Berita Internasional

Pertahankan Pernikahan selama 21 Tahun meski Dipukuli dan Diselingkuhi, Wanita Ini Ngaku Menyesal

Kasus istri dipukuli dan diselingkuhi suaminya ini terjadi di Vietnam.

HO
Istri dipukuli dan diselingkuhi suaminya 

TRIBUN-MEDAN.COM – Ada pernikahan yang penuh penderitaan, namun yang terlibat masih buta, berusaha bersabar, hingga penuh luka sebelum berani melangkah keluar dari kubangan lumpur itu seperti kisah istri dipukuli dan diselingkuhi suaminya.

Kisah istri dipukuli dan diselingkuhi suaminya itu membuat warganet geram.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Rabu (15/5/2024), kasus istri dipukuli dan diselingkuhi suaminya ini terjadi di Vietnam.

Ibu M (42) mengatakan bahwa ia dan suaminya dulu bertemu di pesta ulang tahun seorang teman.

Pria itu yang berinisiatif untuk mengenalnya dan mengantarnya pulang setelah pesta itu.

Begitu saling kenal, ia datang ke rumahnya hampir setiap hari untuk menggoda dan akhirnya Ibu M pun luluh.

Seperti kebanyakan pasangan, setelah masa pacaran, mereka memutuskan untuk menikah ketika Ibu M berusia 21 tahun.

Pernikahan Ibu M bertahan selama 21 tahun dan keduanya dikaruniai 4 orang anak.

Namun, masa-masa indah mereka tidak bertahan lama.

Ketika putri sulungnya berusia 2 setengah tahun, ia mengetahui bahwa suaminya selingkuh.

Berkali-kali ia memergoki suaminya selingkuh.

Tak hanya itu, suami Ibu M juga melakukan kekerasan dan memukulinya berkali-kali hingga harus dirawat di rumah sakit. 

Banyak orang menasihati Ibu M untuk bercerai, namun ia memaafkan suaminya berulang kali.

Ibu M melanjutkan pernikahan ini dengan pemikiran untuk membiarkan anak-anaknya memiliki ayah dan ibu yang lengkap.

Tapi suaminya tetap tidak berubah.

Ketika putra bungsunya (anak keempat) baru berusia 1 tahun lebih, ia mengetahui suaminya selingkuh lagi.

Dan yang lebih mengejutkan, orang ketiga itu adalah teman dekat Ibu M.

Sebelum mengetahui suaminya berselingkuh dengan sahabatnya, Ibu M memang banyak mendengar informasi dari tetangganya tentang hubungan aneh antara suami dan sahabatnya.

Namun, ia memilih untuk percaya bahwa sahabatnya adalah seseorang yang memperlakukannya dengan sangat baik.

Setelah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, Ibu M sangat terkejut.

Hari itu, Ibu M pergi bekerja namun sayangnya ponselnya tertinggal di rumah sehingga ia harus kembali untuk mengambilnya.

Ketika ia tiba, ia menemukan mobil sahabatnya di depan rumahnya.

Saat memasuki kamar, ia kaget menyaksikan suami dan sahabatnya tengah bermesraan.

Ibu M begitu syok, badannya gemetar, ia kemudian langsung memukul dua orang itu.

Karena tak tahan menyaksikan suaminya selingkuh dengan sahabatnya, Ibu M langsung minta cerai.

Tanpa diduga, suaminya malah memukulinya dan menuduh Ibu M punya kekasih di luar, sehingga ia meminta cerai.

Melihat ayahnya membawa pulang kekasihnya dan memukuli ibunya, anak ketiga berlari untuk menghentikannya namun juga secara tidak sengaja "terkena dampak fisik" oleh ayahnya.

Setelah itu, Ibu M kehilangan kepercayaan pada kehidupan dan tidak lagi mempercayai siapa pun.

Kemudian ia menelepon ibu mertuanya dan menceritakan kejadian tersebut.

Mendengar kabar tersebut, ibu mertuanya langsung menghampiri dan memarahi putranya.

Sementara itu, selingkuhannya melarikan diri.

Usai memarahi anaknya, sang ibu mertua malah menyalahkan menantunya dan mengucapkan sebuah kalimat yang masih ia ingat hingga saat ini.

"Kamu terlalu sibuk kerja hingga mengabaikan suami dan anakmu. Sebagai seorang pria, itu membuatnya harus keluar dan menenangkan pikirannya dan mencari orang lain,” kata mertuanya.

Tak tahu harus berkata apa lagi, Ibu M tetap diam karena saking sedihnya.

Lebih dari setahun kemudian, Ibu M dan suaminya resmi bercerai, masing-masing membesarkan dua anak.

Kurang dari 3 bulan kemudian, anak bungsunya menderita leukemia.

Karena harus merawat anaknya bersama di rumah sakit, mereka berdua punya banyak waktu untuk bertemu.

Saat itu, kekasih mantan suaminya menjadi iri padanya, berpikir bahwa mereka bisa "menghidupkan kembali cinta lama mereka".

Wanita itu bahkan pergi ke rumah sakit untuk menimbulkan kekacauan.

Wanita itu menyerang ibu M dan mantan suaminya.

Ketika sang putri melihat itu, ia turun tangan, namun wanita itu juga menyerangnya.

Hal itu membuat Ibu M murka buru-buru memukul pacar mantan suaminya itu.

Ibu M mengatakan alasannya bertahan dengan suaminya selama 21 tahun, sangat sederhana.

“Saya selalu berpikir, biarkan saja, saya hidup untuk anak-anak saya, jika saya bercerai, anak-anak saya akan menjadi yang menderita,” kata Ibu M.

Ia pun mengaku pasca bercerai, ia masih berduka atas mantan suaminya.

Satu setengah tahun setelah perceraian, ia baru menjadi lebih tenang dan menyadari mengapa ia tidak segera bercerai sejak awal.

“Sekarang saya tahu saya salah, seharusnya saya menandatangani surat cerai dari awal ketika suami saya memukuli saya hingga masuk rumah sakit. Memang benar saya membawa diri saya ke jalan yang gelap,” Ucap Ibu M.

Apa yang dilakukan Ibu M memang sangat manusiawi, karena tidak ada ibu yang ingin anaknya menderita, namuh hal itu sudah ‘basi’.

Sebagian orang akan menganggapnya baik karena pengorbanan ibu demi anaknya, padahal hal ini merugikan bagi anak.

Jika anak perempuannya menikah dan suaminya memukulinya, berselingkuh namun memilih bertahan lebih dari 20 tahun, lalu apa yang akan ia katakan padanya?

Ibu M mengaku bodoh karena berusaha mempertahankan pernikahannya selama 21 tahun terakhir.

Ia mengingatkan kepada para wanita untuk lebih mencintai dirinya sendiri, tegas dan berani agar tidak berakhir sepertinya.

(cr32/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved