Berita Viral
Hizbullah Dahului Iran Serang Israel, Amerika Kerahkan Kapal Selam dan Kapal Induk ke Timur Tengah
Garda Revolusi Iran juga memulai latihan militer pada Jumat (9/8/2024) di provinsi barat Kermanshah dekat perbatasan dengan Irak.
TRIBUN-MEDAN.COM - Israel mengaktifkan sirene serangan udara di Israel utara dan telah mendeteksi 30 proyektil melintasi perbatasan dari Lebanon, Senin (12/8/2024).
Diberitakan Al Jazeera, Israel mengklaim sejumlah roket jatuh di area terbuka. Tidak ada korban luka dalam serangan tersebut.
Militer Israel menambahkan, mereka menyerang daerah tempat roket ditembakkan. "Setelah sirene berbunyi beberapa saat lalu di Israel utara, sekitar 30 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon menuju wilayah Kabri, beberapa di antaranya jatuh di area terbuka," kata IDF.
"Tidak ada korban luka yang dilaporkan," lanjutnya.
Hizbullah Klaim Tanggung Jawab
Sementara itu, Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Dilansir The Times of Israel, Hizbullah mengklaim menargetkan pangkalan militer.
Hal ini sebagaimana dilaporkan Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah.
Serangan itu terjadi di tengah antisipasi serangan balasan oleh Iran dan pasukan proksinya di kawasan itu terhadap Israel, atas pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran akhir bulan lalu.
Pertempuran antara militan Hizbullah di Lebanon dan pasukan Israel di utara telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan menyebar.
Perintah Khamenei
Iran akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi, Ali Khamenei, untuk "menghukum keras" Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.
"Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam, Ali Fadavi, Jumat (9/8/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Diketahui, Haniyeh tewas di ibu kota Iran, Teheran pada 31 Juli 2024, setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.
Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh.
Iran pun telah berulang kali bersumpah untuk "menghukum" Israel sejak pembunuhan Ismail Haniyeh itu.
Teheran berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel, yang memiliki sejarah pembunuhan terhadap musuh di seluruh kawasan, termasuk di Iran.
Atas pembunuhan itu, telah memicu kekhawatiran perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dapat meluas menjadi konflik Timur Tengah yang lebih luas.
Kekhawatiran itu juga telah dipicu oleh pembunuhan komandan militer tertinggi kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut beberapa jam sebelum pembunuhan Haniyeh.
Amerika Kirim Bantuan Persenjataan
Sementara, Amerika Serikat (AS) mengerahkan kapal selam yang dilengkapi rudal ke Timur Tengah.
Selain itu, kapal induk Abraham Lincoln juga dipercepat kedatangannya.
Hal itu dilakukan menyusul kekhawatiran Iran akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh.
Kini, Garda Revolusi Iran juga memulai latihan militer pada Jumat (9/8/2024) di provinsi barat Kermanshah dekat perbatasan dengan Irak.
Pentagon mengonfirmasi pengerahan kapal selam tersebut serta mempercepat kedatangan kelompok tempur kapal induk Abraham Lincoln ke wilayah tersebut.
"Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen AS untuk mengambil setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah mengingat meningkatnya ketegangan regional," kata sebuah pernyataan, sebagaimana diberitakan Sky News pada Senin (12/8/2024).
Sebelumnya, seorang pejabat angkatan bersenjata Iran mengatakan kepada kantor berita resmi Iran, IRNA, bahwa latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan tempur.
Iran mengeklaim pemimpin politik utama Hamas Ismail Haniyeh "dibunuh" di ibu kotanya, Teheran, pada Rabu 31 Juli 2024.
Pembalasan juga telah diperkirakan terjadi sejak saat itu. Namun, Israel belum mengaku atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian Ismail Haniyeh.
Negara-negara Barat telah mendesak Iran untuk menahan diri karena khawatir jika tindakan mereka akan menimbulkan perang regional.
Namun, sumber mengatakan kepada media AS bahwa komunitas intelijen Israel yakin Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung dan akan melakukannya dalam beberapa hari.
Sementara itu, Barak Ravid, reporter media AS Axios, mengatakan dua sumbernya mengatakan kepadanya bahwa hal ini menandai perubahan dalam penilaian Israel terhadap posisi Iran.
Ravid mengatakan salah satu sumber mengatakan kepadanya bahwa telah terjadi perdebatan internal di Iran antara Garda Revolusi dan Presiden Masoud Pezeshkian mengenai kemungkinan tanggapan terhadap kematian Haniyeh.
"Garda Revolusi telah mendorong tindakan yang keras, sementara Pezeshkian yakin hal ini harus dihindari," kata Ravid.
Laporan ini muncul ketika perang Israel-Hamas di Gaza telah memasuki bulan kesepuluh.
(*/Tribun-medan.com)
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kapal-induk-uss-ronald-reagan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.