Berita Viral
PERCEPAT Pembelian Senjata, Amerika Kirim 3,5 Miliar Dolar ke Israel dan Pasok Alat Tempur
Amerika Serikat mengirim 3,5 miliar dolar atau setara Rp 558 triliun ke Israel untuk membantu pembelian senjata dai tengah konflik dengan Hamas.
TRIBUN-MEDAN.com - Amerika Serikat mengirim 3,5 miliar dolar atau setara Rp 558 triliun ke Israel untuk membantu pembelian senjata di tengah konflik dengan Hamas.
Amerika Serikat mendesak agar PM Israel Benyamin Netanyahu mempercepat pembelian senjata.
“Washington akan memberikan Israel 3,5 miliar dolar untuk dibelanjakan pada senjata dan peralatan militer AS,” mengutip sumber Al Mayadeen yang mengetahui masalah tersebut.
Adapun transfer dana dilakukan AS jelang serangan Iran ke Tel Aviv, buntut pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh bersama pengawalnya di Teheran.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap fakta bahwa kematian Haniyeh disebabkan oleh proyektil jarak pendek dengan isi bahan peledak 7 kilogram yang diluncurkan mata-mata Israel dari luar gedung kediaman Haniyeh.
Kematian Haniyeh lantas membuat Iran marah, hingga Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei resmi mengumumkan perang dan bersiap melakukan serangan mematikan ke wilayah Israel secara langsung, guna membalaskan kematian Haniyeh.
"Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di dalam wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam," ujar Ali Khamenei di X.
Baca juga: SOSOK Nanang Supriatna, Sekda Kabupaten Serang Maju Pilkada 2024, Segini Harta Kekayaannya
Baca juga: Sumpah Pocong Menurut Islam, MUI: Tidak Diajarkan Agama
Tak hanya Iran sejumlah proksi seperti Jihad Islam, gerakan Houthi Teheran, Hizbullah di Lebanon, juga turut menyatakan kesiapannya untuk menggempur wilayah Israel via udara maupun laut.
Ancaman ini yang membuat Israel ketar-ketir hingga PM Netanyahu terpaksa melobi para sekutunya untuk membela Israel apabila negara zionis itu menghadapi gempuran musuh.
Hal ini juga dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin yang menegaskan bahwa negaranya siap membantu mempertahankan keamanan Israel.
"Jika Israel diserang, ya, kami akan membantu Israel mempertahankan diri. Kami sudah jelas tentang hal itu sejak awal. Namun sekali lagi, kami tidak ingin melihat hal itu terjadi," katanya Austin dikutip dari Anadolu.
AS Bekingi Israel Pakai Senjata Canggih
Selain memberikan bantuan dana modal, AS belakangan aktif mengirimkan sejumlah senjata canggih guna membantu mempertahankan keamanan Israel apabila militan sayap kanan Hamas dan sekutu dekatnya Hizbullah melakukan serangan ke Tel Aviv.
Bahkan ketika ketegangan antara Hamas dan Israel berlangsung, AS terus memasok Tel Aviv dengan 21.000 amunisi peluru artileri berukuran 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies dengan nilai 320 juta dolar atau setara Rp5 triliun.
Menurut catatan The Washington Post, sejak perang Gaza pecah pada 7 oktober silam, Amerika Serikat setidaknya telah menyetujui 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel.
Terbaru, AS dilaporkan telah mengirimkan 4.000 pasukan marinir serta 12 kapal perang ke Timur Tengah, Teluk Persia, dan Laut Mediterania.
Belasan kapal tempur yang dikirimkan AS untuk menjaga Israel diantaranya ada kapal USS Theodore Roosevelt dan enam kapal perusak yang ditempatkan di Teluk Persia.
Kemudian ada pula tiga kapal pendarat dan dua kapal perusak yang dilengkapi dengan 4.000 marinir dan pelaut disiagakan di kawasan Laut Mediterania bagian timur.
Langkah ini dilakukan AS untuk melindungi pertahanan Tel Aviv pasca Iran mengancam akan melakukan serangan balasan.
Joe Biden Intruksikan Warganya yang di Timur Tengah Segera Pindah
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melihat situasi di Timur Tengah makin panas. Joe Biden telah mengintruksi agar warga AS yang berada di Timur Tengah untuk mengungsi atau pindah tempat tinggal.
Kondisi Timur Tengah semakin buruk setelah sejumlah pimpinan Hamas tewas dibunuh.
Imbauan ini menyusul peringatan serupa dari Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, yang mengatakan situasi regional “bisa memburuk dengan cepat”.
Sebelumnya, Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan yang "keras" terhadap Israel, yang dituduhnya atas kematian Kepala Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024).
Pembunuhan Ismail Haniyeh terjadi beberapa jam setelah Israel membunuh komandan Hizbullah, Fuad Shukr di Beirut.
Dikhawatirkan Hizbullah yang berpusat di Lebanon, kelompok yang didukung Iran, dapat memainkan peran besar dalam pembalasan semacam itu, yang pada gilirannya dapat memicu respons serius Israel.
Kekhawatiran Joe Biden
Pada Kamis (1/8/2024), Presiden AS Joe Biden mengatakan sangat khawatir kekerasan di Timur Tengah dapat meningkat.
Joe Biden menyebut, pembunuhan seorang pemimpin tinggi Hamas di Iran "tidak membantu" upaya untuk merundingkan gencatan senjata dalam perang Israel dengan Gaza.
Presiden AS menambahkan, dia telah melakukan percakapan “sangat langsung” dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari sebelumnya.
Joe Biden mengulangi kata “sangat langsung” untuk penekanan.
"Kami memiliki dasar untuk gencatan senjata."
"Ia harus melanjutkannya dan mereka harus melanjutkannya sekarang," kata Biden, dikutip dari AP News.
AS Kirim Skuadron Jet Tempur ke Timur Tengah
Terbaru, Amerika Serikat (AS) akan memindahkan satu skuadron jet tempur ke Timur Tengah.
Pentagon mengungkapkan, AS juga akan menambatkan satu kapal induk di kawasan tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kehadiran militer Amerika untuk membantu mempertahankan Israel dari kemungkinan serangan oleh Iran dan proksinya serta menjaga pasukan AS.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, juga telah memerintahkan kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan yang mampu menahan rudal balistik ke kawasan Eropa dan Timur Tengah.
Selain itu, AS akan mengambil langkah untuk mengirim lebih banyak senjata pertahanan rudal balistik berbasis darat ke sana.
Masih dari AP News, perubahan ini merupakan perwujudan janji Presiden AS Joe Biden kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Golkar Siap Antarakan Dedi Mulyadi jadi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta
Baca juga: PENSIUNAN Jenderal Bintang 3 Sindir Iptu Rudiana yang Ditipu Anak Kecil: Polisi Kok Dibohongi
Dalam panggilan telepon pada hari Kamis, Biden membahas pengerahan militer AS yang baru untuk melindungi dari kemungkinan serangan rudal balistik dan pesawat nirawak, menurut Gedung Putih.
Pada April 2024, pasukan AS mencegat puluhan rudal dan pesawat nirawak yang ditembakkan Iran terhadap Israel dan membantu menjatuhkan hampir semuanya.
Kini, para pemimpin AS khawatir tentang meningkatnya kekerasan di Timur Tengah sebagai respons atas serangan Israel baru-baru ini terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah, yang memicu ancaman pembalasan.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, pasukan Israel mengebom sekolah lain yang menjadi tempat penampungan warga Palestina yang mengungsi di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai 60 lainnya.
Sebagian besar korban adalah anak-anak.
Hamas mengatakan pihaknya telah memulai proses konsultasi luas untuk memilih pemimpin baru menyusul pembunuhan kepala politiknya Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan Haniyeh terbunuh oleh proyektil “jarak pendek” yang ditembakkan dari luar kediamannya dan kembali menjanjikan respons “keras” atas pembunuhannya.
Setidaknya sembilan orang, termasuk dua komandan Hamas dan Jihad Islam Palestina, tewas dalam serangan Israel di dekat Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki.
Para negosiator Israel kembali ke Israel tanpa ada terobosan dalam perundingan gencatan senjata, sementara para pengunjuk rasa berunjuk rasa di Tel Aviv dan Yerusalem menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pemilihan umum.
Baca juga: Dari Jet F-15E hingga Kapal Serbu Amfibi, Daftar Bantuan Tempur AS untuk Bantu Israel Hadapi Iran Cs
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan bahwa ia menyabotase perundingan gencatan senjata.
Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di kota-kota di seluruh dunia, termasuk Jakarta, London dan Rawalpindi, dalam solidaritas dengan warga Palestina termasuk mereka yang dipenjara oleh Israel, menuntut diakhirinya perang di Gaza.
Setidaknya 39.550 orang tewas dan 91.280 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.
Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
| ANIES Sentil Universitas Oxford Tak Cantumkan Nama Peneliti Indonesia Soal Temuan Rafflesia Hasselti |
|
|---|
| REKOMENDASI Penutupan PT TPL dan PT GRUTI: Upaya Menjaga Kesejahteraan Masyarakat dan Lingkungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Amerika-Serikat-mengirim-35-miliar-dolar-sss.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.