Berita Viral

TERKUAK KENAPA ANIES Turun Level dari Capres ke Cagub Jakarta, Kaesang Bersedia Duet dengan Anies

Anies Baswedan menyatakan maju dalam Pilkada Jakarta. Setelah kalah dalam Pilpres 2024, Anies kembali turun level ke Pilgub Jakarta. 

Wartakota
Anies tak Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Tetap Gugat Hasil Pemilu ke MK, Sindir Ketua KPU 

TRIBUN-MEDAN.com - Anies Baswedan menyatakan maju dalam Pilkada Jakarta. Setelah kalah dalam Pilpres 2024, Anies kembali turun level ke Pilgub Jakarta

Muncul pertanyaan kenapa Anies mau turun level ke Pilgub padahal sudah maju di Pilpres 2024?  

Sejumlah Partai Politik sudah menyatakan dukungan ke Anies untuk maju di Pilgub 2024. 

Misalnya, Nasdem dan PKB. 

Peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro berpandangan langkah Anies kembali bertarung di gelaran politik lima tahunan, dalam hal ini Pilkada 2024 merupakan cara untuk mempertahankan pamornya sebagai modal di Pilpres 2029.

Menurut Siti hal tersebut sangat wajar dilakukan, mengingat Anies bukan ketua partai bahkan kader partai politik.

Kemudian Anies kemungkinan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Siti menilai jika di tahun politik ini Anies tidak mempertahankan pamornya, diprediksi namanya akan tenggelam dan akan sulit untuk meningkatkan kembali elektabilitasnya di Pilpres 2029 nanti.

"Kalau sudah tidak menjabat dan sebagainya mungkin dilupakan, selain itu Anies juga kan bukan ketua umum partai politik, dia kan perseorangan," ujar Siti, Jumat (14/6/2024) diikutip dari Antara.

Baca juga: Diarak Odong-odong, Ketua Relawan Nderek Guru Kembalikan Berkas ke Gerindra, Siap Maju Pilkada 2024

Baca juga: Mana Lebih Sehat, Daging Kambing atau Sapi? Simak Mana yang Lebih Tinggi Kolesterolnya

Siti menambahkan di sisi lain, masuknya dalam bursa bakal Cagub DKI membuat nama Anies menjadi pertimbangan partai politik.

Tidak hanya menjaga pamornya di tengah masyarkat, dengan kembali membidik kursi gubernur Jakarta Anies juga tetap berada tengah di lingkaran partai politik.

Sebab, Anies akan menjadi magnet bagi partai-partai lain dalam menjaga elektoral di DKI Jakarta untuk persiapan lima tahun ke depan.

Siti menilai fenomena tersebut merupakan gayung bersambut antara kedua pihak.

"Mungkin lebih dari satu partai nanti yang ingin mengusung Anies dan dalam hal ini Anies sebagai mantan Gubernur satu periode," ujar Siti.

Anies Nyatakan Maju Pilkada Jakarta, Kaesang Bersedia Jadi Wakil

Anies Baswedan memutuskan untuk kembali mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan, Jumat (14/6/2024) siang, setelah menerima rekomendasi pengusungan dari DPW PKB DKI Jakarta, Kamis (13/6/2024).

“Karena itu saya sampaikan, bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode ke dua,” ujar Anies di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024), dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, Anies enggan memberikan jawaban ketika ditanya progres komunikasi dengan Partai Nasdem.

Sebab, Nasdem yang juga mendukungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum memberikan rekomendasi pengusungan padanya untuk Pilkada DKI Jakarta 2024.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Pantas Nainggolan menegaskan bahwa pihaknya menunggu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P untuk memutuskan apakah mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan atau tidak dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Nanti kita tunggu, proses dari dewan pimpinan pusat," kata Pantas Nainggolan ditemui di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat sore.

Pantas Nainggolan menyampaikan, pihaknya sudah selesai melakukan penjaringan untuk nama-nama yang potensial dimajukan pada Pilkada Jakarta.

Ia mengakui, nama Anies salah satu yang terjaring oleh DPD PDI-P untuk dimajukan di Pilkada Jakarta, November.

"Salah satunya yang terjaring itu adalah Pak Anies Baswedan," ucap dia.

Baca juga: 4 Cara Memasak Daging Kambing agar Tidak Kehilangan Nutrisinya dan Tetap Sehat

Baca juga: Guru Honorer Nangis Saat Demo, Ucapan Ketua DPRD Garut Bikin Geram, tak Acuh: Kok Bahasanya Gitu Bu?

Selain Anies, DPD PDI-P DKI menjaring nama-nama lain yang merupakan kader internal PDI-P, semisal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ada juga nama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.

Ditanya bagaimana sikap partai untuk keputusan mengusung Anies, Pantas Nainggolan sekali lagi menyampaikan bahwa itu ranah DPP.

"DPD sudah melakukan penjaringan, jadi siapa yang sudah terjaring itu kemudian kita serahkan ke dewan pimpinan pusat," ujar dia.

Kaesang Bersedia Berduet dengan Anies Baswedan tanpa Harus Minta Izin ke Sang Ayah, Presiden Jokowi

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku dirinya tak perlu meminta izin dengan ayahnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. 

Kaesang menyebut, dirinya merupakan seorang ketua umum (ketum) partai politik yang juga memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta, sehingga tak perlu meminta restu sang ayah untuk maju di pesta demokrasi.

"Ya emang saya perlu izin (Pak Jokowi untuk duet dengan Anies)? Saya ketua umum, saya ada kursi di sini, beda dong," kata Kaesang di DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024). 

Kaesang juga tak khawatir relawan Pro Jokowi (Projo) menarik dukungan kepada dirinya bila memang duet dengan Anies terealisasi. 

Menurut dia, itu merupakan hak Projo dan setiap relawan memiliki pilihan masing-masing dalam memberikan dukungannya. 

"Itu balik lagi, itu kan dari teman-teman Projo, enggak masalah kan mereka punya pandangan politik yang berbeda, enggak masalah," ujar Kaesang.

Selain itu, ia mengaku siap jika nantinya malah berjodoh dengan Politikus Partai Golkar Ridwan Kamil. 

"Siap juga (dengan Ridwan Kamil), saya balik lagi namanya politik kita ya enggak masalah kok dengan siapapun," ujarnya. 

PKB buka peluang duetkan Anies-Kaesang

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasbiallah Ilyas menyebut, partainya membuka peluang untuk menduetkan Anies dengan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024.

Ia mengakui rencana tersebut sudah dikomunikasikan dengan jajaran PSI DKI Jakarta.

"Kita terbuka dengan Wakil Gubernur siapapun. Siapapun kita terbuka, termasuk dengan Mas Kaesang yang kemarin di media kan, tersebar itu di media bahwa Mas Kaesang mau menjadi wakil Pak Anies kan," kata Hasbiallah di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Sementara, Presiden Joko Widodo merespons kabar, putra bungsunya Kaesang Pangarep maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Menurut Presiden publik sebaiknya bertanya langsung kepada Kaesang mengenai kabar itu. "Tanyakan yang mempunyai nama, (tanyakan) Kaesang Pangarep," ujar Jokowi usai menghadiri peringatan HUT ke-52 HIPMI, di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).

Presiden Jokowi hanya memberikan jawaban singkat dan kemudian tersenyum.

Diberitakan sebelumnya, kabar Jokowi melarang Kaesang maju Pilkada Jakarta mulanya disampaikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Zulkifli setelah dirinya sempat berbincang dengan Jokowi usai rapat kabinet pada Senin (3/6/2024).

Saat kembali ditanya soal putusan Mahkamah Agung (MA) yang memperbolehkan calon kepala daerah berumur 30 tahun saat dilantik, Jokowi diklaim bersikeras tetap melarang Kaesang maju.

