Berita Viral

SOSOK Kamala Harris yang didukung Presiden Joe Biden untuk Melawan Donald Trump di Pilpres AS 2024

Sosok Kamala Harris yang didukung Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk melawan Donald Trump di Pilpres AS 2024.

Editor: AbdiTumanggor
Instagram @kamalaharris
Joe Biden dan Kamala Harris. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Kamala Harris yang didukung Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk melawan Donald Trump di Pilpres AS 2024.

Joe Biden telah menyatakan mundur dari pencalonan sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS).

Pengumuman mundurnya Joe Biden dalam pencalonan di Pilpres AS disampaikan pada Minggu (21/7/2024) waktu Amerika.

Setelah mundur dari pencalonannya, Biden kini mendukung wakil presidennya, Kamala Harris, untuk maju dalam Pilpres AS 2024.

"Rekan-rekan Demokrat,saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya pada tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden.

Joe Biden mengingat momen dirinya memilih Kamala sebagai calon wakil presiden mendampingnya saat maju dalam Pilpres AS tahun 2020. Dia menilai hal itu sebagai keputusan terbaik di hidupnya.

"Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," tulis Biden.

Kini, Biden meminta seluruh pendukungnya bersatu mendukung Kamala demi mengalahkan Donald Trump pada Pilpres AS tahun ini.

"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat - inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump. Mari kita lakukan," kata Biden.

Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump vs Kamala Harris. (Kolase Tribun Medan)
Pilpres Amerika Serikat: Donald Trump vs Kamala Harris. (Kolase Tribun Medan) 

Diapresiasi Kamala dan Barack Obama

Kamala Harris dan Barack Obama memuji sikap Biden sebagai bentuk patriotik.

"Dengan tindakan tanpa pamrih dan patriotik ini, Presiden Biden melakukan apa yang telah dia lakukan sepanjang masa pengabdiannya; menempatkan rakyat Amerika dan negara kita di atas segalanya,"ujar Kamala Harris dilansir AFP, Senin (22/7/2024).

Kamala mengaku terhormat bisa mendapatkan dukungan dari Jo Biden.

Dia bertekad bisa mengalahkan Donald Trump dalam gelaran pemilihan Presiden AS mendatang.

"Saya merasa terhormat mendapat dukungan presiden dan niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini. Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat dan menyatukan bangsa kita untuk mengalahkan Donald Trump,"ujar Kamala optimistis.

Barack Obama. (www.bookstr.com)
Barack Obama. (www.bookstr.com) (www.bookstr.com)

Di sisi lain,Barack Obama memuji keputusan Joe Biden untuk mundur dalam pencalonan di Pilpres Amerika Serikat (AS) tahun 2024. Mantan Presiden AS ini menyanjung Biden sebagai pelayan publik yang sejati.

"Saya tahu Joe tidak pernah mundur dari pertarungan," bunyi pernyataan dari Kantor Barack dan Michelle Obama dilansir CNN, Senin (22/7/2024).

Obama mengatakan keputusan mundur sebagai calon presiden merupakan pilihan sulit bagi Biden. Namun, ia yakin Biden telah memikirkan secara matang saat akhirnya memutuskan untuk mundur dalam kontestasi Pilpres AS 2024.

"Baginya, melihat lanskap politik dan memutuskan bahwa ia harus menyerahkan jabatannya kepada calon baru tentu merupakan salah satu hal terberat dalam hidupnya. Tapi saya tahu dia tidak akan mengambil keputusan ini kecuali dia yakin keputusan itu tepat untuk Amerika," ujar Obama.

Obama menilai keputusan tersebut merupakan bentuk cinta Biden kepada Amerika. Dia menyebut mantan wakil presidennya itu sebagai pelayan sejati bagi publik Amerika Serikat.

"Ini adalah bukti kecintaan Joe Biden terhadap negara-dan contoh bersejarah dari seorang pelayan negeri yang sejati yang sekali lagi mendahulukan kepentingan rakyat Amerika di atas kepentingannya sendiri, sehingga generasi pemimpin masa depan sebaiknya mengikutinya," kata Obama.

