News Video
Kisah Haru Saat KPUD Lakukan Verfak Jalur Perseorangan Jelang Pilkada Serentak Tahun 2024 di Toba
Verifikasi faktual jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) tengah berlangsung di Kabupaten Toba.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE - Verifikasi faktual jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) tengah berlangsung di Kabupaten Toba.
Komisioner KPUD Toba Helderia Purba mengaku terharu saat mendengar kisah PPS saat melakukan verifikasi faktual untuk bapaslon jalur perseorangan jelang pilkada serentak 2024 di Toba. PPS adalah ujung tombak dalam penyelenggaraan verifikasi faktual tersebut.
"Para PPS pun jumpai para pemberi dukungan itu dijumpai hingga ke ladang, tempat yang bersangkutan bekerja," ujar Komisioner KPUD Toba Helderia Purba, Selasa (9/7/2024).
"Misalnya di Ajibata tepatnya ke Sirungkungon, mereka sudah pesan kapa kayu, namun saat berada di lokasi, yang bersangkutan sudah pergi ke Danau Toba karena ia sebagai nelayan," tuturnya.
"Kita sangat bangga ya begitu mendengar para PPS kita berjuang demi terlaksananya verifikasi faktual," sambungnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan, rekapitulasi hasil verifikasi faktual sudah berakhir untuk tingkat kecamatan.
Untuk tingkat kabupaten, pihak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Toba akan melakukan rekapitulasi tingkat kabupaten dua hari mendatang.
"Setelah selesai rekapitulasi hasil verifikasi faktual (verfak) tingkat kecamatan, akan dilanjutkan pada tingkat kabupaten pada tanggal 11 Juli 2024. Untuk tingkat kecamatan sudah selesai pada tanggal 8 Juli 2024,"
"Pada tingkat kabupaten, kita akan mengundang pihak bapaslon, bawaslu, tokoh masyarakat dan stakeholder lainnya," ujarnya.
Pada rekapitulasi tingkat kabupaten, pihak KPUD akan menjelaskan berapa data perseorangan yang sudah dimasukkan ke sistem informasi pencalonan (silon) apakah memenuhi syarat (MS) atau tidak memenuhi syarat (TMS).
"Pada saat ini memang verfak tahap I, soal MS dan TMS akan disampaikan pada saat rekapitulasi tingkat kabupaten. Dan seterahnya masih ada verfak tahap II," sambungnya.
Selanjutnya, ia jelaskan soal perjuangan PPS dalam proses verfak di lapangan. Saat ditemui, yang bersangkutan (yang memeberikan dukungan melalui KTP) kerap tidak berada di lokasi saat ditemui. Bahkan, hingga ke tempat yang bersangkutan pun PPS mencarinya.
"PPS adalah ujung tombak dalam verfak ini. Pada umumnya, mereka memiliki kisah berbeda saat bertugas di lapangan. Ada yang sudah dikunjungi dengan perjalanan jauh, padahal yang bersangkutan tak ada di tempat," sambungnya.
"Ada juga dihubungi dengan video call toh tidak bisa karena jaringan internet bermasalah atau bahkan blankspot," pungkasnya.
(cr3/www.tribun-medan.com).
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|