Anak Binaan Perlu Penanganan, LPKA Medan Gandeng Psikologi USU Gelar FGD Terapi Hortikultura
LPKA Medan bersama mahasiswa Psikologi USU menggelar Focus Group Discussion Terapi Hortikultura
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Medan bersama mahasiswa Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Terapi Hortikultura.
Kegiatan ini untuk mengembangkan kesejahteraan psikologis untuk anak binaan LPKA medan.
"Beberapa penyebab anak binaan LPKA Medan mengalami stress saat menjalani masa pembinaan disebabkan rasa bosan karena kurang aktivitas. Lalu, ada rasa bersalah terhadap orangtua," ujar petugas pembinaan LPKA Medan, Purnama Laoli kepada media.
Baca juga: Plt Kepala LPKA Medan Hadiri Penutupan Rekonsiliasi Laporan Keuangan, Berikut Penjelasannya
Ia menambahkan, kecemasan terhadap penerimaan diri setelah bebas, takut tinggal di LPKA Medan hingga cemas memikirkan putusan hukuman.
"Banyak di antara mereka mengalami stress karena banyak kekhawatiran, cemas dan bahkan takut menghadapi masa depan. Sebab, anak binaan sangat memerlukan penanganan," katanya.
Sedangkan, Dosen Pembimbing Fakultas Psikologi USU, Suri Mutia Siregar menyampaikan, satu di antara cara untuk menurunkan stress anak binaan dengan terapi hortikultura.
Lebih lanjut ia bilang terapi ini menggunakan Teknik intervensi dengan menggunakan media tanaman, aktivitas berkebun serta pendekatan alam sekitar.
"Setelah dilakukan rangkaian terapi hortikultura, kami menemukan anak binaan yang mengikuti kegiatan mengalami penurunan tingkat stres. Dan, peningkatan kesejahteraan psikologis. Kami berharap rangkaian terapi ini bisa terus dilanjutkan anak binaan," ungkapnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/LPKA-Medan-Gelar-FGD-Terapi-Hortikultura.jpg)