News Video

Cuaca Ekstrem Hambat Pertandingan Cabor Ski Air di Danau Toba, Ini Harapan Rossi Amir Atlet Ski Air

Seorang atlet Ski Air di Banten, Rossi Amir berharap tiga hari terakhir ini cuaca kondusif agar pertandingan cabor Ski Air dapat berjalan lancar.  

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE - Hingga saat ini, cuaca masih menjadi kendala serius bagi para atlet. Seorang atlet Ski Air di Banten, Rossi Amir berharap tiga hari terakhir ini cuaca kondusif agar pertandingan cabor Ski Air dapat berjalan lancar.  

Cabor yang memiliki 6 nomor ini sudah dimulai sejak tanggal 10 September 2024. Seharusnya, tanggal 9 September 2024, uji coba lintasan sudah berlangsung. Dan, hal itu terhalang karena cuaca tidak kondusif. Menurut Rossi Amir, angin kencang amat menyulitkan para atlet di nomor Jumping merasa kesulitan.

Menurutnya, kondisi danau mesti flat dan terhindar dari angin kencang. Selain untuk nomor Jumping, nomor lain pada cabor ini juga terganggu bila kondisi cuaca tidak kondusif.

"Kalau seperti ini keadaan seperti ini tidak bisa untuk bertanding. Bagi kami, danaunya harus flat. Kalaupun bergelombang, tidaklah seperti ini," ujar Rossi Amir, Senin (16/9/2024).

"Ini cukup membayahakan apalagi untuk kategori jumping. Apalagi kita mulai masuk ke area jumping lane, sangat tidak memungkinkan," sambungnya.

Ia tetap berharap, kondisi cuaca kondusif pada sisa waktu yang disediakan panitia. 

"Saya tetap optimis dan positive thinking bahwa nanti sore atau esok pagi bisa mendapatkan kondisi cuaca yang lebih baik dari hari ini. Sisa waktu selama tiga hari ini, kita berdoa agar cuaca kondusif sehingga bisa melakukan pertandingan ini," sambungnya

Sebagai atlet yang berasal dari Banten, ia meyakini Danau Toba sebagai lokasi wisata yang menarik. Selama sepekan, ia tetap merasa betah tinggal dan menikmati keindahan alam Danau Toba. Ia bersama anaknya juga menikmati kuliner Toba.

"Kalau dari suasananya, lingkungannya, ini sangat luar biasa. Aku tak pernah lihat danau sebesar dan sebagus ini. Dengan pemandangan yang indah, kita bisa betah liburan di sini," sambungnya.

Bumbu yang berasal dari tanaman endemik Toba telah ia nikmati pada makanan khas warga sekitar, mie gomak.

"Kulinernya juga enak. Kita sempat mencoba kuliner mie gomak. Itu sangat enak. Andalimannya enak sekali. Ada yang recomended kemarin, yang juga berasal dari sini," sambungnya.

"Dengan waktu seminggu ini, kita sudah terbiasa dengan rasa pedas bumbu di sini," sambungnya.

Menurutnya, masyarakat yang ramah membuat keluarganya yang datang ke Toba merasa kerasan dan bahkan berencana akan berkeliling ke Samosir setelah pertandingan selesai.

"Kita mendapati masyarakat yang cukup ramah, suaranya saja yang agak keras. Ternyata, nadanya. Nyaman dan orang-orang ramah," pungkasnya.

 (cr3/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved