Berita Langkat Terkini
Ribuan Hektare Hutan Mangrove Rusak Cukup Signifikan di Langkat, BRGM: Pentingnya Rehabilitasi
Hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Sumatera Sumatera, memiliki lahan yang cukup luas. Kerusakan hutan mangrove disebut-sebut cukup signifikan
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Hutan mangrove di Kabupaten Langkat, Sumatera Sumatera, memiliki lahan yang cukup luas. Bahkan, kerusakan hutan mangrove disebut-sebut cukup signifikan.
Hal ini terungkap saat Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan Sosialisasi Percepatan Rehabilitas Mangrove dan Perencanaan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kabupaten Langkat yang digelar di Ruang Pola, Kantor Bupati Langkat, Kamis (29/8/2024).
"Pertama kita melaksanakan sosialisasi percepatan sosialisasi mangrove di Kabupaten Langkat. Pertama untuk memberikan informasi terkait dengan rehabilitas mangrove," ujar Plh Deputi edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM, Suwignya Utama.
Lanjut Utama, diharapkan sosialiasi dilakukan adanya kesepahaman bersama pentingnya rehabilitas mangrove.
"Kedua mengidentifikasi peran-peran stakeholder di dalam mendukung merehabilitas mangrove di Kabupaten Langkat. Dan yang ketiga membulatkan tekad kesiapan berpartisipasi dalam program rehabilitas mangrove," ucap Utama.
Sementara itu, Kapokja Rehabilitasi Mangrove Wilayah Sumatera, Sumidi menjelaskan, hutan mangrove di Kabupaten Langkat cukup luas sekitar 20 ribu hektar.
Dan kemudian sudah ada potensi habitat mangrove sekitar 4 ribu hektar.
"Jadi kalau kita lihat di peta mangrove Nasional, mangrove-mangrove yang rusak teridentifikasi pada tutupan mangrove yang jarang dan sedang sekitar 8 ribu hektar," kata Sumidi.
"Dan untuk potensi sendiri bisa berupa lahan terbuka, pesisir yang rusak, atau tambak serta wilayah-wilayah yang sebenarnya potensi menjadi habitat mangrove yang luasnya sekitar 4 ribu hektar tadi. Saya kira tantangan di Kabupaten Langkat ini cukup besar karena mangrovenya luas dan kerusakannya cukup signifikan," sambungnya.
Sumidi menambahkan, tahun ini pihaknya mendapat dukungan kegiatan program Mangrove for Coastal Resilience yang dilaksanakan pada tahun 2024 ini.
Ia mengaku timnya bersama beberapa stakeholder dari KPH, BRGM, dari dinas sebagainya, sudah melakukan beberapa kegiatan untuk mengidentifikasi untuk lokasi-lokasi yang menjadi sasaran kegiatan.
"Dilanjutkan dengan kegiatan padiatapa. Itu penyampaian informasi kepada masyarakat yang ada lokasi yang rusak untuk dilakukan rehabilitas mangrove. Jadi pemyampaian informasi di awal tanpa paksaan atau padiatapa. Kegiatan ini diharapkan bisa diterima oleh masyarakat," tutupnya.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Hutan Mangrove di Langkat Terancam Dialihfungsikan, Warga: Kami Cemas, Alat Berat masih Stand By |
|
|---|
| 20 Hari Berlalu, Jasad WNI Asal Langkat yang meninggal Dunia di Kamboja Belum Tiba di Tanah Air |
|
|---|
| Jejak AKP Ghulam Kasat Reskrim Polres Langkat, Pernah Tangkap Anggota DPRD Kasus Judi Sabung Ayam |
|
|---|
| 2 Kasat dan 2 Kapolsek di Langkat Diganti, Berikut Daftar Namanya |
|
|---|
| IRT di Langkat Diringkus Polisi seusai Nekat Curi Motor Warga yang Terparkir di Teras Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Plh-Deputi-edukasi-dan-Sosialisasi-Partisipasi-dan-Kemitraan-BRGM_Hutan-Mangrove.jpg)