Berita Viral

SOSOK Pria di Gunungpati Makan 10 Kucing Dalam Setahun Untuk Obat Diabetes, Sempat Pamer Dagingnya

Pria di Gunungpati Kota Semarang mengaku telah memakan 10 kucing untuk obat diabetes. Dia mengaku setelah banyak warga yang merasa curiga kehilangan k

HO
Pria di Gunungpati Kota Semarang mengaku telah memakan 10 kucing untuk obat diabetes. Dia mengaku setelah banyak warga yang merasa curiga kehilangan kucing.  

TRIBUN-MEDAN.com - Pria di Gunungpati Kota Semarang mengaku telah memakan 10 kucing untuk obat diabetes. Dia mengaku setelah banyak warga yang merasa curiga kehilangan kucing. 

Kasus pria makan kucing di Gunungpati ini viral di media sosial. 

Kasus ini terungkap setelah percakapannya dengan anak kosnya dibagikan ke media sosial. 

Pria ini memiliki usaha indekos di Gunungpati. 

Peristiwa tersebut ramai setelah diunggah oleh akun Tiktok @three.in.onee.

Bahkan pelaku sengaja memakan itu untuk penyembuhan sakitnya.

"Daripada saya mati," kata pelaku dalam rekaman video.

Dalam unggahannya, akun tersebut memperlihatkan bekas tempat pemotongan kucing disertai dengan percakapan pelaku dan pembuat video.

"Dengan gampangnya ngaku dia pelaku hilangnya kucing selama ini," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Baca juga: Simak Keunggulan yang Diusung Xiaomi TV A Pro 2025, Harga Mulai Rp 4 Jutaan

Baca juga: Polres Samosir Amankan Pelaku Pencurian Handphone di Warung Makan

Penjelasan Polisi

Dikonfirmasi soal peristiwa tersebut, Kapolsek Gunungpati Semarang, Kompol Agung Raharjo membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, tadi kan viral," jelas Agung kepada Kompas.com, Rabu (7/8/2024).

Dia mengaku baru mengetahui ada orang yang memakan daging kucing di Kecamatan Gunungpati setelah video tersebut viral di medsos.

"Terus langsung kita cari tempat kejadian perkara (TKP). Tak tahunya TKP berada di Kelurahan Sekaran, Gunungpati," kata dia.

Baca juga: Heboh Bapak Kos di Semarang Makan Daging Kucing Oren, Ahli: Tidak Ada Manfaat, Bawa Bibit Penyakit

Informasi yang dia dapatkan, pelaku telah memakan daging kucing selama satu tahun.

Alasannya untuk dijadikan obat diabetes.

"Sudah 10 kali, selama setahun," paparnya.

Baca juga: VIRAL Calon Istri Ketahuan Tidur dengan 6 Pria Sekaligus Saat Pesta Lajang, Pernikahan Auto Batal

Baca juga: Dua HP Oppo dari Reno 12F Series Segera Hadir di Indonesia, Simak Bocoran Spesifikasinya

Bawa Bibit Penyakit

Mengutip dari web Unair, Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner SIKIA, Prima Ayu Wibawati drh M Si mengatakan konsumsi daging kucing sangatlah tidak etis.

Jika melihat UU No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diubah dengan UU 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009. Ternak memanglah hewan peliharaan, namun diperuntukkan untuk pangan manusia.

“Dari UU itu, daging kucing bukan produk hewan yang masuk kriteria dikonsumsi manusia. Jadi ini merupakan tindakan penyalahgunaan. Apapun alasan (konsumsi, red) hanyalah dalih untuk menghalalkan dan membenarkan pendapat pengkonsumsi tersebut,” jelasnya.

Prima menyebutkan kucing memang tidak ada standarisasi pemotongan hingga pemakaiannya. Sehingga memang tidak ada jaminan keamanan untuk dikonsumsi manusia.

“Sudah jelas jaminan keamanannya tidak ada. Mulai dari penangkapan, transportasi ternak hingga bagaimana cara penyembelihannya, kita gak tau. Mungkin saja kucing membawa bibit penyakit,” sebutnya.

Potensi Bahaya Meat Borne Disease

Potensi zoonosis terpampang nyata dari kegiatan konsumsi daging kucing, karena tidak memiliki standarisasi jaminan keamanan pangan.

Berbagai penyakit meat borne disease seperti Tuberculosis, Brucellosis, Salmonellosis, Botulism, Staphylococcal Meat Intoxication, Taeniasis, Trichinosis hingga Clostridiosis berpotensi menginfeksi pengkonsumsi daging kucing.

Bahkan infeksi rabies pun dapat menyerang.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved