Perbaiki Moral dan Etika, Polres Sibolga Berikan Binrohtal kepada Tahanan di RTP

TRIBUN-MEDAN.com, SIBOLGA - Polres Sibolga melaksanakan kegiatan Pembinaan Rohani (Binroh) untuk tahanan beragama Islam dan Kristen di Ruang Tahanan Polres Sibolga, Jumat (06/09/2024).

Adapun maksud dan tujuan dilakukannya pembinaan rohani kepada tahanan, agar selalu berbuat kebaikan bagi sesama manusia karena tidak ada kebaikan yang sekecil apapun yang sia-sia. Kegiatan Binrohtal kepada para tahanan di Ruang Tahanan Polres Sibolga, adalah Inovasi dari Kapolres Sibolga AKBP Achmad Fauzy, SH, SIK, MIK. 

Sebanyak 14 orang tahanan yang beragama Islam dan Kristen dengan perincian, 11 (Sebelas) orang tahanan yang beragama Islam dan 3 (Tiga) orang Tahanan yang beragama Kristen, di Rumah Tahanan Polres Sibolga mendapatkan pembinaan rohani dari Ustaz Suwanto, S.Pdi.

Pendeta Robby Simanjuntak S.Th memberikan nasihat untuk tahanan yang beragama Kristen, dari Kantor Kemenag Kota Sibolga.

Pembinaan ini merupakan bagian dari upaya Polres Sibolga, untuk memperbaiki perilaku tahanan selama masa penahanan.

Baca juga: Jumat Berkah Polres Sibolga, Berbagi Nasi Kotak untuk Warga Sekaligus Sampaikan Pesan Kamtibmas

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga situasi dalam Sel, tetap aman dan terkendali, tidak hanya bagi tahanan tetapi juga untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.

Kapolres Sibolga AKBP Achmad Fauzy, SH, SIK, MIK, melalui PS. Kasat Tahti Polres Sibolga AIPDA Okta P. Malau, SH menjelaskan, bahwa kegiatan pembinaan rohani ini adalah bagian dari program rutin yang bertujuan untuk memperbaiki dan membina moral serta etika tahanan.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para tahanan dapat menyadari kesalahan yang telah dilakukan dan tidak mengulangi perbuatan yang sama di masa depan,” ujar Kasat Tahti.

Ini menunjukkan komitmen Polres Sibolga dalam mengimplementasikan pembinaan yang holistik bagi para Tahanannya, sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang kondusif dan rehabilitatif. Pembinaan rohani ini diharapkan dapat menjadi langkah positif bagi para tahanan untuk merenungi dan memperbaiki diri selama dan setelah menjalani masa tahanan. (*)