ucapnya.

Dwi Septiani Wulandari mengatakan sebelum ditemukan tewas, Rizky awalnya berkumpul bersama teman-temannya untuk merayakan ulang tahu, Sabtu (21/9/2024) sore.

Dari situ sepupunya tersebut sempat beberapa kali pindah lokasi sebelum akhirnya berkumpul di depan sebuah pabrik semen dekat Kali Bekasi.

"Ada temannya ulang tahun dan ngumpul di Cikunir, nah dari sana pindah ke depan rumah, nah pindah lagi ke depan pabrik semen dekat Kali," ucap Dwi.

Berdasarkan informasi dari teman Rizky, Dwi menceritakan, sepupunya tersebut bersama teman-temannya sempat dikejar  petugas kepolisian saat berada di dekat pabrik semen.

Setelah itu Rizky dan teman-temannya dikabarkan jatuh ke Kali Bekasi.

Hanya saja Dwi tidak mengetahui pasti kenapa Rizky bisa sampai dikejar pihak kepolisian.

Ia hanya menyebut informasi itu ia dapat dari teman Rizky yang berhasil kabur dari kejaran petugas.

Dwi juga menuturkan kejadian tersebut terjadi pada  Minggu sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

"Tiba-tiba dikejar polisi. Abis itu tiba-tiba katanya dipress polisi. (Tau Rizky dikejar polisi) tau dari temannya yang berhasil lolos. Dia bilang pada jatoh ke Kali, abis itu sudah tidak tahu lagi," ucapnya.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved