MotoGP 2024

Imbas Tumbal Baby Alien, 2 Pebalap Bakal Lebih Perih Rasakan Tekanan di Aprilia dan KTM

Diklaim tumbal kehadiran Marc Marquez, Nasib Jorge Martin dan Enea Bastianini pada MotoGP

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Karim Jaafar/AFP
Dari kiri ke kanan, Brad Binder (Red Bull KTM), Francesco Bagnaia (Ducati), Jorge Martin (Pramac) di podium MotoGP Qatar 2024 di Sirkuit Lusail, Minggu (10/3/2024) 

Tribun-Medan.com - Diklaim tumbal kehadiran Marc Marquez, Nasib Jorge Martin dan Enea Bastianini pada MotoGP musim depan dibayangi kabar tak sedap.

Yakni tentang tuntutan kerja Aprilia dan KTM yang disebut-sebut tidak manusiawi.

Baca juga: Warga Komplek J City dan Petugas Dishub Ribut karena Parkir Berlangganan, Bobby: Kami Minta Maaf

Perubahan pergerakan di bursa transfer pembalap MotoGP yang menarik dinantikan adalah kepindahan para 'tumbal' Marc Marquez Si Baby Alien. 

Ada Jorge Martin yang batal direkrut ke pabrikan Ducati dan akhirnya bergabung ke Aprilia.

Jorge Martin
Jorge Martin (Twitter Jorge Martin)

Enea Bastianini lalu terdepak dari Ducati langsung setelah kursinya diperuntunkkan Marquez, akan berlabuh ke KTM Tech3.

Gambaran menantikan dua pembalap muda, cepat dan bertalenta sudah sempat dielu-elukan.

Enea Bastianini raih pole position di sesi Kualifikasi MotoGP Portugal 2024
Enea Bastianini raih pole position di sesi Kualifikasi MotoGP Portugal 2024 (Twitter/Enea Bastianini)

Terlebih, Aprilia dan KTM sejauh ini menjadi dua pabrikan Eropa yang paling mampu mendekati Ducati dari segi ketangguhan motor di lintasan.

Tidak seperti Honda dan Yamaha yang sedang terseok-seok dengan motor mereka yang masih jadi pesakitan.

 

Namun demikian, gambaran melihat bagaimana kompetitifnya Aprilia dengan memiliki Martin atau KTM dengan mengandalkan Bastianini, ternyata justru diselimuti kabar kurang sedap.

 

Kabar tersebut disampaikan oleh mantan kepala kru Valentino Rossi, Ramon Forcada.

 

Mantan kepala kru senior di MotoGP itu mengungkapnya dalam pdcast Duralavita.

 

Forcada cemas dengan situasi di paddock KTM dan Aprilia karena saat ini mereka sedang mengalami krisis internal.

 

Alasannya karena sebagian staf tim tersebut merasa tidak ingin melanjutkan kerja di sana akibat jam kerja dan lingkungan yang sangat menekan.

 

"Aprilia dan KTM memiliki beban kerja yang brutal," kata Ramon Forcada dikutip BolaSport.com dari Todo Circuito.

 

"Itu baru jam kerjanya saja. Ketika balapan Grand Prix-nya selesai, mereka akan mengadakan rapat dan melaporkan semua yang terjadi selama akhir pekan itu, dan mengulang semuanya (apa saja yang dilakukan)."

Baca juga: Police Go To School, Binmas Polres Tebingtinggi Sosialisasi Ran Pijar di SMP YPN

Baca juga: Klub Milik Orang Indonesia Tancap Gas Beli Pemain, Eks Rekan Messi jadi Target Selanjutnya

"Mekanik dan kru seperti ingin meledak, tetapi mereka tidak diberi imbalannya (untuk lembur)."

 

"Jika Anda sudah berkeluarga, Anda tidak akan hidup dengan situasi kerja semacam itu," tandasnya.

 

Masalah yang disorot Forcada adalah jam kerja yang sangat padat dan itu terus dilakukan dalam setiap seri balapan.

 

Padahal, ada 22 seri balapan dalam satu musim ini. Belum termasuk jadwal tes resmi dan tes privat mereka.

 

Tidak ada hari istirahat dalam sela-sela pekerjaan tersebut. Dan ini yang ditengarai menjadi penyebab KTM dan Aprilia agak melempem setelah memasuki paruh musim, karena mekanik dan krunya kelelahan.

 

"Setiap hari balapan Grand Prix, mereka (mekanik dan kru) sampai di garasi pukul 7 pagi dan baru meninggalkan balapan pukul 8 malam," jelas Forcada.

 

"Ada 22 seri balapan ditambah hari-hari tes, dan sisa pekerjaan mereka yang lain. Semua orang lelah."

Baca juga: Sidang Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2024 Gagal Lagi, Anggota DPRD Siantar Sibuk Urus Politik?

Baca juga: Juara MotoGP Akhirnya Melepas Masa Lajang, Nikahi Domizia Castagnini di Paruh Musim

"Memang ada banyak faktor (mengapa mereka menurun), tetapi ini adalah salah satunya," ujar Forcada.

Jika mekanik dan kru terlalu diforsir, hal ini tentu mengakibatkan dampak yang kurang bagus bagi pembalap mereka masing-masing. Terutama dari pembacaan data telemetri hingga set-up motor.

Baca juga: Warga Komplek J City dan Petugas Dishub Ribut karena Parkir Berlangganan, Bobby: Kami Minta Maaf

(*/Tribun-Medan.com) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved