Breaking News

Berita Medan

Budidaya Maggot jadi Usaha Rumahan yang Menjanjikan, Bisa Diolah Menjadi Pelet

Diolah menjadi pakan ternak, ternyata maggot memiliki protein tinggi dan bisa menjadi potensi pakan yang baik.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Tim Dosen Unimed berikan pelatihan mengelola Maggot menjadi pelet, di Desa Pematang Johar. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Budidaya Maggot belakangan ini menjadi usaha rumahan yang cukup menjanjikan.

Diolah menjadi pakan ternak, ternyata maggot memiliki protein tinggi dan bisa menjadi potensi pakan yang baik.

Maggot adalah larva dari lalat tentara hitam (black soldier fly). Bentuknya seperti ulat atau biasa disebut dengan belatung. Tubuh maggot berwarna cokelat kehitam-hitaman. 

Tapi siapa sangka disamping orang-orang yang jijik terhadap maggot, ternyata hewan satu ini memiliki banyak sekali manfaat.

Sapitri Januariyansah Dosen Unimed bersama tim melakukan pengembangan budidaya Maggot, sebagai alternatif usaha rumahan di Deliserdang.

"Banyaknya sampah organik sebagai limbah dari pasar tradisional dan pemukiman warga dapat bernilai jika diolah dengan baik. Namun, saat ini untuk pengolahan limbah tersebut belum terakomodir secara maksimal karena besarnya jumlah produksi sampah tersebut," ujar Sapitri, melalui humas Unimed, Senin (23/9/2024).

Oleh sebab itu, Sapitri Januariyansah, yang beranggotakan Dr. Agung Setia Batu Bara, Safri Gunawan, dan beberapa mahasiswa memberikan pelatihan pembuatan pakan dari limbah sampah organik dan pembuatan pelet dari maggot terhadap mitra terpilih. 

Magot Mulia Mandiri merupakan mitra terpilih yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan mitra produktif sehingga dapat berkembang lebih baik," ungkapnya.

Sumariono selaku ketua Magot Mulia Mandiri menyambut baik kegiatan ini, masyarakat terbantu dengan pengetahuan mengelola budidaya Maggot menjadi lebih bernilai jual.

“Kegiatan ini merupakan hal baru bagi kami dimana kami sangat terbantu dengan kegiatan ini. Kami berharap melalui kegiatan ini, usaha kami yang awalnya stagnan dapat berkembang dengan maksimal sehingga kami dapat membuka banyak lapangan pekerjaan," katanya.

Kegiatan ini memiliki beberapa sub topik pelatihan yang mencakup (1) pembuatan pakan maggot dari sampah organik menggunakan mesin pembubur; (2) pembuatan pelet dari bahan dasar maggot menggunakan mesin pencetak pelet vertikal; (3) pembuatan thumbnail dan pemasaran produk dari maggot; dan (4) pelatihan pembukuan menggunakan aplikasi Bukuwarung. 

(cr26/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved