Berita Viral
TERBONGKAR Aturan Antara Junior dan Senior Buntut Kematian dr Aulia, Mirip Perbudakan dan Bully
Beredar buku unthulektomi yang berisi aturan antara junior dan senior mahasiswa Kedokteran. Dalam buku ini tertulis persyaratan yang harus diikuti par
TRIBUN-MEDAN.com - Beredar buku unthulektomi yang berisi aturan antara junior dan senior mahasiswa Kedokteran. Dalam buku ini tertulis persyaratan yang harus diikuti para junior.
Dalam buku ini tampak seperti perbudakan.
Dalam aturan ini, senior melakukan kelakuan yang semena-mena kepada junior.
Buku unthulektomi ini beredar setelah dr Aulia Risma Lestari tewas diduga akibat tak tahan dibully senior.
Aulia dibully seniornya di RSUP Kariadi Semarang.
Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi Universitas Diponegoro (Undip) ini ditemukan tewas di kamar kosnya di Kota Semarang pada Senin (12/8/2024).
Namun pihak Universitas Diponegoro (Undip) membantah adanya perundungan yang memicu tewasnya dr Aulia.
Hal ini disampaikan Manager Layanan Terpadu dan Humas Undip Semarang, Utami Setyowati, Kamis (15/8/2024).
"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," kata Utami mewakili Rektor Undip Suharmono.
Atas kasus tersebut, kejadian ini viral di media sosial dan kini beredar buku unthulektomi, yang berisikan pedoman dokter residen.
Dalam isi buku tersebut tertulis tugas junior ke senior dan sistem hirarki.
Isi buku pedoman yang bersampul merah itu beriskan aturan bahwa mahasiswa semester 1 hanya boleh bertanya ke mahasiswa di atasnya.
"Hirarki bertanya,tanggung jawab,tugas: smtr 1 -> smtr 2 -> smtr 3,dst" tulis aturan dalam buku mengutip TribunJatim.
Selain itu dituliskan juga bahwa junior harus datang lebih dulu dari senior, juga untuk makan lebih belakangan.
Aturan lainnya yang tertulis dalam buku berjudul Unthulektomi tersebut adalah dilarang banyak bertanya dan yang penting manut.
Junior pun tertulis harus siap menerima tugas ekstra dari senior.
Selain itu juga dicantumkan perihal junior yang harus datang lebih dulu dari senior.
Masih Diselidiki Polisi
Mengutip TribunBanyumas, hingga kini pihak kepolisian masih mendalami motif dan penyebab kematian dokter muda tersebut.
Untuk menyimpulkan motif kematian korban, polisi menyelaraskan dari rangkaian keterangan saksi dan mendalami sejumlah bukti di antaranya buku diari, obat-obatan, dan rekaman CCTV.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Andika Dharma Sena mengatakan, ditemukan obat keras (jenis Roculax) di kamar korban.
"Tubuh korban tak ada tanda-tanda kekerasan hanya ada luka suntik."
"Di sampingnya, ditemukan satu ampul (botol obat) sudah habis dan satu ampul masih sisa," terangnya, Kamis (15/8/2024).
Menurutnya, dosis obat keras yang masuk ke tubuh korban diduga sekira 3 sentimeter kubik (CC) atau mililiter (mL).
"Itu masih dugaan, nanti dokter forensik yang periksa secara persis total obat yang masuk ke tubuh korban."
"Diduga korban meninggal dunia karena obat itu," ungkapnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| ALASAN Polda Jateng Belum Umumkan Hasil Otopsi Jenazah Dosen Levi Meski Sudah Seminggu Keluar |
|
|---|
| KASUS Tewasnya Dosen Dwinanda: Sudah Seminggu Lamanya, Kenapa Polisi Belum Umumkan Hasil Otopsi? |
|
|---|
| AWAL Mula Nurhasan Dipecat Setahun Jelang Pensiun Gegara Seragam, Dulu Kepala SMPN 1 Ponrang Luwu |
|
|---|
| BANTAHAN Pihak Rumah Sakit soal Kematian Irene Sokoy dan Bayi di Kandungnya |
|
|---|
| Ayah Tiri Alvaro Ditemukan Tewas dalam Sel, Terduga Pembunuh Diduga Akhiri Hidup Usai Diinterogasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Beredar-buku-unthulektomi-yang-berisi-aturan-antara-junior-dan-seniors.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.