Baca juga: Putin Beri Sanksi Balasan Wapres AS Kamala Haris Hingga Bos Facebook Zuckerberg Dilarang Masuk Rusia

Baca juga: Penghasilan Presiden Joe Biden-Istri Lebih Kecil Dibanding Wapres Kamala Harris-Suami

Wakil Presiden AS, Kamala Harris
Wakil Presiden AS, Kamala Harris (instagram/ @kamalaharris)

Sosok dan Profil Kamala Harris

Kamala Devi Harris atau Kamala Harris lahir di Oakland, California pada 20 Oktober 1964.

Ia dibesarkan di lingkungan yang mayoritas penduduknya adalah orang Afrika-Amerika di Berkeley.

Kamala bahkan pernah dibawa ke demonstrasi hak-hak sipil saat masih balita.

Ibu Harris, Shyamala, beremigrasi dari India untuk kuliah di University of California, Berkeley, tempat ia bertemu dengan ayah Harris yang kelahiran Jamaika, Donald.

Shyamala meniti karier sebagai peneliti kanker payudara yang terkenal, sementara Donald menjadi profesor ekonomi di Universitas Stanford.

Orang tua Harris bercerai saat ia berusia tujuh tahun, dan pada usia 12 tahun ia pindah bersama ibu dan saudara perempuannya ke Montreal, Quebec, Kanada.

Ia belajar berbicara bahasa Prancis selama berada di Quebec dan menunjukkan naluri politiknya yang berkembang dengan mengorganisasi protes terhadap pemilik gedung yang tidak mengizinkan anak-anak di lingkungannya bermain di halaman.

Pendidikan Kamala Harris

Kamala bersekolah di Westmount High School di Quebec, tempat ia mendirikan grup tari bersama seorang teman.

Kembali ke Amerika Serikat untuk masuk ke Howard University di Washington, D.C., ia terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa seni liberal dan bergabung dengan tim debat, dalam perjalanannya meraih gelar sarjana seni dalam ilmu politik dan ekonomi.

Kamala kemudian mendaftar di University of California, Hastings College of the Law, dan memperoleh gelar J.D. pada tahun 1989.

Awal Karier Kamala Harris

Setelah diterima di State Bar of California pada tahun 1990, Harris memulai kariernya sebagai wakil jaksa wilayah di Alameda County.

Ia menjadi pengacara pengelola Career Criminal Unit di Kantor Kejaksaan Wilayah San Francisco pada tahun 1998.

Pada tahun 2000 ia diangkat menjadi kepala Divisi Komunitas dan Lingkungan, di mana selama waktu itu ia mendirikan Biro Peradilan Anak pertama di negara bagian tersebut.

Pada tahun 2003, Harris mengalahkan petahana Terence Hallinan, mantan bosnya, untuk menjadi jaksa wilayah San Francisco.

Kamala kemudian melanjutkan pendakian politiknya dengan mengalahkan Jaksa Wilayah Los Angeles County Steve Cooley untuk jabatan Jaksa Agung California pada November 2010.

Ini menjadikannya orang Afrika Amerika pertama dan wanita pertama yang memegang jabatan jaksa agung California.

Pada November 2016, Kamala dengan mudah mengalahkan Anggota Kongres Loretta Sanchez untuk kursi Senat AS dari California, sehingga menjadi wanita Afrika-Amerika kedua dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang masuk Senat.

Pada 21 Januari 2019, selama wawancara Hari Martin Luther King Jr. di Good Morning America, Kamala menyatakan akan mengikuti pilpres.

Namun pada Desember 2019 ia mundur dari pemilihan dan kemudian menjadi calon wakil presiden Biden dengan elektabilitas yang tinggi.

Kamala sebelumnya menikah dengan pengacara Doug Emhoff di Santa Barbara, California pada 22 Agustus 2014.

Ia adalah ibu tiri dari kedua anak Emhoff, Ella dan Cole, yang memanggilnya dengan panggilan "Mamala."

Kamala menerbitkan dua buku pada awal tahun 2019: The Truths We Hold: An American Journey yang merefleksikan hubungan pribadi dan pendidikannya, dan Superheroes Are Everywhere, memoar lain yang disajikan dalam bentuk buku bergambar untuk anak-anak.

Ia pertama kali menjadi penulis pada tahun 2009 dengan Smart on Crime: A Career Prosecutor's Plan to Make Us Safer, yang mengeksplorasi filosofi dan ide-idenya untuk reformasi peradilan pidana di AS.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Joe Biden Majukan Kamala Harris vs Donald Trump di Pilpres AS 2024, Ini Profil Kamala Harris

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved