Berita Viral
3 Pemuda di Garut Tewas Setelah Pesta Miras Oplosan, Polisi Temukan Campuran Alkohol dan Obat Keras
Tiga dari 9 pemuda di garut tewas setelah menggelar pesta miras oplosan. Mereka menenggak miras oplosan pada Minggu (1/9/2024) dini hari.
TRIBUN-MEDAN.com - Tiga dari 9 pemuda di garut tewas setelah menggelar pesta miras oplosan. Mereka menenggak miras oplosan pada Minggu (1/9/2024) dini hari.
Kepala Bidang SDM Satuan Pamong Praja Garut, Tubagus Agus Sofyan mengaku menerima laporan terkait kejadian ini.
"Laporannya tiga orang meninggal dunia usai meminum minuman keras oplosan dicampur obat keras, " ujarnya kepada awak media.
Ia menuturkan informasi tersebut diketahui usai ada laporan telah ditemukan seorang pemuda yang meninggal di dalam rumah.
Di waktu yang sama juga, diketahui terdapat pasien yang dirawat di Puskesmas terdekat kemudian meninggal dunia.
"Setelah ditelusuri ada kesamaan penyebab meninggalnya, yaitu sama-sama karena mengkonsumsi minuman alkohol," ungkapnya.
Ia menjelaskan dua diantara tiga korban diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sedangkan satu orang lainnya berusia 22 tahun.
Mereka juga diketahui mengkonsumsi bersama 6 orang teman-temannya yang lain, salah satunya saat ini masih dilakukan perawatan di rumah sakit.
"Sementara dugaan kuat mereka mengkonsumsi alkohol 70 persen yang dibeli secara daring kemudian dicampur dengan obat keras," ujarnya.
Terkait hal tersebut, pihak kepolisian diketahui sudah berada di lokasi kejadian sejak Minggu pagi. Olah tempat kejadian perkara pun sudah dilakukan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada jawaban resmi dari pihak kepolisian atas kejadian itu.
Miras Dicampur Parfum
Berikut detik-detik pemuda di Magelang tewas usai pesta miras oplosan campur parfum.
Adapun seorang pemuda di Magelang berakhir tewas setelah pesta miras campur minyak wangi atau parfum.
Ternyata sebelum meninggal dunia, pemuda tersebut sempat menantang Ketua RT yang menegurnya.
Hingga akhirnya satu orang meninggal dan empat orang dirawat intensif di rumah sakit setelah menenggak minuman keras oplosan di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Bahan oplosan diduga menggunakan cairan parfum.
Kejadian ini bermula pada Minggu (25/8/2024) malam, ketika tujuh pemuda menggelar pesta minuman keras di lingkungan Dusun/Desa Paremono, Mungkid.
Kepala Polsek Mungkid, AKP Maryanto, menyatakan lima orang di antara pemuda tersebut mengalami sesak napas dan muntah sepanjang Senin (26/8/2024).
Pada Selasa (27/8/2024) dini hari, salah satu pemuda bernama MBS (20) dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di RSUD Merah Putih.
"Hasil pemeriksaan diduga minuman keras oplosan dicampur dengan parfum atau minyak wangi," ungkap Maryanto, Selasa, seperti dikutip Tribun-medan.com via Kompas.com.
Saat ini masih ada empat orang yang dirawat intensif di rumah sakit.
Mereka adalah MF (25), AM (25), dan AB (yang berusia belasan tahun) di RSUD Muntilan, sementara WOT (20) dirawat di RSUD Merah Putih.
Maryanto menyatakan bahwa minuman keras tersebut diduga didapat dari Kabupaten Purworejo.
Namun, ia belum bisa memastikan jumlah takaran miras karena masih dalam penyelidikan.
Ditemukan juga sampel muntahan di lingkungan Dusun Paremono dan rumah MF yang menjadi barang bukti.
Pada Selasa pagi, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah MF.
Di sana juga ditemukan minyak wangi yang diduga menjadi bahan oplosan.
Muslih (43), ketua RT 04 Dusun Paremono mengaku, lingkungannya sudah sering menjadi tempat mabuk-mabukan oleh para korban.
Warga, katanya, sudah lelah menegur mereka karena tidak jera.
"Ketika ditegur, mereka jawab, 'uang, ya, uang saya.
Kalau nanti saya mati, itu takdir.' Saya wis jeleh (sampai capai)," cetus Muslih.
Sementara itu, di wilayah lain, cukup digandrungi pemuda di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terbongkar bahan dasar es moni atau minuman keras (miras) oplosan.
Belakangan ini memang marak modus baru jual beli miras oplosan yang dikemas mirip kemasan es teh jumbo.
Ternyata es moni ini ternyata dibuat dari bahan arak tradisional.
Bahan baku miras oplosan es moni ini ternyata dari arak tradisional Grobogan.
Arak tradisional tersebut dicampur dengan minuman berenergi sachet pabrikan, lantas dikemas menggunakan gelas cup.
Pedagang di Demak menjual miras oplosan tersebut dari Rp8.000 hingga Rp10.000, menyesuaikan besar kecilnya kemasan.
Dianggap menyegarkan dan dihargai murah, tak ayal minuman ini cukup primadona di kalangan pemuda dalam beberapa bulan terakhir.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Alvaro, Bocah 6 Tahun Diculik di Masjid lalu Dibekap oleh Ayah Tiri |
|
|---|
| KETAHUAN Kelakuan Kejinya Bunuh Anak Tiri Alvaro, Alex Iskandar Akhiri Hidup di Kantor Polisi |
|
|---|
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tiga-dari-9-pemuda-di-garut-tewas-setelah-menggelar-pesta-miras-oplosans.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.