"Sekarang sudah boleh, Pak. Digugat. 'Jangan Pak Zul'. Kira-kira itu," ungkap Zulkifli menirukan Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Kaesang Pangarep membantah pernyataan Zulkifli tersebut.

Kaesang mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut merupakan “versi” dari Zulkifli saja.

“Ya itu kan versi ceritanya Pak Zulhas kan,” jelas Kaesang di Kantor DPP PSI pada Jumat (7/6/2024).

Walaupun demikian, putra bungsu Jokowi tersebut tak menjelaskan lebih lanjut terkait kebenaran pernyataan yang disampaikan Zulkifli.

Saat ditanya awak media mengenai cerita versi Kaesang, ia memilih untuk bungkam dan tidak menjawab.

“Rahasia, sudah ya,” ujar Kaesang, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis.

Tanggapan Anies Baswedan

Sehari sebelumnya, Anies angkat bicara soal bakal disandingkan dengan Kaesang Pengarep, putra bungsu Jokowi.

Anies menyebut, setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk ikut bertarung di Pilkada dan dipilih oleh masyarakat.

"Dan proses hasil ini adalah proses di mana partai-partai menetapkan siapa yang akan dicalonkan," kata Anies, Kamis (13/6/2024). 

Setelah sejumlah partai punya nama, kata dia maka yang berkoalisi akan mengkombinasikan untuk menjadi pasangan di Pilkada Jakarta.

Anies menyebut semua warga negara punya kesetaraan dan kesempatan yang sama menjadi seorang pemimpin di Jakarta.

Saat ditanya apakah dirinya bersedia dipasangkan dengan Kaesang, ia tidak menjawab secara pasti.

"Sekarang ini, kita memikirkan bagaimana agar tidak PKB sendirian tetapi bisa bersama-sama dengan partai yang lain karena tidak mungkin sendirian.

Jadi urutannya begitu dulu, setelah urutan itu selesai baru kita bicarakan pasangan," tegasnya.

Anies Baswedan merasa terhormat ketika DPW PKB DKI memberikan dukungan kepada dirinya untuk maju di Pilkada DKI 2024.

Anies mengaku, dukungan yang diberikan oleh DPW PKB DKI dan relawan merupakan amanah yang besar diterima olehnya.

Namun, ia yakin bisa menjalankan amanah tersebut bersama PKB untuk membawa perubahan kota Jakarta.

"Diperlukan keberanian, diperlukan keteguhan tapi di balik itu semua dubutuhkan ketulusan dan keikhlaskan luar biasa. Saya rasa itu menyalakan semangat dari Pak Hasbiallah dan teman-teman pimpinan PKB Jakarta, bahwa itu perjuangan untuk Jakarta ke depan," katanya, Kamis (13/6/2024). 

Respon PKS Wacana Duet Anies-Kaesang

Begitu juga halnya dengan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini berbicara tentang wacana duet Anies Baswedan-Kaesang Pangarep untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.

Jazuli mengatakan kepada wartawan, ada tim khusus yang akan menentukan siapa yang bakal didukung oleh PKS.

"Kan saya nunggu proses, jangan dibilang saya, nanti kalau di PKS itu penentuannya bukan personal, jadi ada tim khusus. Jadi dengan siapa pun nanti kita lihat," kata Jazuli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Jazuli juga menyebut tidak masalah jika PKS berkoalisi dengan PSI. Namun keputusan itu harus didasari kesepakatan dari partai.

"Ya nggak ada masalah, jadi masalah apa? Komunikasi kan mungkin saja, kerja sama kan harus ada keputusan institusional, bukan keputusan dan pendapat pribadi," katanya.

Jazuli mengatakan semua orang memiliki kelayakan, termasuk Kaesang.

Namun dirinya mengatakan harus menunggu partai apakah sepakat untuk mendukung atau tidak. "(Kaesang memiliki kapasitas) ya semua orang, masalahnya antara kemampuan dengan penetapan calon itu kan dua hal yang berbeda,"pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved