Berita Viral
SOSOK Mega dan Widi Saksi Baru Kasus Vina, Yakin Temannya Tewas Kecelakaan:Pinjam Uang Beli Pembalut
Sosok dua wanita menjadi saksi baru dalam kasus Vina Cirebon. Dua wanita ini merupakan teman dari Vina yakni Mega dan Widi.
TRIBUN-MEDAN.com - Sosok dua wanita menjadi saksi baru dalam kasus Vina Cirebon. Dua wanita ini merupakan teman dari Vina yakni Mega dan Widi.
Mereka memliki keyakinan bahwa Vina dan Eky bukan dibunuh melainkan mengalami kecelakaan pada 27 Agustus 2016.
Kedua wanita ini bakal menjadi saksi dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Saka Tatal.
Salah satu kuasa hukum Mega dan Widi, Muchtar Effendy, mengonfirmasi bahwa kedua saksi ini telah memberikan kuasa kepada tim kuasa hukum untuk mendampingi mereka di pengadilan.
Muchtar menegaskan pentingnya kesaksian dari Mega dan Widi, yang sebelumnya disebutkan oleh kakak almarhumah Vina sebagai teman dekatnya.
"Ya baik, selamat malam rekan-rekan, terlihat di samping kanan saya ini Mega dan di kiri saya ini adalah Widi. Mereka adalah yang dulu dalam penyampaian kakaknya almarhumah Vina bahwa Vina punya dua teman perempuan, yang satu gemuk dan satu kurus, ya ini lah orangnya."
"Yang gemuk adalah Mega, yang kurus adalah Widi," ujar Muchtar saat diwawancarai media di salah satu hotel di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (29/7/2024) malam.
Ia melanjutkan, bahwa Mega dan Widi memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Vina, sehingga apapun yang dilakukan oleh Vina semasa hidupnya, mereka tahu.
Baca juga: Juara ASEAN Cup U-19 Dikesampingkan, Indra Sjafri Ungkap Target Sebenarnya 17 September Mendatang
Baca juga: Ramalan Zodiak 31 Juli 2024, Aries Harus Bisa Tegar Jalani Hidup, Leo akan Sangat Bahagia
Hal ini memberikan harapan bahwa kesaksian mereka akan sangat relevan dan signifikan dalam mengungkap fakta-fakta baru di persidangan.
"Pada malam hari ini secara verbal, mereka telah memberikan kuasanya kepada kami, yang kebetulan kebanyakan datang dari Peradin."
"Tetapi bukan berarti semua kuasa hukum yang mendampingi Mega dan Widi ini harus dari Peradin, tidak. Silakan dari mana pun."
"Namun karena kebetulan saya adalah anggota Peradin, mau tidak mau saya harus membawa bendera itu," ucapnya.
Muchtar juga menegaskan, bahwa kesaksian yang akan disampaikan oleh Mega dan Widi di persidangan besok diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan mungkin meringankan posisi Saka Tatal serta tujuh terpidana lainnya.
"Saya kira lebih bagus kita lihat saja besok, apa yang mereka sampaikan."
"Yang jelas, kalau menurut kami tim kuasa hukumnya adalah hal yang muncul dan mudah-mudahan menjadikan hal yang memudahkan terhadap pihak yang mengajukan PK," jelas dia.
Sidang PK yang akan digelar pada Selasa (30/7/2024) dengan agenda menghadirkan saksi fakta oleh pemohon ini, diharapkan dapat memberikan keadilan dan kebenaran terkait kasus yang telah menjadi perhatian publik ini.
Mega dan Widi, dengan pengetahuan mereka tentang keseharian Vina, diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi proses hukum ini.
Seperti diketahui, dua sahabat almarhum Vina, Mega Lestari dan Widia Sari mengungkap keterangan yang mematahkan kronologi tewasnya Vina versi berita acara acara pemeriksaan (BAP) polisi.
Mega dan Widia mengungkap chat (pesan) terakhirnya dengan Vina pada malam maut 27 Agustus 2016 silam.
Di kanal YouTube Diskursus Net, Widia dan Mega bercerita tentang detik-detik Vina dan Eki ditemukan tewas.
Dua wanita asal Cirebon itu adalah orang terakhir yang berkomunikasi dengan Vina.
Sebab pada tanggal 27 Agustus 2016 itu, Mega dan Widia sempat menjemput Vina di rumahnya di Desa Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Vina Korban Kecelakaan
Almarhumah Vina diduga tidak menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Kasus ini perlahan mulai mengarah ke peristiwa kecelakaan.
Vina dan Eky diyakini mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan tewas pada 27 Agustus 2016 silam.
Kenapa begitu?
Pernyataan ini muncul setelah terkuak sumber darah dan lendir di kelamin Vina.
Nenek Euis, orang yang memandikan jenazah Vina menjelaskan bahwa Vina tak menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.
Katanya, dia melihat langsung kondisi alat vital Vina yang tidak mengalami bekas rudapaksa.
Hal ini diungkap nenek Euis saat berbincang dengan Muchtar Effendi, Kuasa hukum dua teman dekat Vina, Widia dan Mega
"Alat vitalnya dikorek dibersihin, keluar lendir-lendir campur darah Pak," ucap Nenek Euis.
"Kok banyak," .
"Ada dua foto yang membuat saya meyakini apa yang dikirimkan oleh Ibu Titin tentang alur kejadian kematian Vina dan Eky," kata Muchtar seperti dikutip dari Bravos Channel yang tayang pada Minggu (28/7/2024).
Ia mengatakan foto pertama bergambar perempuan memakai kaos hitam dan rompi putih-putih.
Foto itu berkolerasi dengan keterangan kliennya, Widia.
"Bahwa sebelum Vina keluar rumah, meminjam bajunya Widia itu cocok sesuai," katanya.
Muchtar melanjutkan foto kedua yang menurutnya agak sensitif.
Korban Pinjam Uang untuk Beli Pembalut
Kendati demikian, ia perlu menyampaikannya ke publik demi membongkar kasus ini agar kian benderang.
"Mau tidak mau saya harus ungkap ini. (Korban perempuan) Hanya memakai celana dalam (foto kedua yang dikirimkan Titin)," katanya.
Foto kedua itu diambil pada saat korban perempuan itu berada di rumah sakit.
Berdasarkan keterangan Titin, kata Muchtar, perempuan itu sedang dicek.
"Nah, saya sempat bertanya, bu (Titin) ini foto laki-laki atau perempuan? Ibu Titin menyampaikan "Pak, itu foto perempuan. Itu lah foto Vina"," kata Muchtar menceritakan percakapannya dengan Titin.
Muchtar pun sempat mengerutkan dahi.
Ia kembali bertanya kepada Titin soal hal janggal yang dilihatnya pada foto tersebut.
"Loh kok beda, mohon maaf, di bagian selangkangannya?" kata Muchtar kepada Titin.
"Itu seorang perempuan yang sedang memakai pembalut"," jawab Titin.
Muchtar pun menyimpulkan apa yang disampaikan Titin Prialianti bersesuaian dengan kesaksian Widia.
Sebab, sore itu Vina meminjam uang Rp 50.000 kepada Widia untuk membeli mie instan dan pembalut.
Patut diduga darah dan lendir yang ditemukan Nenek Ais, karena Vina tengah mengalami menstruasi.
Lalu Muchtar meyakini bahwa peristiwa ini bukanlah pembunuhan dan pemerkosaan melainkan kecelakaan.
Ia beralasan karena di dalam foto yang dikirimkan Titin, Vina masih memakai celana dalam dengan rapih.
"Nah logikanya, kalau memang Vina adalah korban rudapaksa paling tidak celana dalamnya melorot, tidak di tempatnya atau mungkin tidak sama sekali memakai celana dalam. Ini rapih seolah-olah tidak ada yang mengubah posisi celana itu," pungkasnya.
Kendati demikian, Muchtar tetap berkesimpulan bahwa sosok yang hanya bisa membongkar kasus ini adalah Iptu Rudiana sendiri.
"Saya akhirnya tetap berpegang kepada pemikiran saya. Yang tahu semua ini adalah Rudiana, karena dari awal Rudiana membuat alur peristiwa pidana yang meyakinkan ke publik bahwa ini harus begini. Padahal, peristiwa yang sebenarnya tidak seperti itu," pungkasnya.
Mungkinkah Terjadi Dalam 12 Menit?
Muchtar Effendi menjelaskan di dalam berkas perkara persidangan tahun 2017, disampaikan bahwa sekitar jam 22.30 WIB Sabtu (27/8/2016), Eky dan Vina dinyatakan meninggal dunia.
Sementara berdasarkan keterangan Mega dan Widia, sekitar jam 22.18 WIB, Vina masih menghubungi Widia.
"Kalau enggak salah jam 22.18 menit itu Vina masih missed called berulang kali kepada Widi sebagai teman yang paling didekatinya, karena sebelumnya Widi ditelepon sama Vina diajak main sekitar jam 22 lebih belasan menit itu, Widi ditelepon oleh Vina diajak main."
"Cuman karena memang Widi tidak berkenan untuk main keluar akhirnya (panggilan) telepon itu atau ajakan itu diabaikan," ujar Muchtar Effendi seperti dikutip dari iNews yang tayang pada Minggu (28/7/2024).
Mega yang melihat panggilan tak terjawab dari Vina kemudian meminta Widi untuk menjawab panggilan itu.
Namun, Widi sudah merasa bahwa panggilan itu untuk mengajaknya main keluar.
Karena tak dijawab Widi, Mega lalu mengirimkan pesan kepada Vina.
"Mega itu mengirim SMS ke Vina, dengan panggilan 'dek', seolah-olah menyapa, tapi panggilan yang disampaikan lewat SMS itu tidak pernah direspons oleh Vina. Kedua orang sahabatnya ini berpikir jangan-jangan memang lagi arah pulang itu ya," ujarnya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, lanjut Muchtar, ramai di status Blackberry Messenger (BBM) bertuliskan ucapan duka cita Rest in Peace (beristirahat dalam damai) untuk Eky.
Di sini lah letak kecurigaan Muchtar Effendi.
Keterangan Mega dan Widia kemudian didalami oleh Muchtar.
Ia justru menyingkap fakta baru dan menarik.
"Kenapa (menarik)? Karena hanya berselang bebeberapa belas menit saja atau mungkin kan 22.30 WIB aja Vina udah enggak jawab, artinya dari 22.18 WIB sampai 22.30 WIB itu hanya beberapa belas menit saja, kami berpikir apakah iya, pembunuhan yang sebegitu kejam dan dilakukan juga rudapaksa kepada Vina berlangsung beberapa menit?" pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
KASUS VINA CIREBON
Mega dan Widi
sidang Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Saka
Tribun-medan.com
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sosok-dua-wanita-menjadi-saksi-baru-dalam-kasus-Vina-Cirebon-ssss.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.