Wisata Kepri

Dinas Pariwisata Kepri Lirik Potensi Wisata Pacuan Kuda

Kepri melihat peluang besar di tengah rencana penutupan beberapa atraksi wisata, termasuk pacuan kuda, di negara tetangga seperti Singapura

|
Editor: Satia
ISTIMEWA
AGROWISATA DI BATAM - Seorang pengunjung mencoba kegiatan berkuda di JMB Eco Park, Marina City Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (9/12/2023). (TribunBatam.id/Hening Sekar Utami) 

TRIBUN-MEDAN.com, BATAM -  Kepulauan Riau (Kepri) tengah mempertimbangkan untuk mengembangkan ide baru pariwisata. 

Kepri yang terkenal dengan keindahan pantai, destinasi religi dan kuliner tengah berencana untuk memaksimalkan potensi wisata dari sirkuit pacuan kuda.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Guntur Sakti saat memberikan keterangan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Guntur Sakti saat memberikan keterangan. (Tribun Medan/ IST)

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti mengungkapkan, Kepri melihat peluang besar di tengah rencana penutupan beberapa atraksi wisata, termasuk pacuan kuda, di negara tetangga seperti Singapura. 

Guntur Sakti menilai, Kepri dapat menarik pasar peminat pacuan kuda di Singapura.

Baca juga: Kadis Pariwisata Guntur Sakti Paparkan Strategi Pariwisata Kepri

Hal ini mengingat, lapangan golf dan pacuan kuda di negara tetangga tersebut dikabarkan akan tutup setelah 2024 ini.

Kepri dinilai memiliki area lokasi yang cocok untuk dikembangkan sebagai arena pacuan kuda bertaraf internasional.

Hal ini disejalankan pula dengan pengembangan dan penyempurnaan wisata golf di wilayah tersebut.

Saat ini, Kepri akan memiliki 9 lapangan golf yang menjadi wadah bagi para pegolf domestik maupun mancanegara; 7 di antaranya di Batam, dan 2 di Bintan.

Baca juga: Gubernur Ansar Ahmad Pastikan Kepri dan Batam Tetap Aman Bagi Wisatawan

"Dikabarkan golf dan pacuan kuda di Singapura akan tutup. Nah, ini bisa jadi peluang juga bagi kita untuk mengembangkan pacuan kuda di Kepri," ujar Guntur, pada Minggu (21/7/2024).

Menurutnya, sementara negara tetangga, Singapura, mengalami keterbatasan lahan untuk mengembangkan pariwisata golf dan pacuan kuda.

Sementara Provinsi Kepri justru mengalami surplus playground yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata baru.

Dengan adanya beragam destinasi wisata seperti ini, maka diharapkan target kunjungan wisatawan mancanegara dapat tercapai.

Saat ini, pihaknya tengah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk investor dan komunitas berkuda.

Ia optimistis rencana pengembangan sport tourism pacuan kuda di Kepri dapat menarik minat wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang memang memiliki tradisi kuat dalam olahraga berkuda.

"Kami akan perkuat kerjasama dengan tourism di negara-negara tetangga," tambah Guntur Sakti. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved