Sumut Memilih

Kadisdik Sumut Abdul Haris Lubis Respon Permintaan Warga Tebingtinggi, Calonkan Diri Jadi Wali Kota

Abdul Haris Lubis mengaku untuk menjadi kepala daerah saat ini sepertinya memerlukan ‘cost’ (biaya) yang cukup besar.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Utara, Abdul Haris Lubis saat diwawancarai beberapa wakth lalu. Ia merespon adanya dukungan beberapa pihak agar dirinya mencalonkan diri menjadi calon Wali Kota Tebingtinggi. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Utara, Abdul Haris Lubis merespon adanya dukungan beberapa pihak agar dirinya mencalonkan diri menjadi calon Wali Kota Tebingtinggi.

Hanya saja, lanjut Haris, dirinya masih ingin mengabdi di Pemerintah Provinsi Sumut.

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi dan berterima kasih atas adanya dukungan tersebut. Saya respon positif. Namun dengan sepuluh jari saya mohon maaf belum bermaksud mencalonkan diri,” ujarnya, Senin (6/5/2024).

Terkait harapan sejumlah masyarakat agar pada Pilkada nanti tampil tokoh mumpuni yang benar-benar birokrat tulen dari unsur pemerintahan, Haris sependapat dan menurutnya banyak figur dari Tebingtinggi yang memenuhi syarat.

"Ya benar perlu ada calon dari birokrat sejati dan figur untuk ini banyak. Kalau saya yang ditanya, dengan tulus mohon maaf dulu,” ujar Haris.

Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Sumut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi, Kadis Perhubungan dan Kadis Ketenagakerjaan Sumut ini menegaskan keinginannya untuk membangun Kota Tebingtinggi sangat besar.

“Jadi semangat untuk membangun Tebingtinggi sangat besar pada diri saya. Namun untuk menjadi calon wali kota banyak pertimbangan yang harus mendukung,” ujar mantan Pjs Walikota Gunungsitoli ini.

Abdul Haris Lubis mengaku untuk menjadi kepala daerah saat ini sepertinya memerlukan ‘cost’ (biaya) yang cukup besar.

“Ini yang menjadi salah satu pertimbangan sekaligus pertanyaan yang harus saya pelajari. Kayaknya ‘cost’-nya sangat besar,” tuturnya.

Ditanya lagi bahwa masyarakat kan mendukung bahkan meminta kesediaannya, Haris berulang menyatakan apresiasi namun juga masih mempelajari sejauh mana kekuatan dukungan dimaksud.

"Kita pelajari lah. Ini kan baru sebagian masyarakat dan juga kita pelajari sejauh mana komitmen dukungan itu karena kalau dihubungkan nanti dengan ‘cost’ maka saya mungkin belum mampu,” ujarnya.

Haris menegaskan kalau bicara kemauan membangun Tebingtinggi maka dirinya sangat menginginkan dan diakuinya dirinya mengetahui caranya.

Namun untuk menjadi wali kota realita politik memerlukan dirinya mempertimbangkan secara objektif.

"Pada kenyataannya masyarakat tak mau memilih dengan cuma-cuma. Ada cost besar di situ, makanya saya masih mempertimbangkan banyak hal," pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved