Berita Viral

Pilu Nenek Misenah Jalan Kaki Masuk Hutan Ponorogo Sambil Gendong Cucu Demi Ambil Air Bersih

Pilu Nenek Misenah jalan kaki masuk hutan Ponorogo sambil gendong cucu demi ambil air bersih

HO
Pilu Nenek Misenah jalan kaki masuk hutan Ponorogo sambil gendong cucu demi ambil air bersih. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pilu Nenek Misenah jalan kaki masuk hutan Ponorogo sambil gendong cucu demi ambil air bersih.

Nenek Misenah harus berjalan kaki ke dalam hutan untuk mengambil air bersih dari sumber.

Adapun warga Dusun Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih.

Akibatnya, warga harus berjalan kaki ke dalam hutan untuk mengambil air bersih dari sumber. 

Lantaran sumur yang dimiliki oleh warga sudah mengering.

Dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jatim, beberapa warga Desa Munggu mulai siap-siap ke hutan, Selasa (3/8/2024).

Mereka mencari air bersih, lantaran sumur miliknya mengering.

Berjalan ke hutan demi mendapatkan air bersih, sudah dilakukan warga Desa Munggu selama dua bulan terakhir. 

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Nenek Berusia 79 Tahun yang Ditemukan Tewas Tergorok di Rumahnya

Baca juga: Nenek 79 Tahun Tewas Bersimbah Darah, Warga Taruh Curiga Dengan Suami Korban

Mereka harus berjalan hingga 2 kilometer.

Sumur-sumur galian yang selama ini menjadi sumber air utama warga mulai mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.

“Ya tiap kemarau harus mikul (memikul) air. 

Ini kebetulan sama cucu saya, karena tidak ada yang menjaga. 

Sambil gendong cucu, juga ambil air,” ungkap salah satu warga, Misenah, Selasa (3/9/2024).

Dia menyebutkan bahwa jika ambil air sendiri, biasanya sambil mandi. Kemudian membawa air satu jeriken untuk dibawa pulang.

Baca juga: Detik-detik Suami Tarik Hijab Istrinya Sampai Lepas Gegara Minta Lipstik di Minimarket, Kasir Syok

Baca juga: Sepasang Kekasih dan Anaknya di Medan Kompak Berkomplot Curi Motor Sales Honda, Begini Modusnya

“Air yang saya ambil di hutan ini buat macam-macam. 

Ya buat masak, minum, mencuci maupun buat mandi,” kata Misenah kepada TribunJatim.com.

Dia menjelaskan, harus super irit ketika mengambil air. 

Lantaran air dibagi rata untuk ratusan warga di Desa Munggu yang mengakami krisis air bersih.

“Krisis air bersih sudah dialami kurang lebih 2 bulan. 

Kalau ditanya cukup atau tidak, ya tidak cukup,” paparnya.

Kepala Dusun Bungur, Tukimun mengatakan, ada dua RT yang mengalami kekeringan. 

Di mana ada 120 KK atau dihitung jiwa ada 400 warga di dua RT tersebut.

“Sudah dua bulan, warga mencari air di hutan. Karena memang tidak ada alternatif lain,” tambah Tukimun saat ditemui di lokasi.

Dia mengaku ketika kemarau, bisa dipastikan warga Dusun Bungur, Desa Munggu, harus mandi di hutan. Kemudian mengambil air di hutan.

“Ya mikul begitu, berjalan cukup panjang. 

Sumur warga banyak yang kering,” tegasnya.

Krisis air bersih ini membuat warga sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah.

Khususnya dalam bentuk pembuatan sumur bor yang lebih dalam.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Poster dan Baliho Balon Gubernur Sumut Bertebaran di Kompleks Perkantoran Bupati Deli Serdang

Baca juga: Terungkap, Nenek yang Tewas Bersimbah Darah Ada 9 Tusukan di Organ Vitalnya Selain Leher

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved