Berita Viral
DERETAN Gempa Pembuka, sebelum Gempa Antar Lempang Megathrust 5,8 Magnitudo Guncang Jogja
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat deretan gempa awal Megathrust.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat deretan gempa pembuka sebelum gempa antar lempeng Megathrust dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Barat Daya Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY).
Gempa dengan kedalaman 30 kilometer tersebut terjadi sekitar pukul 19.57 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa yang terjadi tersebut terjadi di bidang kontak antar lempeng.
"Pusat gempa di bidang kontak antar lempeng (megathrust)," ujar Daryono dikutip dari akun X(twitter) resminya, Senin(26/8/2024).
Meski berada di titik potensi gempa megathrust, Daryono berharap semoga tidak ada gempa bumi susulan yang lebih besar kekuatannya.
"Mugi-mugi(Semoga) aman," ujar dia.
Sebelum gempa utama 5,8 magnitudo, pengamat gempa ITB Didik Widjaya mencatat deretan gempa pembuka di Laut Yogyakarta, Pacitan, dan Jember.
- Pada 11 Juli terjadi gempa di Jember dengan kekuatan 4.1 magnitudo.
- Pada 16 Juli terjadi gempa dengan kekuatan 3.6 magnitudo.
- Pada 25 Juli terjadi gempa di Jember dengan kekuatan 3.8 magnitudo.
- Pada 25 Juli terjadi gempa di Pacitan dengan kekuatan 3.9 magnitudo.
- Pada 25 Juli juga terjadi lagi gempa di Pacitan dengan kekuatan 4.1 Magnitudo.
- Pada 6 Agustus terjadi gempa dengan kekuatan 3.7 magnitudo.
- Pada 8 Agustus 2024 pada pukul 06.19 WIB pagi terjadi gempa di Laut Yogyakarta dengan kekuatan 3.4 magnitudo.
Daftar Wilayah dengan Potensi Tsunami
Berikut ini daftar wilayah dengan status dari ekstrem hingga waspada yang berpotensi timbulkan gelombang tsunami.
Gelombang tsunami ini muncul setelah gempa Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap gempa Megathrust Selat Sunda dengan magnitudo besar bisa menyebabkan tsunami sampai Jakarta.
Peneliti BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan tsunami dapat mencapai Jakarta apabila magnitudo gempa akibat Megathrust Selat Sunda mencapai M 9.
“Magnitudonya minimal 8, maksimalnya bisa 9. Kalau terjadi apalagi sampai 9 (magnitudonya), guncangannya juga keras dan tsunaminya besar,” ujar Danny kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).
“Padahal di wilayah itu kan sangat padat populasinya. Bahkan tsunaminya kita simulasikan bisa sampai Jakarta (dengan ketinggian air) sampai 2-3 meter,” tambahnya.
Danny mengungkapkan, data dan penelitian di Indonesia yang berkaitan dengan Megathrust Selat Sunda masih sangat sedikit.
Ia menyebut BRIN belum bisa memastikan seberapa sering wilayah di sekitar Megathrust Selat Sunda dilanda gempa, kapan gempa megathrust kali terakhir terjadi, dan kapan gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda akan terjadi.
Namun, Danny menyebutkan bahwa sampai saat ini belum ada gempa besar akibat pertemuan dua lempeng tektonik atau Megathrust Selat Sunda.
Kondisi tersebut, sambung Danny, dapat menyebabkan akumulasi energi yang terkumpul untuk memicu tumbukan dua lempeng tektonik semakin besar.
“Belum bisa dipastikan kapan gempa akan terjadi. Tapi paling tidak sudah ada mahasiswa S-3 yang meneliti (dampaknya di wilayah) Jawa agak selatan sedikit. Di wilayah itu, kalau menurut tesisnya (kekuatan gempa Megathrust Selat Sunda bisa mencapai) M 8,5,” terang Danny.
Minimnya data dan studi mengenai Megathrust Selat Sunda berbanding terbalik dengan data mengenai Megathrust Mentawai-Siberut yang dinilai BRIN sudah cukup banyak.
Menurut Danny, Megathrust Mentawai-Siberut diprediksi bisa menimbulkan gempa besar dengan kekuatan M 8,8.
Ia menjelaskan, data terkait Megathrust Mentawai-Siberut berasal dari data geologi, data naik-turunnya pulau di wilayah tersebut, data seismik, sampai Global Positioning System (GPS).
Danny menyampaikan, definisi Megathrust adalah sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam.
Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut berada di Andaman, Sumatera bagian barat, Jawa bagian selatan, Bali, hingga Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Megathrust itu sumber gempa yang berada pada batas lempeng yang menunjam dalam hal ini (Megathrust Selat Sunda) berada di lempeng Hindia yang di Pulau Jawa Selatan yang menunjam di bawah Sumatera,” ungkap Danny.
“Kalau gempa itu terjadi si tanah pulau akan terangkat berapa meter itu yang menyebabkan tsunami,” tambahnya.
Danny menambahkan, wilayah Sumatera sudah beberapa kali dilanda gempa megathrust, seperti gempa Aceh pada 2004 dan gempa Nias pada 2005.
Gempa Aceh dipicu oleh Megathrust Aceh-Andaman dan gempa Nias disebabkan oleh Megathrust Nias-Simeuleu.
Terkait peringatan yang disampaikan BMKG beberapa waktu lalu soal potensi gempa besar akibat Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, Danny meminta informasi ini tidak disalahartikan bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat.
Danny menilai, peringatan tersebut dikeluarkan karena BMKG ingin masyarakat ingat kembali terhadap gempa Aceh dan Nias yang berbahaya.
Dengan peringatan tersebut, Danny berharap, masyarakat tidak melupakan tindakan dan mitigasi bencana.
Mengenai kapan gempa Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut terjadi, Danny mengatakan, belum ada prediksi yang secara akurat bisa memastikan kapan dua gempa besar ini terjadi.
Namun, ia mengingatkan pemerintah agar melakukan manajemen bencana dan mitigasi gempa dan tsunami.
Danny juga meminta masyarakat yang tinggal di wilayah pantai supaya diberi informasi mengenai wilayah yang rawan tsunami.
Hal penting lainnya adalah memperjelas jalur evakuasi supaya masyarakat memahami di mana saja wilayah yang berbahaya dan bisa bertindak ketika terjadi tsunami dan efek gempa besar lainnya.
Wilayah Potensi Tsunami di Kabupaten/Kota Besar dari akun Gempa.dunia:
Status Ekstrem
Pesisir Barat dengan ketinggian gelombang tsunami lebih 20 meter.
Status Fatal
Tenggamus dan Padeglang dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 20 meter.
Status Awas
Lampung, Cilegon, Sukabumi, Bengkulu dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 10 meter.
Status Siaga
Jakarta Utara, Kulonprogo, Bantul, Padang, Pariaman, Denpasar dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 3 meter.
Status Waspada
Mataram dan Cirebon dengan ketinggian gelombang tsunami kurang dari 0,5 meter.
(*/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG)
megathrust
gempa awal Megathrust
Daftar Wilayah dengan Potensi Tsunami
Tribun-medan.com
| Viral Lempar Batu hingga Ricuh saat Demo di Tapteng, DPRD Sumut Rahmansyah: Saya Mempertahankan Diri |
|
|---|
| FAKTA BARU Terduga Siswa Peledak SMAN 72 Jakarta, Berangkat Dibonceng Ayah Sebelum Beraksi |
|
|---|
| BESOK Nama Soeharto Diumumkan Presiden Prabowo Bersama 10 Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional |
|
|---|
| VIDEO Syur Lisa Mariana Diburu Netizen setelah Ditetapkan sebagai Tersangka Bersama Pria Bertato |
|
|---|
| DETIK-DETIK Istri Hamil Besar di Palembang Histeris Gerebek Suaminya Ngamar Bareng Wanita Lain |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DERETAN-AWAL-Gempa-Megathrust-Guncangan-Terjadi-di-Laut-Yogyakarta-Pacitan-dan-Jember.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.